💛✨🌟
"Buat gue dong suratnya"
💛✨🌟
Rombongan SMA Antariksa kini sudah sampai di tempat tujuan. Mereka tampak beremangat dan juga senang melihat pemandangan hutan yang sudah jarang bisa dilihat di daerah perkotaan.
"Wahhh gila bagus banget Ra! Ga sia- sia deh badan gue pegel-pegel gara- gara kelamaan duduk!" Ucap Auryn saat ia keluar dari mobil milik Galen.
"Iya Rin, gak sia-sia gue nahan muntah gara-gara kak Galen ngebut." balas Ara diakhiri dengan tawa renyah dari keduanya.
"Woy! Gosip mulu! Ini barang lo belum dibawa dek!" Teriak Kenan.
"Iya! Berisik banget sih lo cabe!" Balas Auryn.
"Heh! Ga sopan bener sama abang sendiri, untung aing sabar gusti," Kenan mengelus dadanya.
Auryn mengahampiri Kenan yang sedang mencak mencak ditemptanya. Auryn semakin dibuat bingung, kenapa abangnya ini bisa dinobatkan sebagai salah satu Most wanted di sekolahnya?
"Bang serius deh, heran gue, manusia absurd modelan lo gini bisa jadi most wanted nya SMA Antariksa." Celetuk Auryn
"Iyalah, kan gue ganteng dek!"
"Cielah kepedean lo bang!"
"Adik-Adik mohon perhatiannya sebentar ya!" Teriak salah satu kakak kelas.
"Sekarang kalian baris sesuai kelompok yang kemarin sudah ditentukan! Perwakilan kelompok silahkan ambil tenda di depan! Dan silahkan buat tenda perkelompok!!"
Setelahnya, siswa dan siswi SMA Antariksa sibuk membangun tenda untuk kelompoknya.
💛✨🌟
Disisi lain, para panitia sibuk berbincang dan bercanda, mengingat saat ini adalah waktu istirahat.
Berbeda dengan teman-temannya yang sibuk bercanda, Galen memilih diam, ia mengerutkan dahinya seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Woi bapak ketua!" Ujar cowok berambut hitam lebat. Baran.
Galen tidak menggiraukan panggilan tersebut, ia masih sibuk dengan pikirannya. Merasa dirinya dikacangi, Baran melemparkan sukro milik Galang ke wajah Galen.
"Wah seenaknya lo main nyomot sukro gue! Limitid edition tuh sukro! Cuma ada lima di warung Bi Inem!" Galang tidak terima sukro nya terbuang sia-sia.
Baran cengengesan. "Ya maaf lang, ntar gue ganti deh." Jarinya membentuk lambang peace.
Galen menengok ke arah sahabatnya itu, meberikan tatapan tajam. Lelaki berambut hitam kecoklatan itu merasa terganggu oleh Baran. Baran yang merasa mendapatkan tatapan tajam, melirik sekilas sahabatnya itu kemudian tersenyum kikuk.
"Woi kok gue merinding ya? Kayaknya ada yang ngeliatin gue deh." Ucap Baran pura-pura tidak melihat Galen.
"Gue keluar dulu ya! Serem disini!" Celetuk Baran lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Ketos
Dla nastolatków"Pernah nyaman, sampai lupa yang membuat nyaman belum tentu memilih untuk tinggal." "Pada akhirnya skenario tuhan tidak bisa ditebak," "Yang pasti, skenario tuhan adalah skenario terbaik untuk kita." Started : 21 oktober 2019 Do not copy my story. M...