💛✨🌟
"Kan gue bilang tunggu di kelas."
💛✨🌟
Sore ini, Auryn menepati janjinya untuk menemani Galen membeli perlengkapan Pensi. Sudah satu jam cewek itu menunggu Galen di kelasnya.
Sesuai dugaan, Galen dipanggil ke ruang BK setelah guru selesai rapat. Sekolah saat ini masih lumayan ramai, karena masih ada beberapa siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler.
Auryn berjalan keluar kelas, menyusuri koridor sekolah. Ia bosan jika harus berdiam diri lebih lama lagi di kelasnya. Matanya sesekali melihat lapangan sekolah yang ramai karena dipakai untuk kegiatan ekstrakulikuler futsal.
Tiba-tiba saja rasa lapar muncul diperutnya. Jam segini kantin sudah tutup, hanya penjual minuman saja yang masih buka. Auryn bergegas keluar sekolah mencari penjual mie ayam langganannya semenjak ia bersekolah disini.
Auryn terlihat senang saat matanya menangkap gerobak berwarna hijau telur asin bertuliskan "Mie ayam Mang Usep" di kacanya. Auryn berlari kecil menghampiri penjual mie ayam tersebut.
"Mang mau satu ya! Yang pedes!" Auryn kemudian memilih tempat duduk yang paling ujung.
Memang tempatnya tidak terlalu besar, hanya ada delapan kursi plastik yang berjajar tanpa meja sebagai tempat untuk makan. Tapi mie ayam yang dijual disini sangat enak, setiap hari banyak sekali murid-murid yang bergegas membeli dagangan Mang Usep begitu pulang sekolah. Bahkan jam lima sore pun mie ayam Mang Usep ini masih saja ramai.
"Ini neng mie ayamnya." Mang Usep memberikan semangkuk mie ayam kepada Auryn.
"Makasih ya mang," Auryn mengambil mangkuk mie ayamnya.
Drrrtt
Auryn menaruh kembali garpu ditangannya. Ia merogoh saku rok nya, mencari ponsel miliknya. Auryn menyeringitkan dahi saat melihat ada panggilan masuk dari nomor yang tak dikenal.
"Halo?" Ucap Auryn sedikit was-was.
"Lo dimana?" Tanya seseorang di sebrang sana.
"Lo siapa?" Auryn bertanya balik.
"Galen,"
"Lo dimana?" Tanya Galen lagi.
"Di tukang mie ayam depan sekolah. Mau mie ayam juga?" Tanya Auryn.
"Gue kesana." Kemudian panggilan terputus.
"Dih aneh banget! Orang nanya ga dijawab!" Auryn menggerutu.
"Mang mie ayam satu lagi, pedes nya dikit aja!" Auryn sedikit berteriak.
Mang Usep mengangguk lalu segera membuatkan pesanan milik Auryn.
Auryn melanjutkan kegiatan makannya yang tadi sempat tertunda.
"Ini neng mie ayamnya." Mang Usep menaruh semangkuk mie ayam di bangku kosong sebelah Auryn.
"Makasih mang," Auryn tersenyum.
"Sama sama neng." Mang Usep kembali ke gerobaknya.
Suara deruman motor sport masuk ke indra pendengaran cewek dengan gaya rambut dikuncir kuda tersebut. Galen terlihat memarkirkan motornya di depan pos satpam sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Ketos
Teen Fiction"Pernah nyaman, sampai lupa yang membuat nyaman belum tentu memilih untuk tinggal." "Pada akhirnya skenario tuhan tidak bisa ditebak," "Yang pasti, skenario tuhan adalah skenario terbaik untuk kita." Started : 21 oktober 2019 Do not copy my story. M...