Mike tengah duduk ditepi tempat tidurnya, dia menatap jam digital yang ada dimejanya. Jam 2.05 pagi, kenapa dia terbangun jam segini? Dia menapakkan kakinya kelantai dan berdiri. Lagi - lagi dia merasa melayang.
Oh Tuhan, ini terjadi lagi.
Dia tak bisa merasakan tubuhnya lagi. Dia tak bisa merasakan kakinya yang menginjak lantai dan dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Dia hanya melihat apa yang ada dihadapannya dan apa yang akan terjadi pada tubuhnya. Kakinya melangkah membawanya kekamar sebelah, kamar Brad.
Tidak, tidak. Hentikan. Jangan lagi.
Kakinya melangkah melintasi kamar dan membawa tubuhnya menghampiri Brad. Dia bisa melihat Brad yang sedang tidur memeluk bantal. Ketika mendekatinya, dia melihat sebuah pisau cutter di meja disebelahnya.
Tidak. Jangan.
Itu sia - sia, tangannya bergerak mengambil pisau cutter tersebut dan melangkah kembali semakin mendekati Brad.
Jangan. Jangan bunuh dia.
Kakinya membawanya mendekati Brad dengan pisau cutter teracung, dia bisa melihat jelas leher Brad dia bahkan bisa melihat lehernya berdenyut pelan seirama dengan detak jantungnya.
Jangan bunuh dia. Please.
Dia hampir menangis ketika tangannya yang menggenggam cutter mendekatkan ujung mata pisau cutter ke leher Brad, tapi dia tak punya kuasa atas tubuhnya. Mike berteriak untuk membangunkan Brad tapi tak ada suara yang keluar dan dia tidak bisa menggerakkan mulutnya.
Ujung mata pisau cutter itu menyentuh leher Brad dengan perlahan.
Brad, i am sorry.
Ketika ujung mata pisau cutter itu menyentuh leher, Brad bergerak sedikit dan menggaruk lehernya sambil tetap tertidur, matanya tetap terpejam. Sepertinya dia menyadari ada sesuatu yang menyentuh lehernya tapi karena mungkin karena ngantuk berat dia tidak mempedulikannya, dia kembali tidur dan memeluk guling dengan erat.
Brad, bangun.
Tangannya yang menggenggam pisau cutter menjauhi leher Brad dan meletakan kembali pisau cutter itu ditempat semula, kakinya melangkah lagi membawanya pergi dari kamar Brad. Dia lega karena yang mengendalikan tubuhnya tidak jadi melukai Brad dan membawanya kembali kekamarnya. Mungkin setelah ini dia bisa kembali merasakan tubuhnya dan kembali tidur.
Tapi sepertinya tidak semudah itu. Tubuhnya masih berdiri menghadap jendela kamarnya lalu kakinya membawanya melangkah menuju jendela.
Apa - apaan ini? Apa yang terjadi.
Tangannya membuka kunci jendela dengan mudah lalu tangannya membuka jendela perlahan. Dia bisa melihat langit malam tanpa bintang yang sunyi. Dia bisa melihat halaman belakang kampus yang dipenuhi rontokan daun kering. Tak ada siapapun disana.
Dia melihat kakinya yang memakai kaos kaki memanjat jendela dan melompat turun mendarat ditumpukan daun - daun kering.
Kembali. Jangan pergi.
Dia sedang tidur berjalan, jangan sampai dia kejalan raya, bagaimana kalau ada mobil yang melintas. Namun Mike tak punya kuasa atas tubuhnya.
Kakinya melangkah membawanya melintasi halaman kampus. Tubuhnya berjalan menuju danau. Disana gelap karena tak ada lampu taman seperti didekat asrama. Danau yang dikelilingi pohon maple itu terlihat menyeramkan. Air danau terlihat berwarna hitam dan ranting - ranting pohon maple saling bertautan sehingga terlihat seperti cakar mencengkram langit malam diatasnya.
Itu mengerikan. Jangan kesana.
Percuma. Kakinya tetap melangkah kearah danau. Di dekat danau dia melihat hantu anak kecil yang dulu. Dia putih dan pucat, terlihat kontras dengan latar belakang danau yang hitam. Langkah kakinya semakin cepat mendekati hantu anak kecil itu. Anak kecil itu melihatnya dengan ketakutan. Anak kecil itu berteriak, teriakan yang melengking dan memilukan.
![](https://img.wattpad.com/cover/200759997-288-k264144.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Der Kreuzer [END]
FanfikceSejarah kelam dari masa lalu kota Dusseldorf - Jerman tampaknya akan membuka gerbang neraka. Berawal dari sebuah perjanjian masa lampau seorang raja dengan iblis yang akan membuka kotak pandora berisi bencana dan musibah yang akan memakan korban jiw...