CHAPTER 13

12 1 0
                                    

Tadinya Brad hendak menyiapkan bahan - bahan makanan yang sudah disediakan lengkap didapur oleh ibunya tapi dia malah duduk terdiam sambil menatap paprika dan tomat yang ada dihadapannya. Dia sedang berpikir, mungkin ini keputusan yang tepat jika dia tidak mau membantu Darek tapi di lain sisi, dia kepikiran tentang Mike. Bagaimana kalau ternyata Mike adalah Der Kreuzer? Mike orang baru disini dan bisa melihat hantu. Jika memang itu benar, apa yang harus dia lakukan? Bagaiman kalau itu benar dan Darek mengetahuinya? Mungkin Mike akan dibakar atau ditenggelamkan oleh mereka. Apakah harus seperti itu? Itu sama saja dengan pembunuhan. Sepertinya Brad memang harus mencari tahu sebelum Darek mengetahuinya lebih dulu lalu mungkin Brad bisa menolong Mike tanpa harus terjadi pembunuhan. Dia harus segera memastikan Mike itu Der Kreuzer atau bukan.

"Brad, kau dengar atau tidak?", teriakan Aylin menyadarkan Brad.

"Oh, yeah, aku dengar. Apa tadi?" tanya Brad yang kembali menyadari ada Aylin juga di dapur sedang membantunya menyiapkan masakan.

"Kau mau menggunakan panggangan atau wajan?" tanya Aylin sambil mencatat dibuku catatan kecilnya.

"Kedua - duanya," jawab Brad sambil menatap paprika dan tomat dihadapannya.

"Okay, BBQ sauce atau Black pepper sauce?" tanya Aylin.

"Kedua - duanya," jawab Brad sambil menyandarkan kepalanya ditangannya, dia memejamkan mata seperti berpikir keras.

"Okay, daging domba atau beef?" tanya Aylin.

Brad tidak menjawab. Dia meraih tomat yang ada dihadapannya dan melemparnya dengan kencang ke tembok. Tomat itu pecah ketika menghantam tembok dan isinya yang berwarna merah terciprat disekitarnya.

Aylin kaget melihatnya, "Apa - apaan itu? seriuslah Brad, itu sebabnya Arvin mengundurkan diri. Mungkin kau harus ikut terapi anger management,"

Brad menghela napas, dia duduk kembali dan menenangkan dirinya, "Apa kau mau mengantikannya? menjadi headchef assistant?"

"Tidak," jawab Aylin dengan tegas, "Di (I'm Schiffen) aku sudah cukup nyaman dibagian sayuran. Aku tidak sanggup mendengarkan makianmu setiap hari jika tepat ditelingaku," Aylin menatap Brad dengan heran, "Brad, apa itu masalahnya?"

Brad menyandarkan kembali kepalanya ditangannya, "Bukan. Aku sedang memikirkan sesuatu,"

"Memikirkan apa? kau berdebat lagi dengan Darek?"

Brad menggeleng, "Aku memikirkan teman sekamarku?"

"Teman sekamarmu? Oh, aku tahu dia. Orang Jepang yang pakai poni itu kan?"

"Kau kenal dia?"

"Iya. Aku pernah ngobrol sebentar dengannya didekat danau kampus. Namanya...umm...shin...shin something, ugh aku tidak ingat,"

"Mike Shinoda?"

"Yeah, that's it. Kita berkenalan dan dia bilang dia teman sekamarmu. Memangnya dia kenapa?"

"Ada yang harus aku pastikan mengenai dirinya,"

"Mengenai apa?"

"Aku akan cerita kepadamu jika hasilnya sudah pasti,"

"Okay...sepertinya masalahnya serius,"

"Iya. Ini masalah yang serius. Jadi...aku harus menyelesaikan urusan pesta kebun ini dan segera kembali ke asrama," Brad berdiri dan mengambil beberapa pisau daging dengan segala ukuran.

"Oh, kau tidak jadi menginap disini?" tanya Aylin yang hendak mencuci sayuran.

Brad tidak menjawab, dia menatap Aylin dengan tajam sambil menggenggam erat pisau dagingnya. 

Der Kreuzer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang