Malam ini, Darek tengah mengamati rumah sakit Heinrich Heine University dari seberang jalan melalui mobilnya yang diparkir di pinggi trotoar. Sudah lima hari ini dia mengawasi rumah sakit ini dari luar dengan perasaan harap - harap cemas jika terjadi sesuatu di sana. Sudah lima hari ini juga Brad tidak menjawab teleponnya, dia kecewa dengan tindakan Brad yang sepertinya tidak mau bekerja sama dengan mereka, dia juga kecewa karena selama ini Brad menyembunyikan keadaan yang sebenarnya darinya. Dia kecewa karena Brad memilih melindungi temannya yang kerasukan iblis Der Kreuzer dan mencari jalan keluarnya sendiri tanpa bekerja sama dengannya dan pihak gereja. Tindakannya memang mulia jika dilihat dari sudut pandang orang yang tidak mengerti permasalahan ini karena Brad tidak mau temannya berakhir mengenaskan hanya untuk mengusir iblis laknat itu pergi dari tubuhnya. Tapi Brad tidak tahu itu, tidak akan ada cara lain untuk mengusir iblis Der Kreuzer dari tubuh seseorang tanpa membakar atau menenggelamkan orang tersebut. Tidak akan pernah ada dan Brad harus mengikhlaskannya.
"Darek, kau tidak makan?" tanya Father Hendrik sambil membuka bungkusan sandwichnya lalu melahapnya.
Darek menghela napas dan menggeleng. Dia meletakkan binocularnya di dasbor.
"Ayolah, kita sudah 5 hari bergantian melakukan pengintaian ini sambil berharap melihat Brad keluar dengan mobilnya lalu kita bisa mengikutinya. Kau harus makan."
"Iya, aku akan makan nanti." Jawabnya sambil sekilas melirik bungkusan sandwich miliknya yang belum disentuh.
"Tapi kau benar - benar yakin mereka belum pulang ke asrama?" tanya Father Hendrik.
"Yakin, perhatianku tak pernah luput melalui binocularku,"
Father Hendrik mengangguk - ngangguk, "Darek, aku mau bertanya sesuatu padamu,"
"Okay, apa itu?" tanya Darek dengan penasaran.
"Bagaimana jika setelah ini Brad membencimu seumur hidup?"
Darek terdiam sambil sesekali melirik melalui jendela disebelahnya.
"Bukankah kau sedang berusaha untuk memperbaiki hubungan antara ayah dan anak tirinya? tapi...bagaimana setelah dia tahu jika kau sebenarnya tidak mendukungnya untuk mencari cara lain untuk mengatasi iblis laknat itu dan kita mengorbankan temannya?"
Darek menghela napas, "Jika dia terus menghindariku dan keadaan semakin bertambah buruk aku yakin dia akan berterima kasih kepadaku karena telah mengorbankan temannya. Lebih baik jatuh korban satu orang daripada lebih banyak orang yang terkena dampaknya."
"Baiklah, sepertinya aku baru mengetahui sisi asli seorang Darek."
"Apa maksudnya?"
Father Hendrik menggeleng, "Tak usah dipikirkan."
Darek mengambil kembali binocularnya dan melihat ada sebuah mobil yang baru keluar melalui gate parkiran dan dia kenal betul mobil itu.
"Sepertinya penantian kita membuahkan hasil," kata Darek dengan bangga.
"Ada apa? Apa mereka sudah keluar dari rumah sakit?" tanya Father Hendrik dengan penasaran.
"Tidak. Dimobil itu hanya Brad sendiri, sepertinya temannya masih dirawat,"
"Apa kita akan mengikutinya?"
"Tidak. Aku yakin dia hanya pergi sebentar. Kita tunggu Brad kembali lalu saat dia hendak masuk ke parkiran, aku akan cegat dia." Darek menurunkan binocularnya.
"Baiklah, persiapkan dirimu. Makanlah dulu."
----------------------------------------------------------------
Tepat 15 menit setelah Brad mengambil pakaian bersih untuk Mike dan dia sudah menyempatkan mengganti pakaian walaupun tidak sempat mandi ketika di asrama tadi, setelah itu Brad melajukan mobilnya kembali menuju rumah sakit sambil berharap tidak terjadi apapun pada Mike. Tapi Brad yakin Mike masih tidur karena pengalaman yang sebelumnya selama dia tidur di rumah sakit, dia tidak tidur berjalan lagi, entah bagaimana nanti jika obat yang diresepkan sudah habis dan Mike tidak perlu meminum obat lagi? Apakah dia akan tidur berjalan lagi? Apakah iblis laknat itu akan menguasai kembali tubuhnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Der Kreuzer [END]
FanfictionSejarah kelam dari masa lalu kota Dusseldorf - Jerman tampaknya akan membuka gerbang neraka. Berawal dari sebuah perjanjian masa lampau seorang raja dengan iblis yang akan membuka kotak pandora berisi bencana dan musibah yang akan memakan korban jiw...