Happy reading!!
💛✨🌟
"Kalo cemburu bilang aja kali. Keliatan banget! Semua orang yang liat lo tadi juga tau kalo lo cemburu. Ya, kecuali pacar lo. Kalian cocok, sama-sama gak peka."
💛✨🌟
Jalan Asia Afrika malam hari memang sangat ramai, terutama malam minggu. Ada yang memilih datang dengan pasangan, ada juga yang memilih datang bersama keluarganya.
Asia Afrika membuktikan bahwa romantis tidak harus terus berduaan di tempat sepi, asalkan dengan orang yang tepat, maka itu sudah cukup.
Ditengah keramaian Jalan Asia Afrika, ada dua insan yang sedang membuktikannya. Galen dan Auryn, keduanya saling melemparkan tawa. Ah, lebih tepatnya hanya Galen yang tertawa puas.
"Kamu tadi bukannya bantuin, malah ngetawain!" protes Auryn.
"Abisnya lucu liat kamu panik gitu!" Galen masih tidak berhenti tertawa.
Auryn mencubit perut Galen gemas. "Ketawa terus!"
"Iya udahan deh ketawanya," Galen menarik kemudian membuang nafasnya, berusaha meredam tawanya.
Auryn menggembungkan pipinya, bibirnya ia kerucutkan kedepan, menandakan perempuan itu sedang kesal dengan lelaki disebelahnya.
"Lagian muka kamu tegang banget sih! Makanya dijailin sama 'hantu'."
"Mereka mirip banget sama yang asli, serem lah!"
Maksud hantu disini adalah orang yang menggunakan kostum hantu. Trotoar jalan ini memang biasa dipenuhi oleh orang-orang yang memakai berbagai macam kostum, mulai dari karakter didalam film kartun sampai hantu yang ada didalam film horor.
Setelah cukup lama berjalan, rasa lapar mulai dirasakan keduanya. Mereka memutuskan untuk mengisi perut dengan nasi goreng yang dijual dipinggir jalan.
"Rin, beneran mau makan disini aja? Gak mau ke restoran?" tanya Galen.
Auryn dengan cepat mengangguk, "Udah laper,"
"Unik, aneh, langka." ucap Galen tiba-tiba, mengundang tanda tanya untuk Auryn.
"Hah?"
"Kamu. Unik, aneh, langka." ulang Galen.
"Hah?" Auryn lagi-lagi tidak mengerti dengan ucapan Galen.
"Biasanya cewek-cewek kalo dikasih pilihan mau makan di restoran atau pinggir jalan, pasti milih restoran. Tapi kamu milih pinggir jalan." jelas Galen.
"Gak semua cewek gitu, Len. Lagian apa salahnya makan dipinggir jalan? Makanannya enak, porsinya banyak, harga juga lebih murah." ucap Auryn.
Setelah menunggu sekitar sepuluh menit, nasi goreng pesanan mereka pun telah selesai dibuat. Keduanya langsung menyantap nasi goreng mereka dengan lahap.
"Ohiya, Len! Ulangan kimia kemarin, nilai aku naik loh!" ucap Auryn antusias.
"Serius? Selamat! Berapa?" Galen ikut Antusias. Usahanya mengajari Auryn kimia ternyata tidak sia-sia.
Auryn mengangguk, "enam puluh."
"Berapa?" tanya Galen lagi, tak percaya dengan jawaban Auryn tadi.
"Enam puluh." ulang Auryn dengan senyum bangga terukir di wajah cantiknya.
"Kenapa? Aku bodo banget ya?" tanya Auryn saat mendapati Galen tidak bereaksi setelah tau nilainya.
"Eh, engga kok. Udah bagus naik sepuluh dari ulangan sebelumnya." Galen mengusap kepala Auryn.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Ketos
Teen Fiction"Pernah nyaman, sampai lupa yang membuat nyaman belum tentu memilih untuk tinggal." "Pada akhirnya skenario tuhan tidak bisa ditebak," "Yang pasti, skenario tuhan adalah skenario terbaik untuk kita." Started : 21 oktober 2019 Do not copy my story. M...