CHAPTER 15

10 1 0
                                        

Rasanya Brad baru tidur sebentar, dia bangun dan melihat jam digital dimeja. 8.15 pagi. Baginya ini sudah kesiangan, dia harus ke restonya karena biasanya akan banyak pengunjung di hari minggu ini. Brad menghela napas dan meregangkan tubuhnya lalu dia melihat Mike yang tidur disampingnya. Mike masih tidur dengan posisi yang sama dengan yang terakhir dia lihat sebelum tidur. Dia masih snuggle up dibalik selimut, mulutnya slightly opened dan dia ngiler. Napasnya steady and calmly, menandakan bahwa dia masih tertidur pulas. 

Brad bangun dan membawa kembali bantalnya kekamarnya. Setelah tidur sebentar tadi, otaknya kembali bekerja, mengingat dan memikirkan kembali apa yang kemarin terjadi. Apakah aman jika Mike ditinggal sendiri sedangkan dia harus ke restonya. Mungkin tidak apa - apa. Mungkin tidak akan terjadi apa - apa jika disiang hari. Dia juga sempat berpikir apa dia harus menemui Darek, meminta maaf padanya dan bilang bahwa dia akan membantunya tapi dengan syarat beri dia waktu untuk memikirkan solusi yang tepat tanpa harus bergantung pada Bible dan Gereja, tanpa harus ada korban jiwa. Apakah dia bisa? Darek yang sudah meneliti hal ini hingga 20 tahun pun hanya menemukan solusi yang buruk. Brad sebenarnya mengkhawatirkan Mike, padahal dia hanya teman sekamarnya yang baru. Dari hati nuraninya Brad yakin Mike butuh pertolongan dan ini bukan salahnya, bukan karena dia datang ke Jerman dan ada iblis Der Kreuzer yang merasukinya tapi dia menyalahi takdir. Jika memang benar Mike itu Der Kreuzer kenapa Tuhan membiarkan iblis itu menguasai tubuhnya, padahal Mike religius. Dia sering berdoa dan bahkan memakai gelang rosario, apa itu tidak cukup? 

Brad menghela napas lalu dia mandi, dia memakai kemeja favoritnya dan slim pants. Dia menatap wajahnya sesaat dicermin kamarnya. Sepertinya dia harus merapikan janggutnya, sudah seminggu ini dia tidak memperhatikannya. Brad mengambil kunci mobilnya dan berjalan menuju pintu tapi langkahnya terhenti ketika dia melihat Mike. Mike masih tidur dengan posisi yang sama seperti sebelumnya padahal sudah berlalu hampir setengah jam setelah Brad bangun tadi. Dia tidur atau pingsan?

Brad menghampiri Mike. Dia menarik kursi dan duduk disebelah tempat tidur. He stroked Mike's forehead and felt something. Dia merasa ada benjol kecil didahinya, Brad membuka poni Mike perlahan dan melihat ada benjol kecil yang memar berwarna biru keunguan. Ini seperti bekas benturan yang keras. Apakah dia terjatuh? atau ada seseorang yang memukulnya? Brad benar - benar merasa kasihan pada Mike. Walaupun Brad orangnya galak, tapi jika ada seseorang yang butuh pertolongan maka dia akan membantunya sebaik mungkin. Brad mengusap bahu Mike dan memanggilnya, "Mike, bangun." Dia bernapas lega ketika melihat Mike bergerak sedikit dan membuka matanya perlahan. Dia melihat Brad dengan mata yang masih mengantuk. Kelopak matanya terlihat berat dan sepertinya berusaha menahannya agar matanya tetap terbuka. Dia terlihat masih mengantuk.

Mike menjawab pelan dengan suara parau, "Hey Jason," lalu matanya perlahan tertutup dan dia tidur kembali.

Jason? Jasok adiknya? Mike masih setengah tidur dan mengira kalau dia Jason. Brad tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Ini sudah hampir siang dan Mike masih bermimpi tapi di lain sisi dia lega, untuk sementara ini. Dia bangun dan berjalan keluar kamar lalu mengunci pintunya. 

Ketika berada diluar kamarnya, Brad langsung dihampiri oleh tetangga sebelah kamarnya, Kuhlbert. Dia terlihat penasaran dan bertanya, "Hey Brad, apa yang terjadi tadi malam? kau mencoba membunuh teman sekamarmu lagi?"

"Diam! itu bukan urusanmu," jawab Brad dengan ketus sambil berjalan menyusuri koridor asrama. 

Kuhlbert tertawa dan berjalan disebelah Brad, "Kau tahu, ada kejadian heboh tadi pagi,"

"What?" tanya Brad dengan enggan.

"Ada yang kerasukan di asrama putri," jawab Kuhlbert dengan santai.

Brad kaget mendengarnya, "Benarkah? Siapa?"

"Bukan Aylin. Tenang saja, pacarmu baik - baik saja," kata Kuhlbert itu lalu dia mengekeh.

Der Kreuzer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang