Satu minggu kemudian.
Dia menggores pensilnya di buku sketsa nya, membentuk gambar pemandangan danau kampus dan deretan pohon maple yang daunnya berguguran. Sesekali dia menoleh ke seseorang yang sedang duduk di rerumputan disebelahnya, Brad Delson yang sedang memainkan gitar akustiknya sambil bernyanyi. Dia memainkan lagu The Wannadies - You and Me. Suaranya cukup bagus sehingga membuat mahasiswa - mahasiswa yang lewat disekitar menoleh sesaat. Belakangan ini Brad terlihat lebih ramah dan sumringah, tidak terlalu judes seperti waktu baru pertama kali Mike bertemu dengannya. Sepertinya kasus Der Kreuzer benar - benar merubah kepribadiannya dan nilai tambahnya adalah hubungan Brad dengan ayahtirinya membaik dan hal itu terlihat dengan jelas saat Brad mengunjungi Darek dirumah sakit dan mereka berpelukan. Darek tidak menyerah about Der Kreuzer, setelah sembuh nanti dia akan kembali bersama pihak gereja mencari tanda - tanda kedatangan Der Kreuzer kembali dan mereka akan menyusuri sekeliling Eropa dan Brad tampaknya mendukungnya. Namun tampaknya nasib baik tidak berpihak pada Aylin, dia dan orangtuanya kembali ke Polandia agar depresinya tidak berlanjut dan entah dia akan melanjutkan kuliahnya lagi atau tidak. Sedangkan Mike hanya bisa berharap semoga Der Kreuzer itu tidak kembali merasuki orang yang sama, namun menurut Darek kemungkinan hal itu terjadi sangat kecil karena berdasarkan penelitiannya Der Kreuzer akan mendatangi lokasi yang berbeda saat mencari korban yang baru.
Mike menghela napas dan tersenyum melihat gambarnya, dia puas dengan hasilnya.
"Hey, bolehkah aku lihat itu?" tanya Brad sambil meletakkan gitarnya.
"Nein." jawabnya sambil menutup buku sketsanya, namun Brad yang penasaran bergerak lebih cepat dia menggelitik perut Mike sehingga Mike tertawa dan jatuh ke rerumputan sambil meringkuk dan melindungi perutnya dan berusaha menepis tangan Brad yang dengan agresif menggelitikinya. Mike paling tidak tahan jika dikelitiki, dia langsung lemas dan pasrah.
"Brad....aku menyerah...." lalu Mike cekikikan karena menahan geli, buku sketsanya terlepas dari genggamannya dan Brad langsung mengambilnya.
"Kau tidak menggambar sesuatu yang vulgar kan?" tanya Brad sambil membuka buku sketsanya.
"Neeeiiiinnn...aku bahkan baru sempat membuat dua sketsa di buku itu, bisa kembalikan?"
"Tidak bisa." jawab Brad sambil membuka halaman yang tadi digambar, gambar danau yang ada dihadapan mereka dengan pohon Maple yang daunnya berguguran. Brad menatap gambar tersebut sejenak. "Wow...bagus sekali, terlihat hidup dan...yang satu lagi?" Brad membuka beberapa halaman setelahnya.
"Jangan, kembalikan!" Mike berusaha merebut kembali buku sketsanya tapi Brad langsung menggelitik perutnya lagi dengan lebih agresif dari sebelumnya sehingga Mike lemas dan terjatuh lagi di rerumputan, dia merasa wajahnya menjadi merah. "Braaaad....please...." Mike cekikikan menahan geli.
"Coba saja." Brad berhenti menggelitik dan nyengir puas melihat Mike terbaring lemas ngos-ngosan. Mahasiswa - mahasiswa yang lewat disekitar mereka geleng - geleng kepala melihat tingkah mereka berdua.
Brad membuka beberapa halaman dibuku sketsa tersebut dan menemukan gambar yang satu lagi. Dia terdiam sesaat melihat gambar tersebut. Mike perlahan bangun dan dia salah tingkah ketika melihat Brad menatap gambar tersebut.
"Brad, i am sorry." kata Mike, dia merasa tidak enak Brad melihat gambar tersebut.
Brad masih terdiam, gambar itu adalah gambar dirinya sedang tidur dengan lengan kanannya menutupi kedua matanya dan tangan kirinya memegang ujung selimut. Teknik shading dan shadownya bagus sehingga terlihat seperti Brad sedang melindungi kedua matanya dari sinar matahari yang masuk dari celah tirai di jendela. Ekspresi wajahnyapun terlihat nyata, terlihat terlelap dalam tidurnya tapi sekaligus terlihat lelah.
"Kapan kau menggambar ini?" tanya Brad yang kedua matanya masih terpaku pada gambar tersebut.
"Setelah pulang dari rumah sakit yang kedua kalinya, ketika kita harus dirawat 3 hari setelah insiden dihutan itu. Itu pagi pertama setelah kita pulang ke asrama, kau belum bangun waktu itu dan terlihat...sangat lelah...i am sorry Brad." jawab Mike dengan malu - malu.
"Oh aku ingat itu, waktu aku bangun aku melihat kau menyiapkan sarapan untuk kita yang kau beli dari kantin kampus."
"Sandwich yang tidak enak itu."
"Yeah, tapi karena aku lapar jadi aku melahapnya sampai habis." Brad masih menatap gambar itu, "Berapa lama kau membuat gambar ini? Aku bahkan tidak menyadari ada orang dikamarku, biasanya aku mudah terjaga."
"Hampir 2 jam, aku duduk dikursi meja belajarmu dan sebisa mungkin tidak membuat suara."
"Bisakah aku simpan ini?" Brad tak melepas pandangannya dari gambar itu.
"Kau yakin? Menurutku itu kurang..."
"Tidak Mike, ini...wow...aku bahkan tidak tahu harus berkata apa, tapi gambar ini sungguh...luar biasa."
Mike merasa pipinya merona lagi. "Terima kasih. Kau bisa simpan itu." jawab Mike dengan malu - malu.
"Terima kasih, aku ambil halaman yang ini ya." Brad merobek halaman yang berisi gambar tersebut dari jilid spiralnya lalu dia simpan itu kedalam tas nya. Dia mengembalikan buku sketsa kepada Mike.
Mike menerima buku itu lalu mendekapnya dengan erat, "Brad," panggilnya.
"Yeah," jawab Brad, mereka berdua saling bertatapan.
"Terima kasih Brad,"
"Untuk?"
"Semuanya, kau sangat berani mencariku dihutan dan menghadapi iblis itu padahal iblis itu bisa saja membunuhmu dan kau juga berani mengambil resiko dengan menggelamkanku di sungai dan berusaha mati - matian memberiku rescue breath. Kau menyelamatkan hidupku Brad."
Brad tersenyum "Itulah gunanya sahabat baik, berjuang sehidup semati. That's okay, kau tak usah pikirkan itu."
"Sepertinya kau merubah hidupku," jawab Mike dengan malu - malu.
"No Mike, Kau yang merubah hidupku...menjadi lebih baik." jawab Brad dengan yakin
Mereka saling bertatapan lalu mereka tertawa terbahak - bahak. Tiba - tiba lagu Not Falling dari Mudvayne terdengar dari ponselnya Brad dan membuat mereka berdua terlonjak kaget.
"Oops sorry," kata Brad lalu dia menjawab ponselnya "Yeah?...Oh kalian sudah ada disana?...Okay....Okay...Baiklah, kalian tunggu disana, aku dan Mike akan menyusul." lalu Brad menutup teleponnya. Mike menatapnya dengan penasaran karena namanya tadi disebut.
Brad menjawab, "Mereka sudah ada disana."
"Siapa?" Mike penasaran.
"Chester, Rob, Dave and Joe, mereka sudah ada di I'm Schiffchen. Apa kau lupa rencanaku?"
Mike melotot sumringah, "Makan siang gratis di I'm Schiffchen?"
"Yes, bagaimana kau bisa lupa?"
"Aku pikir kau hanya bercanda." Mike said laughing.
"Aku tidak bercanda. Aku sudah bilang tadi hidupku berubah menjadi lebih baik." Brad berdiri, memakai tasnya dan mengambil gitarnya, lalu dia mengulurkan tangannya kepada Mike, "Ayo!"
Mike tersenyum dan meraih tangan Brad yang menariknya berdiri, dia memakai slingbagnya lalu mereka berdua berjalan pergi diiringi dengan daun - daun maple yang berguguran tertiup angin.
-FIN-

KAMU SEDANG MEMBACA
Der Kreuzer [END]
Fiksi PenggemarSejarah kelam dari masa lalu kota Dusseldorf - Jerman tampaknya akan membuka gerbang neraka. Berawal dari sebuah perjanjian masa lampau seorang raja dengan iblis yang akan membuka kotak pandora berisi bencana dan musibah yang akan memakan korban jiw...