💛✨🌟
"Sama-sama cantik."
💛✨🌟
Setelah kejadian di kantin tadi, Auryn menjadi lebih pendiam dari biasanya. Biasanaya cewek itu akan langsung marah saat Ditho--teman sekelasnya-- menyalin begitu saja tugas miliknya. Tetapi yang terjadi sekarang justru kebalikannya, Auryn terlihat tidak peduli dengan hal itu. Yang dilakukannya hanya menatap kosong lapangan upacara dari tempat duduknya.
"Ngape lo?" Ara duduk di bangkunya.
"Galen?" Tanya Ara lagi.
"Galen sama cewe tadi cocok banget ya Ra?" Auryn menopang dagunya.
Ara menyeringitkan dahinya. "Kak Hana maksud lo?"
Auryn mengangguk, "cocok banget kan? Yang satu ganteng yang satu cantik."
"Lah gue kentang gini, tiba-tiba nyempil gitu?"
"Ceritanya lo lagi insecure nih?"
"Gue yakin Kak Galen ga suka sama orang gara-gara penampilannya doang. Buktinya sampe sekarang dia ga jadian sama Kak Hana." Lanjut Ara
"Gue izin pulang aja kali ya?bilang aja ada acara keluarga." Bukannya menjawab, cewek itu malah balik bertanya kepada teman sebangkunya.
"Abang lo gimana? Kalo ada acara keluarga harusnya abang lo juga izin kan?" Ara balik bertanya.
"Iya juga,"
"Gue izin sakit aja kali ya?" Auryn menatap Ara dengan mata yang berbinar, seperti baru saja mendapat emas.
"Yaelah Rin! Lo diajak jalan bukan mau dijodohin! Santuy dikit napa." Ara memutar bola matanya malas.
Auryn melipat tangannya diatas meja, kemudian membenamkan kepalanya di sana. Mendengar respon temannya itu membuatnya sedikit berpikir.
'Bener juga!' Batin Auryn
"Rin mau nyontek PR matematika dong," Ara menunjukan deretan giginya yang rapi.
"Ditho." Balas Auryn singkat.
"Heh Ditho! Bisa-bisanya lo ye, gue bilangin bapak lo nih! Perjanjiannya gue dulu yang nyontek, baru lo!" Ara menghampiri Ditho.
Auryn berusaha menetralkan pikirannya. Membuang jauh-jauh bayangan Galen dan Hana di lapangan upacara tadi.
"Selamat pagi anak-anak!" Suara khas yang hanya dimiliki oleh Bu Sri terdengar diseluruh penjuru kelas.
"Mampus gue mampus! Baru sampe nomor tiga nih anjir! Dua nomor lagi." Ara bergumam.
"Buku gue mana?" Tanya Auryn
"Masih dipinjem Ditho anjir, itu orang tega bener gamau ngasih pinjem!" Ara membuka ponselnya pelan-pelan, melihat jawaban Auryn yang sudah ia foto barusan.
"Rinn mau liat PR woy gue baru bangun," bisik Fany dari belakang.
"Buku gue di Ditho Fan, belom dibalikin." Auryn balas berbisik.
"Ra minta foto nya dong!" Bisik Fany.
Ara segera membuka roomchat nya dengan Fany, lalu mengirimkan foto jawaban matematika milik Auryn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Ketos
Teen Fiction"Pernah nyaman, sampai lupa yang membuat nyaman belum tentu memilih untuk tinggal." "Pada akhirnya skenario tuhan tidak bisa ditebak," "Yang pasti, skenario tuhan adalah skenario terbaik untuk kita." Started : 21 oktober 2019 Do not copy my story. M...