24

926 57 2
                                    

Happy reading

💛✨🌟

"Good luck."

💛✨🌟

"Gausah sembunyi,"

"Gue tau lo daritadi disitu." ujar Galen .

Kenan yang mendengar ucapan Galen, sukses dibuat merinding karenanya. "Len lo ngomong kesiapa?"

Kenan sudah berfikir yang tidak-tidak karena mereka tengah berada di pemakaman. Kenan yang dasarnya sudah penakut dibuat lebih takut kali ini.

"Gue ga pernah ngelarang lo ketemu Ghea." ujar Galen lagi.

'Woy anjir ni anak ngomong kesiapa? Gue kabur aja boleh ga si?' batin Kenan.

"Len istighfar Len." Kenan berujar.

Sementara Galen masih memandangi salah satu pohon yang berada tak jauh dari mereka.

"Bima, gue ga pernah ngelarang lo ketemu sama Ghea." ulang Galen.

"Hah?" Kenan tidak mengerti dengan perkataan Galen.

"Ngaco lo Len! Mana ada Bima dateng kesini." ujar Kenan.

"Ketauan ternyata," ucap Bima disertai dengan kekehan diakhir kalimatnya.

Cowok itu baru saja memunculkan dirinya dari balik pohon tempatnya bersembunyi tadi.

"Anj--Astaghfirullah kaget," Kenan dengan cepat mengubah kata yang hendak ia ucapkan.

"Untung ga keceplosan." Kenan mengelus dadanya.

"Nan, cabut." Galen membenarkan letak tali tas di bahu kanannya. Kemudian berdiri dari posisi jongkok nya.

"Hah?Udah Len?"

Galen melewati Bima begitu saja, begitupun dengan Kenan. Namun, pergerakan mereka tertahan saat Bima menepuk pundak Galen, "good luck."

Galen membalasnya dengan tatapan dingin, lalu kembali berjalan keluar area pemakaman.

"Gue ga tau maksud lo,"

"Tapi semoga maksud lo baik," lanjut Kenan. 

"Good luck." kemudian ia menyusul Galen dan meninggalkan area pemakaman.

Sementara itu, Bima terdiam ditempatnya dengan senyum mengembang yang lama-lama tergantikan oleh senyum miris. Apa keadaan bisa berbalik seperti dulu? Bisakah dia mendapatkan kepercayaan mereka lagi? Kedua pertanyaan itu selalu terbesit saat ia melihat Kenan, Galen, dan Adler. 

💛✨🌟

Hari ini, hari yang penting untuk Galen dan juga untuk sekolah. Ya, hari ini adalah hari pelaksanaan olimpiade yang sudah Galen dan peserta lainnya persiapkan dari jauh-jauh hari. Hasil belajar mati-matian selama kurang lebih satu bulan akan ditentukan hari ini.

Olimpiade kali ini diadakan di Aula SMA Kencana, tetapi hal ini tidak mempengaruhi antusiasme penonton dari SMA Antariksa. Justru hal ini malah memperpanas suasana antara pendukung masing-masing sekolah.

"Semangat Len!" teriak Kenan dari kursi penonton.

"Semangat abwang Galen muah muah!" teriak Baran membuat orang-orang disekitarnya bergidik ngeri.

"Semangat akang Galen!" Sorak Galang tidak kalah kencang.

Sementara Galih tidak hadir di kursi penonton. Ia menggantikan salah satu perwakilan sekolah yang mengundurkan diri dari posisi nya seminggu yang lalu.

Bad KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang