36

1.4K 161 13
                                    

Cup! Lim mencium kening Jennie. Melihat empunya membaca majalah soal kehamilan dan persiapan bayi sambil bersandar rangkul di tubuh Lim.

Pria itu tersenyum tawa.

" Apa kebiasaan mu sekarang sudah memperhatikan persiapan bayi?" Tanya Lim.

" Aku hanya memeriksa. Bukannya harus di persiapkan dari sekarang?" Lim melebarkan senyumnya. Ia kemudian peluk Jennie sambil membuang panjang nafasnya saat angin menerpa tubuhnya di bawah pohon belakang rumah Jennie.

" Ehem!!" Suara deheman membuat Lim menoleh ke pintu belakang di samping. Melihat teman-temannya datang berkunjung.

" Ya~~! Enaknya." Ucap Wendy. Yang lain terduduk di kursi bahkan Rose sudah berada di ayunan samping kolam.

Wanita itu mengangkat earphone nya. Kemudian menyandarkan tubuhnya sambil di gerakkan ayunannya oleh Jisoo dengan kaki panjangnya itu.

" Kenapa tidak beri tau kalau mau kemari?" Tanya Jennie yang menghampiri mereka di kursi taman.

" Tadi sekalian lewat. Lagian Lim tadi izin pada Seulgi kalau dia di rumah mu. Yasudah kami kemari." Jawab Irene. Lim mengangguk paham. Jennie berteriak memanggil pelayan nya untuk membawakan minuman dan makanan ringan.

" Ayo jalan." Ajak Krystal.

" Tumben?" Tanya Jennie.

" Kenapa? Aku mengajak kalian jalan." Jawab Krystal.

" Biasanya kamu hanya membaca novel." Kata Irene.

" Aku membaca disaat ada waktu sendirian tanpa membosankan." Jawab Krystal seraya dengan Seulgi yang kembali menoleh ke arah teman-temannya setelah melihat Rose dan Jisoo di ayunan belakang mereka.

" Ayo jalan." Ajak Irene lagi yang meminum minuman nya sampai habis kemudian mengambil satu biskuit di piring.

" Kajja." Ajaknya sambil berjalan pelan di depan dan diikuti yang lain.

Bruumm~~~!!! Dua mobil berhenti di parkiran. Satu motor juga menyusul di belakang mereka yang beranjak keluar dari mobil mewah itu.

" Cuacanya bagus hari ini." Ucap Jennie yang merapikan rambutnya terlebih dahulu.

Irene turun dari atas motor. Wendy melepas helm nya dan ia merapikan rambutnya sekilas sambil berjalan pelan di belakang Irene mendekati teman-teman mereka.

" Nonton lagi?" Tanya Rose.

" Kami belum." Jawab Irene dan Krystal. Rose cemberut kesal.

" Nonton yang lain. Masih banyak film horor yang seru buat di tonton." Kata Jennie yang berjalan berbarengan dengan yang lain masuk ke dalam Mall.

" Beli popcorn dan minuman dulu." Lanjut Lim sambil memakai kacamata nya lagi.

Banyak orang-orang yang berhenti berjalan di sekitar Mall. Mereka menyoroti heboh rombongan BCS yang sangat jarang terlihat jalan bersama pacar mereka. Apalagi semuanya ada disana. Sungguh, momen yang harus di sorot dengan benda canggih itu dan berakhir menyebar di SNS.

" Duduk dimana?" Tanya Irene berbalik ke arah Wendy.

" Jangan terlalu ke depan. Tidak baik untuk mata. Duduk di tengah-tengah saja."

" Ok dokter Son." Jawab Irene yang langsung membelakanginya lagi untuk memesan kursi bioskop. Wendy tertawa. Ia peluk jahil Irene dari belakang yang sudah meraih ATM nya membuat Wendy mengangkat putar Irene ke belakang lagi.

" Yaa~~~!!" Rengek nya. Wendy tertawa sambil berjalan pelan, ia rangkul Irene lagi. Melingkarkan lengan tangannya di leher Irene.

" Khamsahamnida!!" Ucap para wanita itu. Mereka tersenyum angguk.

BCS | SEASON 2 ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang