Setelah itu Mike mengatakan semua atas apa yang terjadi seharian ini dan Brad menceritakan semua yang dia tahu tentang Der Kreuzer dan juga tentang ayahtirinya yang memintanya bantuannya untuk menangani masalah ini. Tidak terasa berapa lama waktu yang berlalu dalam pembicaraan ini, berjam - jam larut dalam kebingungan dan ketidak pastian akan sebuah jawaban.
"Waktu itu kau bilang ini hanya mitos?" Mike bertanya dengan penasaran perilah Der Kreuzer, dia duduk ditempat tidur dan Brad duduk dikursi dihadapannya.
"Iya, awalnya aku percaya kalau itu hanya mitos tapi aku melihat sendiri gejalanya ada padamu," jawab Brad yang bahkan belum sempat membuka mantelnya.
"Jadi...apa benar aku kerasukan Der kreuzer?"
"Kemungkinan besar, tapi aku belum yakin sepenuhnya,"
"Kenapa?"
Brad seperti ragu - ragu untuk mengatakannya, "Harus ada satu gejala lagi untuk memastikan itu,"
"What? memang menurutmu apalagi yang harus terjadi? Apa yang terjadi padaku selama ini belum cukup?"
"Mike, aku berharap gejala yang kau alami ini tidak akan cukup memberi perbedaan antara orang yang kerasukan Der Kreuzer dengan paranormal biasa,"
"Aku sudah bilang padamu aku bukan psychic, lagipula hantu anak kecil yang ada disungai Rhine sepertinya yakin sekali kalau aku dirasuki Der Kreuzer,"
"Yes, aku tahu itu, itu karena aku berharap yang terjadi padamu bukan karena Der Kreuzer, aku berharap kau bisa melihat hantu mungkin karena masalah kejiwaan yang bisa disembuhkan oleh terapis, aku berharap kau hanya sakit biasa dan bisa disembuhkan oleh dokter, jujur aku berharap seperti itu, tapi jika gejala terakhir itu muncul..." Brad terdiam sesaat, dia menghela napas sambil menggelengkan kepalanya, "Aku bahkan tidak tahu harus berkata apa."
Mike terlihat sedih, dia menunduk menatap sprei kasurnya, poninya menjuntai menutup dahinya, "Aku takut aku tidak sanggup menerima itu, apa gejala yang terakhir?"
Brad menatap jendela didekatnya, "Darah. Akan ada darah, untuk menandai pendosa."
"Aku dengar itu juga dari hantu anak kecil di sungai Rhine, tapi bagaimana caranya?"
"Aku belum tahu itu,"
"Lalu bagimana cara menghentikan ini? Bisakah dengan pengakuan dosa?"
"Tidak. Itu tidak akan bisa,"
"Lalu aku harus bagaimana?"
Brad terlihat tidak mau menjawab itu, dia diam sambil menatap jendela.
Mike bertanya, "Kau bilang tidak akan bisa dengan pengakuan dosa, kau pasti tahu sesuatu,"
Brad menggeleng, "Tidak, Mike."
"Bagaimana bisa tahu jika belum dicoba, mungkin besok aku akan melakukannya,"
"Tidak, Mike. Tidak,"
"Lalu apa yang harus aku lakukan? Lagipula kenapa kau tidak cerita padaku sejak awal? Jika kau bilang sejak awal, kita bisa mencari solusinya bersama - sama sebelum terlambat."
Brad menggelengkan kepalanya, "Ayahtiriku yang sudah meneliti ini puluhan tahun bersama pihak gereja pun hanya menemukan solusi yang buruk."
"Apa solusinya?"
Brad terdiam entah kenapa dia tak mau menatap Mike.
"Brad, apa solusinya?"
Brad menghela napas tapi ekspresi wajahnya berubah menjadi marah dan kesal.
"Jika memang ada solusinya, aku akan melakukan itu,"
"TIDAK, MIKE. TIDAK SEMUDAH ITU. PERSETAN DENGAN GEREJA, MEREKA HANYA MEMBERI SOLUSI OMONG KOSONG." Brad sepertinya benar - benar kesal, dia bangun dari kursi, meninju meja dan membanting mug milik Mike ke lantai. Mike tersentak kaget dan merenggut ketakutan melihat itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Der Kreuzer [END]
FanfictionSejarah kelam dari masa lalu kota Dusseldorf - Jerman tampaknya akan membuka gerbang neraka. Berawal dari sebuah perjanjian masa lampau seorang raja dengan iblis yang akan membuka kotak pandora berisi bencana dan musibah yang akan memakan korban jiw...