Father Hendrik mengambil botol kecil berisi air suci dari dalam tasnya. "Kau bilang kau tidak sembunyi, itu artinya kau tidak ada urusan disini. Sebaiknya kau segera kembali ke asalmu."
"Tunggu! Tunggu dulu," Odile menatap botol air suci itu dengan ketakutan.
Father menghela napas, "Jadi...siapa kau dan apa yang kau lakukan disini?"
Napas Odile memburu dan suaranya terdengar parau, "Aku kesini memberi kalian peringatan. Peringatan untuk kalian semua manusia - manusia bodoh yang lamban bertindak,"
"Peringatan apa?"
Odile menyeringai, terlihat sangat mengerikan. Teman Aylin yang berdiri dibelakangnya merengek takut sambil memegang erat bahu Aylin sehingga membuat Aylin meringis kesakitan.
"Peringatan apa?" tanya Father Hendrik sekali lagi dengan tegas.
"Kalian semua dan orang - orang gereja yang bodoh, kalian lambat! Apa kalian menunggu sampai musibah datang di Dusseldorf? Apa tindakan kalian? Kalian tidak melakukan apa - apa."
"Apa yang kau bicarakan ini?"
Odile menggeram lagi, "Apa kau tidak tahu? Apa kau pura - pura tidak tahu? Pantas saja kalian tidak melakukan apa - apa. Kau tahu? Kami yang mati juga terancam dan aku mengharapkan kalian para manusia bodoh untuk melakukan sesuatu."
"Tegaskan apa maksudmu?" tanya Father Hendrik yang hendak membuka tutup botol air suci.
Odile melotot melihat botol itu, lalu dia berteriak, "Der Kreuzer, bodoh! Dia sudah ada di Dusseldorf, dia ada di antara kalian tapi kalian tidak melakukan apa - apa."
"Apa saja yang kau ketahui?" tanya Father Hendrik dengan sabar agar amarahnya tidak terpancing. "Apa kau tahu Der Kreuzer ada dimana?"
Mendengar itu Odile tertawa, tertawa mengekeh yang mengerikan, "Kalian orang - orang gereja seharusnya lebih tahu dariku."
"Kami menerima masukan dari siapapun, termasuk dari setan yang bicara jujur dibawah air suci dan salib." jawab Father Hendrik dengan tenang sambil memperlihatkan botol kecil air suci tersebut.
Odile melotot ketakutan melihat botol itu, "Jauhkan itu dariku."
"Katakan apa saja yang kau ketahui." Father Handrik tidak mempedulikan permintaan setan yang merasuki Odile.
Odile mendesis, menatap tajam botol berisi air suci itu seperti menatap racun yang mematikan, "Jauhkan itu dariku."
Father Hendrik tidak mempedulikan, dia melangkah lebih dekat.
Ekspresi Odile berubah menjadi ketakutan, dia menggeliat mencoba melepaskan ikatannya, "Berhenti! Jangan mendekat!"
Father Hendrik hendak membuka tutup botol air suci tersebut.
Odile berteriak lagi, "Jauhkan itu! Singkirkan itu!"
"Katakan apa yang kau ketahui!"
"JAUHKAN ITU DARIKU!"
"KATAKAN APA YANG KAU KETAHUI!"
Odile menggeram dan memberontak, ikatannya lepas dan gerakan cepat dia melompat menerjang Father Hendrik, mereka berdua jatuh kelantai. Botol air suci itu terlempar ke sudut ruang dan pecah. Odile mengatup - ngatupkan giginya seperti hendak menggigit pastur hendrik. Father Hendrik menahan dahi Odile agar dia tidak bisa menggigit wajahnya.
"Aylin, ambilkan salib ditas ku," Father Hendrik berusaha sekuat tenaga menahan dahi Odile dengan tangan kanannya, tangan kirinya mencengkram bahu Odile yang ada diatasnya. Odile menggeram dan air liurnya menetes ke leher Father Hendrik.

KAMU SEDANG MEMBACA
Der Kreuzer [END]
FanficSejarah kelam dari masa lalu kota Dusseldorf - Jerman tampaknya akan membuka gerbang neraka. Berawal dari sebuah perjanjian masa lampau seorang raja dengan iblis yang akan membuka kotak pandora berisi bencana dan musibah yang akan memakan korban jiw...