💛✨🌟
"Rin, gue serius lo mau ga jadi pacar gue?"
💛✨🌟
Flashback on
"Nih minum dulu, pulang nya sama gue," ucap Galen sambil meyodorkan satu botol air putih ditangan kanannya.
"Ha? Makasih buat air minumnya, tapi gue pulang sama Bang Kenan aja," Auryn meminum air yang diberikan oleh Galen.
"Kenan udah pulang, katanya dia kebelet boker. Lo disuruh pulang sama gue," ucap Galen tenang.
Uhuk
Auryn tersedak air yang diminumnya, tak habis pikir abangnya itu rela meninggalkannya demi panggilan alam.
Flashback off
"Udah ayo cepet berdiri. Balik sama gue, gaada penolakan!" ucap Galen sambil berlalu pergi menuju tempat parkir.
Auryn segera berdiri dan mengekor dibelakang Galen dengan langkah yang besar menyeduaikan langkahnya dengan Galen, walaupun tetap tertinggal.
Dug
Auryn memegangi dahi nya yang terasa sakit karna menabrak sesuatu. Punggung Galen. Lelaki itu mendadak berhenti.
"Aduh kak, kok tiba---" Kalimat Auryn terputus saat Galen berbisik untuk menyuruh nya diam.
"Diem Rin, tetep dibelakang gue," bisik Galen.
"Widih siapa tuh? Cewe baru?" Ucap seorang lelaki dengan suara yang masih asing ditelinga Auryn.
"Bukan urusan lo," jawab Galen ketus.
"Sombong amat mentang-mentang gue udah jadi 'mantan anak buah' lo," balas lelaki tadi sembari menekankan kalimat 'mantan anak buah'.
"Jangan coba-coba lo ganggu dia atau kejadian dua tahun yang lalu bakal keulang lagi, tapi kali ini bakal tepat sasaran." Galen menatap sengit lawan bicaranya.
Lawan bicara Galen seketika diam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, ia sedikit merasa takut dengan ancaman yang dilayangkan Galen kepadanya.
Galen segera memberikan hoodie-nya kepada Auryn, ia tidak mau lelaki dihadapannya mengetahui identitas Auryn.
"Pake!" perintah Galen sembari memberikan hoodie-nya kepada Auryn, tanpa melepaskan pandangan nya terhadap lelaki asing itu.
Galen berusaha menutupi Auryn dari cowok dihadapannya. Berusaha sebaik mungkin agar cowok itu tidak dapat melihat wajah dan nametag Auryn dengan jelas.
Auryn yang bingung akan perlakuan Galen pun segera memakai hoodie milik Galen, dan juga memakai tutup kepala nya.
"Udah?" tanya galen sembari melirik perempuan dibelakangnya.
Auryn mengangguk. Galen segera menarik tangan Auryn dan melanjutkan langkahnya ke tempat parkir. Setelah Galen dan Auryn pergi lelaki misterius tadi menelepon seseorang dan menyuruhnya untuk mengawasi Galen.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Ketos
Teen Fiction"Pernah nyaman, sampai lupa yang membuat nyaman belum tentu memilih untuk tinggal." "Pada akhirnya skenario tuhan tidak bisa ditebak," "Yang pasti, skenario tuhan adalah skenario terbaik untuk kita." Started : 21 oktober 2019 Do not copy my story. M...