CHAPTER 6

11 1 2
                                        

"Kau tahu apa yang terjadi saat aku di St. Maximilian tadi malam?" tanya Darek yang saat ini tengah berada di restoran Im Schiffchen bersama Justus

"Tidak, ceritakan padaku," jawab Justus yang duduk dihadapan Darek.

"Ada biarawati yang kerasukan disana,"

"Benarkah? terjadi di St. Maximilian?"

"Benar. Kau tahu, jika ada kasus kerasukan di tempat ibadah itu biasanya menandakan bahwa tempat itu tidak suci lagi atau..."

"Atau apa?"

"Mungkin pertanda kedatangan Der Kreuzer,"

"Apa? bukankah terlalu dini untuk kesimpulan itu? bisa saja ini hanya kasus kerasukan biasa."

"Entahlah,"

"Apakah ada kerasukan lagi setelah biarawati itu?"

"Tidak. Belum ada."

"Lalu apa yang selanjutnya terjadi pada biarawati itu?"

"Dia sudah tidak apa - apa sekarang, setelah dilakukan exorcise oleh pastur setempat,"

"Apakah exorcise nya berjalan lancar?"

"Iya. Tidak ada gangguan apapun, setan yang merasukinya pun segera hilang setelah itu," 

"See, ini belum tentu Der Kreuzer, jangan berpikiran buruk dulu."

"Iya, pastur Hendrik juga berpikiran seperti itu, masih terlalu dini untuk menyimpulkan ini tanda - tanda kedatangan Der Kreuzer,"
"Apakah seburuk itu tanda - tanda kedatangannya? seperti kedatangan Anti Christ?"

"Hampir seperti itu, tak hanya yang hidup yang terkena imbasnya tapi mereka yang mati juga takut padanya."

Justus menelan ludah, "Well, jika memang seperti itu yang terjadi nantinya, kau harus segera temukan orangnya sebelum menjadi lebih buruk."

"Ya, sudah seharusnya seperti itu,"
"Ngomong - ngomong jika nanti kau temukan orangnya, apa yang akan kau lakukan kepadanya? meng-exorcise nya?"

"iya, jika masih bisa."

"Jika tidak?"

"Ada dua cara terakhir untuk menghentikannya, dibakar atau ditenggelamkan."

Justus menelan ludah lagi, "Mengerikan sekali, lalu bagaimana kalau ternyata Der Kreuzer itu salah satu dari kenalan kita, murid kita atau bahkan keluarga kita? Apakah cara itu juga berlaku?"

"Ya, tidak pandang siapapun itu orangnya."

Pembicaraan mereka terhenti ketika seorang pelayan menghampirinya, "Apakah sudah siap memesan?"

"Aku pesan 2 Falscher Hase," jawab Darek. Pelayan itu mengangguk dan hendak kedapur tapi ditanya kembali oleh Darek, "Oh iya, apakah Bradford ada?"

"Ada pak, ada yang mau disampaikan?"

"Tolong panggilkan dia, ada yang mau aku bicarakan dengannya,"
"Baik pak," jawab pelayan itu lalu dia pergi ke dapur.

Justus berkata, "Kau tahu, aku sudah dua kali makan disini, yang sebelumnya aku tidak tahu jika restoran ini milik salah satu muridku. Aku tidak menyangka seusianya mampu mengelola resto bintang 4 seperti ini."

"Iya, dia memang hebat, aku bangga kepadanya,"


-----------------------------------------------------

"Kau lihat ini? Apa ini yang kau sebut setengah matang? Coba kau belah daging ini," seru Brad yang sedang kesal dengan Pepin salah satu juru masaknya yang hendak menyajikan steak buatannya. Dengan ketakutan Pepin membelah daging  steak tersebut dengan pisau, terlihat sudah tidak ada warna merah ditengah bagian dalam dagingnya dan itu artinya daging itu matang.

Der Kreuzer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang