CHAPTER 17

8 1 0
                                        

"Bisakah kau menggambar kami?" tanya gadis kecil itu. Berbeda dengan hantu gadis kecil yang Mike lihat dikamarnya, hantu gadis kecil yang ini ada sedikit ekspresi diwajahnya. Hanya adiknya saja yang berekspresi datar.

Mike melihat ke sekelilingnya, ada beberapa orang yang lewat tapi tidak memperhatikannya. Dia menjawab, "Tidak,"

"Kenapa?" tanya hantu itu dengan kecewa.

Mike melihat lagi kesekelilingnya khawatir ada orang yang melihatnya bicara sendiri, tapi tidak ada yang memperhatikannya, "Aku tidak mau,"

Hantu gadis kecil itu menunduk dan terlihat sedih lalu dia menengadahkan lagi wajahnya dan tersenyum tipis, "Baiklah, tak apa - apa." dia melepaskan genggaman tangan adiknya, lalu adiknya berlari - lari disekitar pinggir sungai, tetap tanpa ekspresi diwajahnya. Hantu gadis kecil itu duduk disebelahnya.

Hantu gadis kecil itu menatap Mike lekat - lekatnya, "Kau tidak takut padaku?"

"Sepertinya aku mulai terbiasa," jawab Mike sambil memasukan kembali buku sketch ke tasnya karena mood nya sudah hilang.

Hantu itu tersenyum, "Aku dan adikku sudah lama berkeliaran disini, tapi baru kali ini aku bertemu manusia yang bisa melihatku,"

Mike sebenarnya bukannya takut jika melihat hantu yang seperti ini, tapi dia merasa kasihan melihat mereka yang meninggal di usia muda, "Bagaimana kau meninggal?"

"Aku tidak tahu, yang aku ingat hanya deru suara pesawat tempur diatas rumahku dan suara ledakan dikejauhan,"

"Kau korban perang dunia?"

"Perang dunia?" ekspresi gadis kecil itu jadi sedih, "Aku pernah dengar istilah itu tapi aku tidak mengerti, kenapa harus ada perang dunia? untuk apa? kenapa kita harus mati karena itu?"

Entah kenapa Mike tidak merasa canggung berbicara dengan hantu, mungkin benar dia sudah mulai terbiasa atau mungkin karena dia pasrah menerima keadaan yang menimpa dirinya. 

"Kenapa kalian masih ada disini? Kalian tidak ke surga?", Mike berbicara dengan hantu selayaknya berbicara dengan manusia.

Hantu gadis kecil itu tersenyum, "Aku bisa pergi kesana tapi aku masih ingin disini dan adikku masih ingin bermain dipinggir sungai Rhine, jika ke surga maka tak bisa kembali lagi kesini. Aku tidak tahu disurga ada sungai atau tidak."

Mike merasa pembicaraan ini sudah cukup, dia tidak mau terlibat percakapan terlalu jauh dengan hantu manapun. Dia memakai sling bagnya.

"Kau mau kemana?" tanya gadis kecil itu.

"Aku mau cari makan," dia hendak berdiri dari bench tapi hantu itu berseru.

"Tunggu," kata hantu gadis kecil itu.

Mike menghela napas, "What?"

Ekspresi hantu gadis kecil itu jadi serius, "Aku tahu apa yang terjadi padamu,"

Apalagi ini? apa maksudnya dia tahu tentang apa yang terjadi padanya?

"Apa maksudmu?" tanya Mike, dia agak khawatir atas apa yang akan dikatakan hantu itu.

Hantu itu menatapnya dengan serius, "Aku tahu apa yang terjadi padamu. Der Kreuzer merasukimu."

"Aku tak mengerti, apa artinya?", Mike bingung sekaligus khawatir karena sebelumnya Brad sempat menyebut Der Kreuzer juga.

"Kau tidak tahu Der Kreuzer?"

"Tidak, tapi aku pernah dengar nama itu dari teman sekamarku,"

"Der Kreuzer adalah iblis yang membantu raja Heinrich IV tahun 1600an untuk memperoleh kejayaannya, tapi iblis itu jahat, dia meminta jiwa untuk pasukannya di neraka. Jiwa pendosa yang hidup dan yang mati. Iblis itu masih melakukannya sampai sekarang. Sekarang dia memilihmu, dia akan menggunakan darahmu untuk menandai jiwa pendosa."

Der Kreuzer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang