21

999 63 1
                                    

💛✨🌟

"Len, jadi panitia pensi ga terlalu sibuk ya?"

💛✨🌟

Lapangan SMA Antariksa mulai dipadati oleh penonton PENSI. Walaupun acara baru akan dimulai malam nanti, hal itu tidak mempengaruhi antusiasme penonton. Beberapa orang terlihat memenuhi stan bazar yang mengitari lapangan SMA Antariksa.

"Rin udah mulai shift jurnal?" tanya Fany. Ia sedang membatu teman kelasnya menyiapkan stan bazar.

"Belum, gue mulai ntar malem pas acara puncak."

"Nah! mending lo bantuin kita dulu Rin." Ara menyodorkan beberapa gelas plastik kepada Auryn.

Auryn pun bergabung dengan teman-temannya untuk menyiapkan stan bazar.

Brumm

Deru motor memenuhi parkiran SMA Antariksa. Membuat sumber suara tersebut kini menjadi pusat perhatian banyak orang. Ya, siapa lagi pelakunya selain Adler. Auryn juga sempat mengalihkan pandangannya ke sumber suara. Namun , ia kembali fokus dengan pekerjaannya.

"RIN!" seru Ara sambil memukul lengan atas sahabatnya.

"Apa?" jawab Auryn sedanya.

"Liat deh, Galen ngebonceng Kak Hana!" Ara menunjuk Galen yang kini berada diantara ramainya anggota Adler.

Auryn mengikuti arah tangan Ara dan benar saja ia dapat melihat cowo itu baru saja turun dari motor sport miliknya, lalu disampingnya terlihat Hana sedang tersenyum manis menunggu cowok itu turun dari motornya. Namun ada satu hal lagi yang ia sadari saat melihat Galen dan anggota Adler lainnya.

"Ra, Galen ketua Adler?"

💛✨🌟

Disisi lainnya Galen dan teman-temannya baru saja sampai disekolah setelah mengadakan rapat kembali di WARTAN. Jaket seragam berwarna hitam dengan lambang Adler dibagian belakang menambah kesan yang kuat pada mereka.

"Makasih Len." Hana menyodorkan helm yang tadi digunaknannya kepada Galen.

"Hm."

"Gue sama Kenan duluan." Galen merangkul sahabatnya itu, lalu beralalu meninggalkan yang lainnya.

"Yoi Len!"

Saat memasuki Sekre OSIS Kenan dan Galen disambut dengan Dina yang meyodorkan dua nametag bertuliskan nama keduanya dengan tulisan 'PANITIA' di atasnya. 

"Yang lainnya mana?" tanya kenan setelah menaruh tas nya dan juga mengalungkan nametag miliknya.

"Cowok-cowok dibawah tuh lagi pada nyelesaiin stan bazar yang bermasalah,"

"Seagian lagi ngurus dipintu depan sama ngurus OTS." lanjutnya

"Oke."

Sementara itu, di lapangan terlihat beberapa anggota OSIS dan anggota Adler sedang membenarkan tenda-tenda yang bermasalah. Pemandangan langka bukan? Biasanya OSIS dan geng di sekolah  sangat berlawanan, tetapi di SMA ini mereka saling menghargai dan tidak mengunggulkan kubunya masing-masing.

Bad KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang