O6

1.5K 81 3
                                    

💛✨🌟

"Tunggu aja tanggal mainnya, Galen Farel Adithama."

💛✨🌟

"Rin? Ga dimakan? Keburu dingin, jangan ngelamun mulu! Apa sih yang lo lamunin? Ada cogan gini padahal didepan lo," ucap Galen dengan nada bercanda.

"Mau!" Balas Auryn dengan nada malu, ia sedikit memelankan suaranya. Galen menyeringitkan dahinya.

"Mau apa rin?" Tanya Galen.

"Hah? Apa ng...ngga i...itu mau kerupuk," balas Auryn terbata-bata.

"Ohh kirain mau apa, kalo mau nambah juga boleh kok." Galen tersenyum kepada Auryn.

'Haduh rin bego banget si lo, halu bener udah deh mending lo halu sama oppa oppa korea aja dari pada haluin Galen.' Auryn merutuki dirinya, untung saja Galen tidak curiga.

Auryn segera memakan pesanan miliknya, melihat mangkuk milik Galen yang sudah nyaris kosong. Galen melirik Auryn, lalu ia tersenyum.

"Untung aja gue gercep Rin," gumam Galen.

"Apa kak?" Tanya Auryn.

"Rin mau gue ceritain sesuatu ga?" Galen balik bertanya pada Auryn. Dan, Auryn mengangguk.

"Gue itu deket banget sama abang lo, udah kayak adek kakak tau ga lo? Gue sama dia dulu pernah sayang sama cewek yang sama, tapi kita berdua gagal jagain dia." Galen menarik nafasnya sebelum melanjutkan ceritanya.

Auryn menyimak, bahkan kini tangannya sudah berhenti menyuap mie bakso dihadapannya.

"Gue nyesel banget gabisa jagain dia, abang lo juga waktu itu terpuruk banget. Gue gamau ngulangin kesalahan yang sama Rin," sorot matanya menunjukan kesedihan.

"Makanya lo dari sekarang turutin kata gue sama kata abang lo ya, plis kalo mau kemana-mana kabarin gue sama abang lo." Lanjut Galen.

Auryn bingung, wajar jika ia harus mengabari abangnya, tapi Galen? Kenapa ia harus mengabari lelaki itu? Raut bingung terpancar diwajah milik gadis cantik itu.

"Karena lo orang yang mau kita berdua jaga Rin. Karna lo berharga buat gue." Auryn dapat merasakan ketulusan dari sorot mata Galen. Darah Auryn berdesir hebat, ada apa dengannya?

💛✨🌟

Pagi ini Lapangan SMA Antariksa penuh dengan bus dan kendaraan pribadi. Hari ini sekolah diliburkan karna adanya camping penutupan MOS angkatan baru.

"Ra!!" Auryn memanggil sahabatnya.

"Oyy kenapa Rin?" Ara menghampiri Auryn.

"Berangkat sama siapa?" Tanya Auryn lagi.

"Ikut bus rombongan deh kayaknya," balas Ara. "Lo sama siapa Rin?" Ara bertanya balik.

"Ohh itu gue sama kak---" Ucapan Auryn terpotong, kala ada yang memanggil namanya.

"Dek!" Panggil abangnya. Kenan.

Ara merapikan rambutnya menggunakan tangannya. Ara tidak dapat menahan senyum di wajahnya.

"Itu udah ditungguin sama Galen, ayo cepet!" Ujar Kenan.

Ara mematung melihat Kenan, Auryn yang menyadari itu tersenyum tipis melihat kelakuan temannya itu, sangat ketara sekali jika perempuan itu suka kepada abangnya.

"Bang, Ara boleh ikut ya? Temenin Auryn, yayaya?" Bujuk Auryn. Ara seketika langsung sadar dari kekagumannya.

"Eh, Rin gausah ngerepotin." Ara menolak secara halus usulan temannya tersebut.

"Tanya Galen gih, kan dia yang bawa mobil," balas kenan.

"Rin! Nan! Ayo! Udah ditungguin sama yang lain tuh," ajak Galen.

"Kak, Ara boleh ikut ya?" Auryn menatap Galen dengan tatapan memohon.

'lucu bener' batin Galen.

"Boleh, kebetulan masih ada tempat kosong tuh, ayo!" Ajak Galen.

"Yes makasih ka." Auryn tersenyum manis. Darah Galen berdesir, ia lagi-lagi bersyukur mengenal cewek itu lebih cepat. Auryn Salsabila, perempuan itu berhasil sedikit demi sedikit mewarnai hidupnya.

"Ayo Ra!" Auryn menggandeng tangan Ara.

"Anggap aja ganti traktiran es krim kemaren yang ga jadi," bisik Auryn.

"Terbaique lah lo ra, ini sih lebih menguntungkan daripada traktiran es krim." Ara tersenyum kepada Auryn.

💛✨🌟

"Ntar jangan sampe lost contact ditengah jalan. Prioritasin bus dulu, saling jaga! Usahain jangan lewat SMA Taruna. Baran, lu sama gue yang ngawal di depan! Inget pesen gue, jangan lewat SMA Taruna ataupun 'tongkrongannya'!" Galen dan 'gengnya' kini sedang membahas tentang keamanan saat perjalanan.

"Siap Len," ucap Baran mantap.

"Yang bawa motor ngawal di belakang sama pinggir rombongan, gue di depan bareng Baran," lanjut Galen.

"Siap bos."

Dipimpin oleh Galen, rombongan SMA Antariksa berjalan membelah kesibukan jalan di Kota Bandung.

Line!

Kenan membuka handphone nya membuka pesan yang baru saja diterimanya. Ia mengerutkan dahi saat melihat isi pesan tersebut.

"Len, kata Galang dibelakang ada yang ngikutin, pake jaket Falco!" Bisik kenan.

Falco. Geng terkenal milik SMA Taruna. merupakan sebuah geng ternama di Kota Bandung. Falco merupakan musuh besar Adler sejak lama.

Adler. Diambil dari bahasa jerman, yang berarti 'elang'. Geng ini diketuai oleh Galen. Sama seperti Falco, Adler juga merupakan geng ternama di Kota Bandung.

Adler dan Falco. Kedua geng ini memang sudah lama bermusuhan.

Galen berdecih saat nama Falco disebut. Kemudian ia mengambil handphone di saku celananya dan mengetikan sesuatu di layar handphone miliknya. Kenan tersenyum saat melihat layar handphone milik Galen.

💛✨🌟

Di sebuah gedung tua yang berada di daerah Asia Afrika Bandung. Terlihat beberapa orang menggunakan jaket seragam, berwarna hitam dengan lambang falco di bagian dada.

Seorang lelaki kini tengah fokus dengan pesan yang baru saja di terimanya.

Lelaki itu berdecih, "Tunggu aja tanggal mainnya. Galen Farel Adithama." Cowo itu menyunggingkan senyum jahatnya.

💛✨🌟

Tbc

Jangan lupa tinggakan jejak🐰
Vommentnya jangan lupa kak👀

Bad KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang