CHAPTER 1

31 4 0
                                    

Düsseldorf adalah ibu kota negara bagian dan merupakan pusat ekonomi Jerman bagian Barat. Düsseldorf terletak di tepi Sungai dan merupakan salah satu pusat utama dari daerah yang padat penduduknya. Selain sebagai negara 4 musim yang indah di Eropa, Dusseldorf merupakan salah satu wilayah favorit pelajar asing dari berbagai negara untuk menuntut ilmu di universitas bergengsi disana yaitu universitas Heinrich Heine Dusseldorf yang terletak di bagian selatan kota.

Universitas ini mempunyai sekitar 20.000 mahasiswa dari berbagai jurusan dalam bidang ilmu-ilmu alam, matematika, ilmu komputer, filsafat, seni, bahasa, kedokteran, ekonomi, dan hukum.

Walaupun didirikan 1965, universitas ini memiliki gaya bangunan modern yang tak lekang oleh waktu. Bahkan mereka juga tidak melupakan seniman terkenal bersejarah mereka, Anton Von Werner, dengan memasang beberapa replica lukisan karyanya di beberapa aula di universitas tersebut. Diantara replica lukisan – lukisan tersebut, ada satu replica yang berjudul Die Entfuhrung Heinrichs IV durch Erzbischof Anno von Koln in Kaiserswerth yang artinya Penculikan Heinrich IV oleh Uskup Agung Anno von Koln yang dipasang di aula utama gedung. 

Lukisan itu sangat menarik perhatian. Seolah – olah memancarkan pesonanya dalam gambar diam dan warna yang luar biasa dimana tokoh dalam lukisan tersebut terlihat nyata dan hidup. Banyak mahasiswa yang terpaku diam sesaat menatap lukisan tersebut ketika sedang melewatinya. Tidak hanya mahasiswa saja yang terpesona, tapi juga beberapa dosen. Diantaranya adalah Darek Englbehrt. Seorang pria berusia 62 tahun dengan rambut kelabu dan kerutan tua pada wajahnya yang membuat ekspresinya terlihat seperti terus – menerus sedang berpikir. 

Darek menatap lukisan tersebut seperti sedang menghayatinya. Lukisan itu seperti menceritakan apa yang sedang terjadi tanpa harus ada tulisan narasi yang menyertainya. Dia sangat menghayati lukisan tersebut sampai – sampai sepertinya tidak menyadari ada yang memanggilnya. Karena Darek tidak menoleh, akhirnya orang tersebut menepuk pundaknya. Darek terlonjak kaget dan menoleh menatap orang tersebut.

 Darek terlonjak kaget dan menoleh menatap orang tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Darek, tak ada bosan – bosannya kau menatap lukisan itu. Kau bahkan sampai tidak mendengar aku panggil," kata Justus Hewett yang merupakan rekan sesama dosen tapi 15 tahun lebih muda darinya.

"Kau tahu arti lukisan ini? Apakah kau tahu kenapa Heinrich IV ini ditangkap oleh Uskup Agung Anno von Koln?" tanyanya sambil berbalik meninggalkan lukisan tersebut dan melangkah menyusuri koridor melewati mahasiswa – mahasiswa yang tengah melintas disana.

"Tentu saja tahu, kau sudah ceritakan itu berkali – kali kepadaku. Heinrich IV bersekutu dengan iblis untuk memperoleh kejayaan dimasa pemerintahannya, tapi sebagai bayarannya iblis membuka pintu neraka di Dusseldorf, menyebarkan bencana dan musibah dan mencari sekutu untuk pasukannya dineraka. Kau tahu kan tahun berapa lukisan ini dibuat?"

"Tahun 1868."

"Nah, tahun 1868 masih banyak orang gila yang tidak diobati karena keterbatasan medis kala itu. Bisa saja lukisan ini terinspirasi dari mitos yang diciptakan oleh salah satu orang gila – orang gila waktu itu."

Der Kreuzer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang