Untuk beberapa saat, aku memiliki hawa-hawa tak enak. Seperti,… sebuah serangan? Entahlah, aku juga tak tahu. Dan benar saja firasatku itu. Zombie dalam jumlah banyak mengikuti mobil kami. Mereka mengejar dari belakang, dan beberapa menghampiri kami dari arah depan.
Kami mencoba menambah kecepatan, namun zombie-zombie itu menghalangi, membuat mobil kami susah untuk bergerak, baik maju maupun mundur. Mark terus menambah kecepatan mobil dan akhirnya bisa sedikit bergerak maju. Namun naasnya, mobil kami kembali tak dapat bergerak. Dan bagian terburuknya, mobil kami berhenti di tengah-tengah pertigaan, dmana zombie datang dari berbagai arah.
Mark mencoba menambah kecepatan mobil namun hasilnya nihil. Zombie-zombie itu mengepung mobil kami dari berbagai sisi. Seperti mobil artis Korea yang diblokade oleh fansnya, mobil kami terjebak. Untungnya, kaca jendela mobil kami adalah kaca gelap sehingga pemandangan zombie-zombie itu tidak terlihat terlalu jelas. Walaupun mobil kami tinggi, aku masih bisa melihat dari jendela zombie-zombie yang mengepung mobil kami. Terlebih lagi, aku duduk di depan sehingga pemandangan zombie itu terlihat lebih jelas. Wajah Ex dan David terlihat mulai panik, sedangkan Yuki dan Dayne terlihat tertidur lelap di belakang. Di situasi-situasi semacam ini, mereka masih bisa tidur?
Mark mulai terlihat pusing. Ia sudah berapa kali tancap gas dengan sekuat tenaga namun mobil masih susah untuk bergerak. Kami pun mencoba satu senjata otomatis mobil. Kurang dari 5 detik, bagian depan, belakang, sisi kanan, dan sisi kiri mobil pun mengeluarkan suatu alat bergerigi yang tajam dan bergerak memutar, mirip seperti gergaji mesin yang menjadi senjataku. Namun tentunya, ukuran gergaji mesin pada body mobil ini jauh lebih besar dibandingkan dengan punyaku.
Gergaji mesin berukuran raksasa ini menabrak para zombie yang menghalangi mobil, merobek-robek tubuh mereka menjadi bagian yang menjijikan. Satu persatu zombie-zombie itu mulai tumbang, hancur tercincang gergaji mesin raksasa itu. Bentuk tubuh mereka tak karuan. Darah menciprat kemana-mana, mengotori jalan dan body mobil.
Untuk beberapa menit, akhirnya sebagian zombie mati, tergeletak dengan raga yang jauh dari kata utuh. Zombie-zombie dari semua arah pertigaan sudah tak terlihat ada yang datang lagi. Namun, aku tak yakin gergaji mesin ini akan bisa digunakan lagi. Entahlah, mungkin bila ada zombie lagi, kita bisa menggunakan senjata lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/160996321-288-k26612.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Life in Death : Re-50.years
Приключения(LANJUTNYA DI S2) Terkadang, penasaran itu bisa membunuhmu. Maksudku, benar-benar membunuh. Sialnya, rasa penasaranku justru menyebabkan kekacauan di seluruh dunia. Makhluk-makhluk sialan itu- ah. Aku bersumpah aku akan menyelesaikan kekacauan ini...