CHAPTER 16

7 1 0
                                        

Mike membuka matanya perlahan dan melihat langit - langit kamarnya yang kusam. Matahari pagi menyinari kamarnya dengan sinarnya yang pucat, Itu sudah cukup membangunkannya dari tidur pulasnya. Cukup untuk memutar kembali ingatannya atas apa yang terjadi sebelumnya. Dia ingat dia bermimpi, dia bermimpi melihat Jason duduk dikursi disamping tempat tidurnya, menatapnya lekat - lekat, tapi tidak terlihat raut bahagia diwajahnya. Jason terlihat sedih dan seperti mengkhawatirkan sesuatu. Jason tidak mengatakan apa - apa, hanya menatapnya dengan kasihan. Lalu dia ingat apa yang terjadi tadi malam, ketika dia tak bisa merasakan tubuhnya dan dia melihat hantu anak kecil yang ada di danau berubah menjadi tengkorak dan 4 biarawati mengerikan yang mengejarnya. Dia bergidik ngeri mengingat itu. Mike mencengkram rambutnya dan dalam hati berharap nanti malam tidak seperti itu lagi atau kapanpun itu. Dia sekilas melihat gelang rosarionya dan entah kenapa rasa sedih memenuhi hatinya.

"Tuhan, apa yang terjadi padaku?" Dia menatap salib rosarionya, salib itu seperti balas menatapnya dalam diam, membuat airmatanya mengalir perlahan ke pipinya. Airmatanya membuatnya tersadar, dia tidak boleh lemah. Hadapi ini semua, tak lama lagi pasti akan berlalu. Dia menghela napas dan mengucek matanya. Hidungnya masih tersumbat dan tenggorokannya masih agak gatal tapi separah kemarin.

Ponselnya bunyi, ada pesan masuk. Dari Chester.

Chester : Hey, kau ada rencana apa hari ini?

Mike : Belum ada 

Chester : Bagaimana kalau kita ke jalan - jalan? Ada pameran foto di museum Kunstpalast.

Mike berpikir sejenak. Sebenarnya dia mau istirahat hari ini, berharap flu nya sembuh jika dia seharian tidak keluar kamar karena besok dia mulai kerja di Think's Art tapi di lain sisi dia tidak enak karena diajak jalan - jalan langsung oleh bosnya. Jadi Mike menjawab,

Mike : Sound interesting. Okay, i'm in.

Chester : Aku jemput kau jam 11 didepan kampus di jalan Universitatsstrase dekat halte bus. Bersiaplah, perjalanannya agak jauh.

Mike melihat jam di ponselnya, sekarang sudah jam 10 lebih. What? dia tak pernah tidur sampai selama ini sebelumnya. Dia mandi sebentar lalu dia memakai red flanel shirt and pale grey unzipped hoodie terry. Terlihat tidak nyambung warnanya, tapi dia tidak peduli karena hanya itu yang ada. Dia memasukan buku sketch dan pensil ke sling bagnya. Dia selalu membawa itu semua jika dia sedang dijalan dan menemukan pemandangan yang bagus untuk digambar. Dia mencari sepatu Converse nya tapi sepertinya dia lupa itu diletakkan dimana.

"Suchst du deine schuhe?" (Apakah kau sedang mencari sepatumu?) sebuah suara tiba - tiba terdengar. Mike kaget dan dia melihat seorang gadis kecil berusia sekitar 7 tahun tengah berdiri didekat pintu kamar. Dia tidak memakai sepatu. Dia memakai gaun terusan berwarna putih dengan renda dan dia terlihat pucat. Transparan.

Mike menelan ludah, dia tak menyangka akan melihat hantu lagi secepat ini. Dan hantu itu ada dikamarnya. 

Gadis kecil itu ekspresi wajahnya datar, entah dia sedang senang, sedih atau marah, "Ich weiß wo es ist," (Aku tahu dimana)

"Wo ist es?" (Dimana?) Mike memberanikan diri bertanya kepadanya.

"Es ist unter deinem bett," (Di kolong tempat tidurmu), jawab gadis kecil itu sambil menunjuk dengan jari mungilnya ke kolong tempat tidur. 

Mike melihat ke kolong tempat tidurnya, sepatunya ada disana. Dia tidak ingat menaruhnya disini. Dia mengambil sepatunya dan memakainya, dia tidak menoleh melihat hantu gadis kecil itu ketika sedang mengikat tali sepatu, tapi dia bisa merasakan hantu gadis kecil itu masih berdiri disana sambil menatapnya. Mike berdiri dan memakai sling bagnya.

"Wohin gehst du?"(kau mau kemana?), Gadis kecil itu bertanya dengan suaranya yang lembut.

"Irgendwohin gehen, wo es schön ist," (somewhere nice), jawab Mike. Dia merasa seperti orang gila yang berbicara dengan hantu.

Der Kreuzer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang