💛✨🌟
"Selesai semua kita jalan!"
💛✨🌟
Brak
Pintu gudang dibuka paksa oleh seseorang. Terlihat Galen dengan muka khawatir dan juga marah disana.
Cowok itu sedikit lega melihat Auryn yang memang benar ada disana. Namun, tatapannya kembali marah saat melihat Bima juga ada disana.
Bima saat ini tepat berada di depan Auryn dengan badan sedikit dibungkukan. Cowok itu sedang menyamakan tingginya dengan tinggi Auryn yang saat ini sedang terikat di sebuah kursi.
Bugh
Tanpa basa-basi, Galen melayangkan tinjunya dan tepat mengenai pipi Bima. Bima yang belum siap langsung terhuyung kebelakang. Ia mengusap ujung bibirnya, ada darah disana.
"Bangsat!" ucap Galen dengan tatapan marah.
"Bukan gue." ucap Bima membalas tatapan Galen dengan dingin.
Bugh
"Kalo bukan lo terus siapa?!" Galen semakin tersulut.
Bima terdiam, ia tidak dapat menjawab perkataan Galen. Hal ini membuat Galen semakin marah.
"Pembohong lo!"
Bugh
Setelahnya pertengkaran antara keduanya memanas. Bima yang semula tidak membalas pukulan dari Galen, kini membalasnya.
Bingung dan takut bercampur menjadi satu di dalam diri Auryn. Saat ini yang bisa ia lakukan hanya berteriak. Namun, Auryn tahu itu percuma karena daerah ini adalah daerah yang jarang dikunjungi orang.
"Len! Galen!" teriak Auryn. Namun, hal itu tidak dihiraukan oleh Galen
Auryn terus mengerak-gerakkan tangannya berusaha melepas tali yang mengikat tangannya. Pergelangan tangannya perih karena gesekan tali pada kulitnya.
Bagaimana pun caranya, ia harus menengahi keduanya. Walaupun pencahayaan disini minim, tetapi Auryn tahu jika keduanya saat ini sudah terluka cukup parah.
"Udah berapa kali gue ingetin jangan sentuh orang-orang disekitar gue!" Galen mencengkram kerah seragam Bima berniat menghajar bima kembali.
"Len udah!" Auryn langsung menarik mundur Galen saat ikatannya berhasil lepas.
Walaupun sedikit sulit, tetapi Auryn akhirnya berhasil menjauhkan Galen dari Bima. Auryn menggandeng Galen keluar dari gudang. Jika dilihat, saat ini Galen lebih terlihat seperti korban dibandingkan Auryn.
Keduanya berjalan meninggalkan Bima tanpa sepatah kata pun. Sungguh, banyak sekali yang memperhatikan keduanya. Untungnya Galen sudah tidak memakai medali yang ia dapat tadi. Jika masih, entahlah apa yang akan terjadi.
"Njir! Nih anak balik-balik bonyok." ujar Baran.
"Duluan." pamit Galen singkat.
Saat itu Auryn tahu Galen sedang berada dimood yang buruk. Auryn memberi isyarat kepada Kenan bahwa ia pulang dengan Galen dan bergegas menyusul Galen.
Galen memundurkan motornya, cowok itu berniat segera meninggalkan SMA Kencana. Namun saat ia akan menggas motornya, Auryn menghadang jalannya.
Galen memiringkan kepalanya seolah-olah bertanya kenapa cewek itu tiba-tiba menghadangnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/189669921-288-k545750.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Ketos
Teen Fiction"Pernah nyaman, sampai lupa yang membuat nyaman belum tentu memilih untuk tinggal." "Pada akhirnya skenario tuhan tidak bisa ditebak," "Yang pasti, skenario tuhan adalah skenario terbaik untuk kita." Started : 21 oktober 2019 Do not copy my story. M...