Happy reading
💛✨🌟
"Kamu cemburu, aku nganter Hana pulang?"
💛✨🌟
"Galen Farrel Adithama!"
Galen maju dengan perasaan senang dan juga sedikit kecewa. Ia baru saja diumumkan mendapat juara dua olimpiade matematika tingkat provinsi.
Dari tempatnya, Galen dapat melihat mamanya tersenyum bangga di kursi penonton.
Setelah selesai dengan sesi pemberian penghargaan dan foto bersama, Galen segera menghampiri mama nya.
"Selamat ya nak!" Kartika mengelus rambut anaknya.
"Mama bangga sama kamu." Kartika mengulas senyum.
Galen tersenyum, "ayo pulang ma, Galen mau nunjukin ini ke ayah! "
Sesampainya di rumah, cowok itu bergegas menemui Dirga di ruang kerjanya.
"Ayah! Galen dapet juara dua!" ujar Galen excited. Tak lupa, ia juga mengangkat piagam yang ia dapat.
Namun, bukan ucapan selamat yang ia dapat, melainkan sebuah tamparan keras di pipi kirinya.
"KAMU KEMARIN GAK BELAJAR KAN?!"
"MALAH MAIN-MAIN SAMA TEMAN-TEMAN GAK JELAS MU ITU!"
Galen terkejut ditempatnya, bukan ini yang ia harapkan.
"JUARA DUA KAMU BANGGAIN?!" Dirga melangkah mendekati Galen.
"T-tapi Galen juara, yah." ujar Galen ketakutan.
"KAMU, MALU-MALUIN SAYA TAU GAK!" Dirga mendorong bahu anaknya, membuat Galen tersungkur kebelakang.
Dirga berjongkok, menyamakan tingginya dengan anaknya. "Kamu bisanya apa sih? Belajar gak bisa,"
"Jagain adekmu juga gak bisa,"
"Inget ya, adekmu pergi gara-gara kamu!" Dirga berdiri, kemudian menendang perut Galen.
Plak
Tamparan keras mendarat di pipi Dirga.
"Dia anak kamu!" ucap Kartika dengan penuh penekanan disetiap kata nya.
"Apa pantes kamu kasar sama anak kamu sendiri?"
Bukannya menjawab, Dirga malah mengambil kunci mobil dimeja kerjanya dan pergi meninggalkan Galen dan Kartika.
Kartika memeluk Galen, mencoba memberi rasa aman kepada anaknya.
"Maafin mama nak, mama telat."
"Sakit ma," lirih Galen.
"Mana nak yang sakit?"
Galen menunjuk perutnya. Jika boleh jujur, hatinya terasa lebih sakit.
Kringg
Suara nyaring alarm membangunkan Galen dari tidurnya. Galen mengatur nafasnya yang tak karuan. Ia kemudian segera mematikan alarm di ponselnya.
"Mampus telat." ujarnya saat melihat jam di layar ponselnya.
Galen berlari menuju kamar mandi, kemudian memakai seragam putih abunya. Tak lupa menyemprotkan sedikit parfum ditubuhnya. Penampilannya dilengkapi oleh jaket Adler juga jam tangan hitam di tangan kirinya.
"Makan dulu, nak!" perintah Kartika saat melihat Galen turun dari tangga.
"Gak keburu mah, telat. Kelas Galen kebagian jadi petugas upacara hari ini." jelas Galen sambil memakai sepatunya.
![](https://img.wattpad.com/cover/189669921-288-k545750.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Ketos
Ficção Adolescente"Pernah nyaman, sampai lupa yang membuat nyaman belum tentu memilih untuk tinggal." "Pada akhirnya skenario tuhan tidak bisa ditebak," "Yang pasti, skenario tuhan adalah skenario terbaik untuk kita." Started : 21 oktober 2019 Do not copy my story. M...