Harusnya Kau Pilih Aku

574 41 6
                                    

"Hey! Kenapa duduk sendirian?" Donghyun tiba-tiba saja mendudukan diri disampingku, membuat minuman yang sedang kuteguk sebagian keluar dari hidungku.

Uhuk uhuk uhuk!

"Kim Donghyun! Uhuk! Kau mau membunuhku?!"

Dia memberikan tishu dan membantu membersihkan wajahku sambil terus memasang senyum tampannya, "Lihat wajahmu, imut sekali" ucapnya sambil menangkup kedua pipiku.

"Lepas!" ucapku jengah.

"Hum.. Mentang-mentang sudah punya pacar baru, sekarang kau menolakku?"

"Kau ini bicara apa?"

"Daehwi bilang kau tadi malam makan bersama Youngmin - Youngmin itu"

"Hanya satu Youngmin" jawabku.

"Bagaimana? Menyenangkan? Dia lumayan juga dan juga tinggi, tidak kalah dengan Dani- Aw!"

Kupukul kepalanya dengan buku yang kebetulan ada di atas meja.

"Astaga, aku ini lebih tua darimu! Kau bahkan tidak pernah memanggilku Oppa, sekarang kau berani memukul kepalaku?!"

Kuputar bola mataku malas, "Ok Ok.. Dong Dong Oppa, lihat itu, Woongie-mu datang"


Seseorang yang kusebut tadi berjalan menghampiri kami, lalu duduk di sampingku.

"Kau sudah makan, Jinnie?" tanyanya.

"Baru saja selesai. Kenapa baru datang? Donghyun Oppa sudah menunggumu dari tadi"

Donghyun menatapku tajam, lalu tersenyum miring padaku sebelum mengatakan, "Ah, aku lupa punya janji dengan Donghan. Aku duluan!" tidak lupa dia mencubit pipiku sebelum berjalan pergi.

Apa dia sengaja melakukannya didepan pacarnya? Ah.. atau boleh kubilang, mantan pacar?

"Bagaimana acaramu tadi malam?" tanya Woong dengan raut penasaran.

"Dia tampan, tapi membosankan" jawabku asal.

"Kalau begitu kenapa tidak coba dengan Donghyun saja?"

"Jangan bercanda!"

"Aku tidak bercanda, kurasa orang tuanya pasti tidak keberatan jika itu kau" ucapnya sambil tersenyum.

"Woonga, kau buta? Dia jelas masih mencintaimu"

"Tapi apa gunanya? Orang tuanya tidak suka padaku"

"Lalu kenapa tidak berjuang lagi, kurasa mereka nanti akan luluh juga"

"Aku lelah. Semua yang kulakukan bertahun-tahun, kau kira aku tidak berjuang? Tapi hasilnya masih sama seperti ini. Keluargaku bahkan sudah sakit hati karena dia tidak bisa membujuk orang tuanya"

"Aku akan bicara lagi padanya, dan kalau kau mau, aku bisa membantumu bertemu Ibunya"

"Terimakasih Jinnie, tapi kurasa aku menyerah saja. Mama mengenalkanku pada seseorang, dan dia cukup baik"

"Woonga.. Kau yakin tidak akan menyesal nanti? Kalian sudah berjuang selama ini"

"Bagaimana denganmu? Kau bahkan berjuang lebih lama bersama Daniel. Tapi apa hasilnya?"

Aku tidak bisa menjawab apa-apa lagi. Karena memang benar, apa hakku menasihatinya? Nyatanya hubunganku sendiri hancur dan tidak  bisa diselamatkan lagi.

Kekasih yang sudah bersamaku selama lima tahun dan berstatus sebagai tunanganku justru memilih meninggalkanku demi orang lain. Dan hanya selang dua bulan setelah pertunanganku resmi dibatalkan, hubungan sahabatku sendiri mengalami hal yang sama, karena orang tua Donghyun tidak setuju.

Park Woojin - One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang