🌟✨💛
"Toh jadi mainan gabakal ngerubah harga dia. Dari awal kan udah murahan."
🌟✨💛
"Duh! Penuh banget gila! Males banget." keluh Ara.
"Eh tuh kosong!" ujar Fany bersemangat sambil menunjuk meja kosong dipojok ruangan.
"Gas!!" seru Auryn.
Auryn, Fany, dan Ara segera menghampiri meja tersebut. Mereka takut meja tersebut akan ditempati orang jika mereka lambat. Namun, mereka kalah cepat dengan kakak kelas mereka. Terpaksa mereka bertiga harus putar balik dan mencari meja lainnya.
"Kenapa tiba-tiba pada rajin semua deh?" kesal Auryn.
"Pantes kantin sepi woy!"
"Harusnya tadi perpus dulu baru kantin."
Perpustakaan sekolah akhir-akhir ini memang ramai, mengingat ujian akhir semester sebentar lagi dimulai. Bahkan saat jam sekolah telah selesai, perpustakaan masih ramai. Saat bel istirahat berbunyi, mereka cepat-cepat pergi ke perpustakaan agar tidak kehabisan tempat.
"Dahlah kelas aja, yuk! Cape gue!" ajak Fany yang kemudian disetujui oleh kedua temannya.
Auryn tiba-tiba teringat bekal air minumnya yang habis dalam hitungan detik akibat ulah Ditho. Temannya itu menggunakan air minumnya untuk mengepel lantai kelas yang kotor akibat tumpahan es jeruk miliknya. Jika saja saat itu Bu Sri tidak datang ke kelasnya, mungkin Ditho sudah terkena amukan Auryn.
"Kalian duluan aja, gue mau beli minum dulu." ujarnya.
Saat ia hendak kembali ke kelasnya, Auryn dibuat kaget setelah mendengar suara bentak-an yang cukup keras ditelinganya. Tak lama setelahnya ia mendengar suara tamparan. Auryn yang penasaran pun akhirnya memutuskan untuk mengintip dibalik tembok koridor sekolahnya. Daerah belakang kantin, tempat yang jarang dikunjungi warga sekolah.
Auryn terkejut saat mendapati Galen lah yang ada disana, diam dengan kepala menunduk. Didepannya ada seorang laki-laki paruh baya, Auryn beranggapan jika beliau adalah ayah Galen. Auryn refleks berbalik badan saat laki-laki paruh baya itu berjalan kearahnya. Ah! Lebih tepatnya berjalan meninggalkan area belakang kantin sekolah.
Setelahnya Auryn kembali mengintip Galen dari balik tembok. Pacarnya itu masih menundukkan kepalanya. Auryn ingin menghampiri cowok itu untuk menenangkannya, walaupun Auryn tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Namun, gengsinya mengalahkan niatnya untuk melakukan itu.
🌟✨💛
"Duluan." pamit Auryn.
"Tiati lo nyet! Titip salam buat abang lo! Lopyu gitu!" balas Ara, suaranya ia tinggikan karena jaraknya dan Auryn sudah jauh.
Auryn menunggu Kenan diparkiran motor, ia tidak mau menghampiri Kenan di kelasnya alasannya sudah bisa ditebak bukan?
"Lama amat lo nyet, arisan dulu lo?" protes Auryn saat Kenan menghampirinya.
"Hooh, abis arisan gue sama bibi kantin. Dapet hadiah piring cantik nih."
Auryn memutar bola matanya, malas. "Dahlah cepetan keluarin motornya! Udah laper gue!"
"Siap princess!"
Bukannya senang, Auryn justru menganggap abangnya hari ini sungguh aneh. Tadi siang, Kenan tiba-tiba datang ke kelasnya dan mengajak pulang bareng, mau traktir bakso katanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Ketos
Novela Juvenil"Pernah nyaman, sampai lupa yang membuat nyaman belum tentu memilih untuk tinggal." "Pada akhirnya skenario tuhan tidak bisa ditebak," "Yang pasti, skenario tuhan adalah skenario terbaik untuk kita." Started : 21 oktober 2019 Do not copy my story. M...