Der Kreuzer [END]

CHAPTER 20

Der Kreuzer masih menggunakan tubuh Mike. Iblis ini sedang berusaha menguasai tubuh Mike tapi belum sepenuhnya, dia harus membuat pemilik tubuh ini sakit keras, dia sudah meletakkan penyakit di paru -  parunya agar pemilik tubuh ini melemah dan tidak bisa mengambil alih kembali kesadarannya sehingga Der Kreuzer akan leluasa melakukan pekerjaannya. Seperti saat ini, pemilik tubuh ini tak lama lagi akan tersadar jadi Der Kreuzer harus segera menyelesaikan urusannya, menyingkirkan seseorang penganggu yang menghalanginya.

Darah masih menetes dari luka di telapak tangan kirinya, walaupun tidak sebanyak sebelumnya. Pecahan mug masih menancap di telapak kaki kanannya, meninggalkan jejak darah di daun - daun kering yang terinjak. Mata abu - abunya terlihat menyala mengerikan diantara gelapnya tengah malam ini. Der Kreuzer menggunakan tubuh Mike kembali ke asrama, dengan mudahnya dia melompat naik ke jendela kamar. Kakinya yang tertancap pecahan mug kembali mengucurkan darah segar ketika dia menginjak daun jendela. Dia melompat turun kedalam kamar Mike tanpa suara. Dia melangkah perlahan menuju kamar Brad. Kakinya kembali menginjak pecahan mug yang masih berserakan dilantai. Pecahan - pecahan kecil merobek kedua telapak kakinya,  itu tidak dirasakan oleh Der Kreuzer tapi rasa sakitnya akan dirasakan oleh Mike saat dia tersadar nanti.

Di kamar, Brad tampak tidur lelap dengan posisi telentang. Dia hanya memakai kaos oblong dan boxer dimalam yang dingin ini, selimutnya terlipat jatuh kelantai. Dia tidak terbangun sedangkan Mike sedang melangkah mendekatinya dengan derak pelan bunyi pecahan mug yang menancap dikakinya dan tangan teracung hendak mencekiknya.

-----------------------------------------------------------------------------

Brad tersentak bangun ketika dia merasakan ada seseorang yang menduduki pinggulnya. Dia kaget Mike ada diatasnya, dengan gerakan cepat kedua tangan Mike mencekik leher Brad dengan kuat. Dia gelagapan, dia berusaha melepas cengkaraman tangan Mike, tapi tangannya mencengkram lehernya dengan kuat. Dia lebih kaget lagi ketika melihat mata abu- abu Mike yang mengerikan. Dia mati - matian bernapas sambil menahan rasa sakit dilehernya, dia berusaha membangunkan Mike.

"Mike...wake up...," Brad susah payah memanggilnya, dia berusaha kembali melepas cengkaram dilehernya, tapi terlalu kuat. Napasnya hampir terblokir di tenggorokannya, dia megap - megap berusaha bernapas, jantungnya berdetak keras didadanya, kepalanya berdenyut nyeri, matanya berair dan lehernya sakit luar biasa seperti ada tali mengikat yang makin lama ikatannya semakin kencang.

"Mike...wake up...it's me...Brad," dia tak bisa menjatuhkan Mike karena Mike menduduki pinggulnya dengan kuat, dia juga tak bisa melepas cengkraman dilehernya, Brad hampir putus asa ketika cekikan dilehernya makin kuat, tangan kanannya berusaha menggapai wajah Mike lalu dia membelai dahinya, "Mike...", mungkin itu suara terakhirnya Brad jika Mike tidak tiba - tiba melepaskan cekikannya dan tubuhnya jatuh diatas Brad.

Brad langsung bernapas lega kembali, dia merasakan udara mengalir kembali ke paru - parunya dan keseluruh tubuhnya. Dia merasakan darahnya kembali mengalir ke kepalanya, seiring dengan denyutan dikepalanya yang perlahan mereda. Lehernya masih sakit tapi itu tidak sebanding dengan rasa leganya ketika dia kembali bisa bernapas. Dia masih menarik napas dan menghembuskannya dengan dalam, menikmati kembali udara yang masuk ke tubuhnya, meringankan tekanan didadanya walaupun itu membuat tubuhnya lemas. Dia tak peduli itu, yang terpenting adalah saat ini dia selamat dan entah apa lagi nanti yang akan terjadi.

Tubuhnya yang tadinya hampir mati rasa sekarang mulai membaik, Brad merasakan beban diatas tubuhnya. Brad melihat Mike tertelungkup di atasnya, kepalanya terkulai dileher Brad sehingga dia bisa merasakan hembusan pelan napas Mike, dia juga merasakan detak jantungnya Mike didadanya.

"Mike...are you okay?" tanya Brad yang masih terengah - engah tapi dia masih lemas untuk bergerak. Dia menunggu sejenak untuk mellihat reaksi Mike, tapi Mike tidak bereaksi apa - apa. Brad menggerakkan tangan kanannya dengan susah payah untuk memeluk punggung Mike lalu membelainya perlahan.