CHAPTER 27

10 1 0
                                    

Siang ini Darek tengah berada dimobilnya yang sedang parkir dihalaman Albrecht - Durer High School di jalan Paulsmuhlen sambil membaca koran. Headline koran tersebut memberitakan kasus kerasukan yang menimpa seorang orang wanita di stasiun kereta Schloss Benrath yang menyebabkan kehebohan di stasiun itu, bahkan sempat mengganggu jadwal beberapa kereta yang berhenti di stasiun tersebut.

Darek melipat koran tersebut dan melemparnya ke kursi belakang. Dia melepas kacamata bacanya dan menatap gedung sekolah dihadapannya. Sejak pagi dia ada disini mengantar Father Hendrik untuk menangani kerasukan yang menimpa tiga orang siswi yang sedang mengikuti pelajaran olah raga. Tiga orang kerasukan sekaligus, baru kali ini terjadi di Dusseldorf. Darek menghela napas dan berpikir, keadaan sudah seperti ini tapi dia belum menemukan dimana Der Kreuzer walaupun ada satu hal yang membuatnya agak curiga. Brad tetiba berubah pikiran dan dia mau membantunya dalam menyelidiki kasus Der Kreuzer ini. Darek yakin ini bukan tipikal Brad, kecuali ada sesuatu yang memicunya. Darek kenal betul sifat Brad walaupun dia anak tirinya, Brad tidak akan pernah mau tahu tentang sesuatu yang diluar akal sehat, kecuali itu berhubungan dengan dirinya atau orang yang dia kenal.

Darek berpikir kira - kira apa yang membuat Brad berubah pikiran, dan lagi Brad pernah mengatakan kalau ada mahasiswa yang kerasukan dikampusnya dan setan yang merasukinya berbicara dengannya. Dia tahu setan tidak akan sembarang bicara dengan manusia kecuali dia tahu apa yang dikerjakan orang tersebut. 

Darek membuka tasnya dan mengambil sebundle kertas yang sudah diklip. Dia membuka beberapa halaman dan mengambil selembar yang dia cari lalu mengembalikan sisanya kedalam tasnya. Dia membaca dengan seksama kertas tersebut, kertas tersebut berisi data seorang mahasiswa baru yang masuk tahun ini. Michael Shinoda yang tercatat sebagai teman sekamar Brad. Ada beberapa hal yang membuatnya curiga, pertama Brad tiba - tiba berubah pikiran, kedua setan yang merasuki mahasiswa berbicara dengannya yang ketiga Brad tidak terlihat sibuk mencari. Walaupun dia jarang bicara dengan Brad jika sedang dikampus tapi dia memperhatikannya, Brad masih jarang hadir dikelas dan tidak terlihat berkeliaran di kampus. Seperti dia ingin menyelidiki Der Kreuzer tapi dia sudah tahu siapa orangnya dan tidak mau jujur mengatakan itu kepadanya, apa ini ada hubungannya dengan teman sekamarnya? Darek belum punya bukti apapun, dia menanyakan ini pada Brad.

Suara pintu mobil yang terbuka membuat Darek terkejut. Father Hendrik masuk kemobil dan duduk di kursi penumpang disebelahnya.

"Bagaimana keadaan disana?" tanya Darek dengan penasaran.

Father Hendrik terlihat lelah, "Mereka benar - benar menguras tenagaku, tapi aku berhasil mengeksorsis mereka." Dia mengelap keringat didahinya dengan sapu tangannya.

"Apa setan yang merasuki mereka mengatakan sesuatu?"

"Dua diantaranya tidak, tapi ada satu yang berbicara,"

"Oh iya? Apa yang dia katakan?"

"Dia tidak menyebut nama seseorang tapi dia mengatakan seperti ini 'seseorang tampaknya harus mengawasi anak tirinya, dia tahu semuanya', sungguh aku tidak mengerti kenapa dia bicara seperti padaku, aku tidak punya anak tiri." Father Hendrik menatap Darek sambil menanti reaksinya, "Tapi kau punya." katanya.

Darek agak kaget mendengar itu, kenapa dia langsung berpikir kalau yang dimaksud setan itu adalah dirinya, "Bisa saja setan itu berbohong,"

Father Hendrik mengangguk, "Yah bisa saja, bisa saja itu tidak berarti apapun jika memang setan itu berbicara mengenai diriku, tapi jika setan itu hanya menitip pesan kepadaku lalu yang dia maksud sebenarnya adalah kau, itu bisa terdengar masuk akal."

Darek melipat kertas yang tadi dan memasukan kembali kedalam tasnya, dia tidak menjawab Father Hendrik karena pikirannya sedang dipenuhi banyak pertanyaan saat ini, dia menyalakan mesin dan menjalankan mobilnya.

Der Kreuzer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang