"Kenapa kau melihatku seperti itu?" tanya Mike keesokan paginya, dia sedang makan sarapan yang disediakan oleh rumah sakit.
"Aku sedang berpikir," jawab Brad, dia duduk di kursi plastik di samping tempat tidur.
"Berpikir sambil melihatku?" Mike bertanya dengan heran sambil menyendok buburnya.
Brad menghela napas lalu dia berkata, "Aku sedang berpikir apa yang aku lakukan ini sudah tepat?"
"Maksudnya?" Mike sepertinya penasaran.
"Kau tahu? sampai detik ini pun aku masih belum mendapatkan solusi untuk menyelesaikan masalah mengenai Der Kreuzer dan tadi malam aku bertemu Darek di parkiran rumah sakit dan dia bilang dia bisa membantuku mencari solusi alternatif."
"Itu bagus, lalu dimana masalahnya?"
"Dia bilang katanya dia perlu bicara denganmu dan aku mengizinkannya tapi...entah kenapa rasanya aku tidak bisa percaya begitu saja."
"Kenapa kau tidak percaya padanya?"
Brad terdiam sesaat, lalu menjawab, "Entahlah, mungkin karena aku tidak dekat dengannya."
"Apa dia sebelumnya memperlakukanmu dengan buruk?"
Brad menggeleng, "Tidak, justru aku yang menjauh darinya tapi dia sangat baik pada ibuku."
"Kalau begitu tak ada alasan kau tidak percaya padanya dan kau seharusnya bersyukur masih punya ayah dan ibu yang bisa membantumu."
"Ayahtiri,"
"Yeah apapun itu, dia tetap keluargamu juga. Lihatlah aku, aku tidak punya siapa - siapa lagi, dengan semua musibah yang menimpaku di Jerman ini tak ada keluarga yang tersisa untuk membantuku."
Mendengar itu Brad tersenyum tipis tapi agak dipaksakan, "Yeah...mungkin kau benar."
"Jadi...dia mau bertemu denganku?Kira - kira apa yang akan dia tanyakan?"
"Entahlah, mungkin seputar Der Kreuzer,"
"Tapi aku tidak tahu apa - apa tentang Der Kreuzer,"
Brad hendak menjawab tapi dia merasakan ponselnya bergetar, dia melihat ponselnya dan membaca pesan yang masuk, "Dia sudah datang." Brad keluar kamar dan setengah berlari menyusuri koridor kamar rawat melewati beberapa perawat yang sedang lalu lalang disitu.
***
Entah kenapa Mike jadi merasa was -was, dia belum pernah bertemu dengan dosen yang bernama Darek ini walaupun mereka dalam satu kampus yang sama. Dia juga khawatir dengan pertanyaan apa yang nanti dia tanyakan, dia juga takut akan apa yang mungkin Darek lakukan padanya. Dia tak menyangka seorang dosen bekerja sama dengan pihak gereja untuk mengurus masalah iblis, ini artinya dia sudah terlibat masalah yang serius dan entah apa nanti yang akan dilakukan kepadanya. Apakah mereka bisa membantunya? Kira - kira apa yang akan mereka lakukan? Mengeksorsisnya? Tapi itu tidak sakit kan? Mike hanya pernah melihat itu di film dan belum pernah menyaksikannya langsung apalagi merasakannya.
Pintu kamar perlahan terbuka, Brad masuk diikuti dengan seorang pria tua berwajah asli eropa yang menatapnya dengan tajam. Pria itu menghampirinya sambil tetap menatapnya seolah seperti sedang menimbang sesuatu dalam pikirannya.
Entah kenapa Mike merasa agak takut sekarang, dia mencengkram selimutnya dan melirik ke arah Brad untuk meminta pertolongan tapi Brad hanya diam berdiri di dekat pintu sambil bersandar di dinding, kedua tangannya bersedekap dan dia seperti mengawasi mereka dengan ekspresi serius.
Pria tua itu duduk dikursi disebelah tempat tidur, "Michael Shinoda?"
"Iya..." jawab Mike sambil berusaha menenangkan suaranya yang gemetaran, bukan apa - apa tapi karena sorot mata pria tua itu seperti hendak menghabisinya saat ini juga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Der Kreuzer [END]
FanfictionSejarah kelam dari masa lalu kota Dusseldorf - Jerman tampaknya akan membuka gerbang neraka. Berawal dari sebuah perjanjian masa lampau seorang raja dengan iblis yang akan membuka kotak pandora berisi bencana dan musibah yang akan memakan korban jiw...