💛✨🌟
"Oh masih peduli? Kirain udah sibuk sama yang baru."
💛✨🌟
Plak
Sebuah tamparan berhasil dilayangkan oleh cewek itu, kala dirinya berhasil melepaskan cengkraman di tangan kanannya.
"Lo tuh gapunya sopan santun? Gue bahkan gakenal sama lo! Gue gatau lo siapa,"
"Terus lo tiba-tiba kayak gini! Lo ga pernah diajarin sopan santun gak sih sama orang tua lo?" Auryn sudah tidak bisa lagi membendung perasaannya. Siapa yang tidak sakit hati jika direndahkan seperti tadi?
Plak
Tamparan keras didapat cewek itu di pipi sebelah kanannya. Cowok barusan, menamparnya dengan keras. Auryn merasakan pipinya berdenyut. 'Sakit' itulah yang dirasakannya.
"Lo," Arjuna menjeda ucapannya.
"Gatau apa-apa tentang orang tua gue!"
Dari jauh, Galen melihat Auryn sedang dikerumuni oleh empat cowok berjaket 'Falco'. Hal itu tentu saja membuatnya khawatir. Ia segera berlari menuju adik kelasnya itu.
Bugh
"BANGSAT!" Galen memukul Arjuna. Cowok yang menampar Auryn tadi.
Galen menyembunyikan Auryn dibelakangnya, berusaha memberi rasa aman kepada cewek itu.
Bugh
Galen memukul mundur ke empat cowok tadi.
"Kalian apain dia!" Galen maju, ia mencoba mendesak lawannya.
Arjuna, Yudha, Bardu, dan Alvin. Mereka lah yang mengganggu Auryn. Mereka juga merupakan inti dari Falco.
Mereka berempat sama sekali tidak menjawab, lalu mereka mengambil posisi untuk membalas pukulan Galen.
"KALIAN APAIN DIA!" Galen benar-benar kehilangan kesabarannya. Ia memukul kembali lawannya satu persatu sampai mereka tersungkur kembali.
Alvin melirik es krim yang dibuang oleh Galen tadi. "Oh jadi lo cuma dibayar es krim sama dia? Mending lo sa-"
Bugh
Galen tidak terima mendengar itu, apa maksudnya 'dibayar'? Galen memukul Alvin tanpa ampun, sampai akhirnya Alvin hilang kesadaran.
Galen melirik sekilas kondisi Auryn. Terdapat bekas merah di pipinya, darah nampak di ujung bibir cewek itu. Galen merasa emosinya kembali memuncak, apalagi saat melihat pergelangan tangan cewek itu terdapat bekas merah seperti habis dicengkram dengan kuat.
Bugh
"ANJING BERANINYA SAMA CEWE!"
Bugh
Entahlah sudah keberapa kalinya Galen melayangkan pukulannya. Hatinya masih sakit saat melihat kondisi Auryn saat ini.
"Len, udah." Suara Auryn nyaris tidak terdengar. Cewek itu ketakutan melihat segila apa Galen memukuli ke empat cowok asing tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Ketos
Genç Kurgu"Pernah nyaman, sampai lupa yang membuat nyaman belum tentu memilih untuk tinggal." "Pada akhirnya skenario tuhan tidak bisa ditebak," "Yang pasti, skenario tuhan adalah skenario terbaik untuk kita." Started : 21 oktober 2019 Do not copy my story. M...