💛✨🌟
"Ini sekolah gue! Jangan berani-beraninya lo nyari ribut disini!"
💛✨🌟
Sudah sekitar satu bulan Auryn bersekolah di SMA Antariksa. Sudah selama itu juga Auryn berusaha menghindar dari Galen.
"Rinnn!! Lo udah liat mading?" Tanya Ara antusias.
"Belum, kenapa emangnya?"
"Bentar lagi ada pensi!"
"DEMI APA LO?!" Bukan Auryn, tapi Fany.
Fany memang menjadi teman sekelas Auryn dan Ara, bahkan mereka bertiga kini bersahabat.
"IYA ANJIRR GA SABAR BANGET GUE!" Auryn tahu kedua temannya ini sedang bersemangat, tapi dia tidak.
Menghindari Galen selama satu bulan ternyata melelahkan. Jika Auryn sengaja tidak pergi ke kantin saat istirahat, maka Galen akan menunggunya di depan pintu kelas sampai bel masuk dan juga menitipkan makanan untuk Auryn. Jika Auryn berangkat pagi demi menghindari Galen, maka Galen akan datang lebih pagi lagi. Jika Auryn pulang sore? Maka Galen akan mengikutinya dari jauh sampai ia melihat Auryn sudah masuk ke dalam rumahnya. Auryn sudah menyadari itu dari awal.
"BANGSAT!"
"WOI APETU ANJING! GAUSAH NGEGAS!" Baran kesal karena acara tidurnya terganggu.
"NGACA BANGKE!" ucap Galang.
"FUCEK LO LANG FUCEK!" Baran menunjukan jari kelingkingnya.
"KALO FUCEK YA JARI TENGAH LAH BEGO!" Galang geram dengan tingkah temannya ini.
"Nyantuy dong akang Galang, adek Baran kan cuma bercanda."
"Najis"
Saat ini jam pelajaran terakhir dan guru-guru sedang rapat. Sehingga tidak sedikit siswa dan siswi berbondong-bondong menuju sumber suara. Tepatnya di koridor depan lapangan basket.
Auryn, Ara, dan Fany juga ikut menuju koridor tersebut. Kebetulan, kelas mereka tidak jauh dari sana. Disana sudah banyak sekali murid yang berkumpul, sehingga mereka harus berdesak-desakan supaya bisa melihat apa yang terjadi.
Terlihat Galen dan satu laki-laki berseragam SMA Kencana sedang beradu pandang, tetapi bukan dalam artian baik.
"Ini sekolah gue! Jangan berani-beraninya lo nyari ribut disini!" Galen menatap lawannya dengan tatapan tajam.
"Kalo gue ga takut?" tantang Bima, murid SMA Kencana sekaligus ketua Falco. Itu tandanya, cowok itu adalah musuh besar Galen yang merupakan murid SMA Antariksa sekaligus ketua Adler.
"Daripada lo ngurusin Adler lo yang kampungan itu, mending lo cari ay-" ucapan Bima terpotong.
BUGH
"ANJING!" Galen sudah benar-benar hilang kesabaran. Sedangkan Bima sudah tersungkur kelantai karena mendapat bogem mentah dari Galen.
Kini Galen sudah seperti orang kesetanan. Menurutnya, jika ada yang mengusik hidupnya maka orang itu harus meminta maaf dengan benar, jika tidak maka orang itu akan terus berurusan dengannya. Tapi berbeda dengan yang satu ini, menurutnya Bima sudah kelewatan sehingga sulit untuk bisa memaafkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Ketos
Teen Fiction"Pernah nyaman, sampai lupa yang membuat nyaman belum tentu memilih untuk tinggal." "Pada akhirnya skenario tuhan tidak bisa ditebak," "Yang pasti, skenario tuhan adalah skenario terbaik untuk kita." Started : 21 oktober 2019 Do not copy my story. M...