Kaulah Segalanya

456 35 13
                                    

Warning ❗❗❗

🔞🔞🔞

Dimohon kebijakan pembaca







Siang itu, suasana di kantin penuh sesak seperti biasanya, gadis bermata tajam itu mengikat rambutnya sebelum mulai menikmati makan siangnya.

Pemuda berwajah manis yang duduk di depannya tiba-tiba mendekatkan wajahnya, "Jinnie, kudengar kau dinner bersama Hwang Minhyun tadi malam?"

"Jauhkan wajahmu, Jihoon! Jangan rusak selera makanku!"

"Aku kan hanya bertanya, kenapa kau kesal begitu, lagipula tidak ada Daniel disini"

Si gadis hanya diam, kembali melanjutkan kegiatan makannya tanpa peduli wajah merajuk temannya.

"Kau tidak pernah mau bercerita apapun padaku! Aku bahkan tidak tau apa-apa kalau Hyunjin tidak bilang kau pernah datang kerumahnya"

Uhuk uhuk uhuk!

"Kapan dia mengatakannya?" tanya si gadis panik.

Berhasil, akhirnya gadis itu berhenti mengabaikannya. Si pemuda tersenyum menang, "Jadi benar? Padahal aku hanya tidak sengaja mendengar waktu Hyunjin bicara dengan Daehwi. Ternyata aku tidak salah dengar"

Pukulan yang cukup keras mendarat di kepala si pemuda, gadis itu tidak segan memukul kepalanya dengan sendok yang kini dipegangnya erat.

"Jangan katakan pada siapapun! Aku hanya mengikuti keinginan Daddy. Dia terus saja menyuruhku datang kerumah keluarga Hwang, makan bersama putra keluarga Hwang, aku lelah mendengarnya"

"Jadi?"

"Jangan sampai Daniel dengar, kubunuh kau kalau dia tau kabar ini!" bukannya menjelaskan, si gadis malah mengancam temannya.

"Sampai kapan kau akan menjalani hubungan ini? Ah, dia sekarang berada dalam radius 10m dari kita" Jihoon menunjuk dengan dagunya.

"Aku mencarimu ke kelas, kenapa nomormu tidak bisa dihubungi, Jinnie?" pria berbahu lebar itu duduk disamping si gadis.

"Aku meninggalkan handphoneku dirumah, maaf Oppa"

"Ok, lupakan aku ada disini" sindir pemuda berwajah manis yang tiba-tiba merasa tak kasat mata.

"Jihoon, Jinyoung mencarimu. Aku bertemu dengannya dikelasmu tadi" ucap yang lebih tua.

"Bilang saja kau mengusirku, Hyung. Baiklah, nikmati weekend kalian" ucap yang lebih muda sambil membereskan mejanya, lalu beralih pada si gadis, "Aku akan bilang pada mommy-mu kau bersamaku weekend ini"

"Thanks Hoony, akan kutraktir kau senin besok!" jawab si gadis dengan senyum lebar.

"Kau sengaja meninggalkan handphone mu dirumah kan?" pemuda itu mencubit hidung si gadis gemas, "Bagaimana kalau orangtuamu mengecek ke rumah Jihoon?"

"Tidak akan, Jihoon pulang ke Masan"

Daniel tersenyum masam mendapati Woojin tersenyum karena berhasil membohongi orang tuanya sendiri. "Selesaikan makanmu" ucapnya sambil menyingkirkan anak rambut yang menjuntai menutupi mata indah gadisnya, "apa rencana kita hari ini?"

"Hanya bersamamu"






Mungkin hanya Tuhan
Yang tahu segalanya
Apa yang kuinginkan
Di saat-saat ini








Daniel membawa kantung belanjaannya ke pantry, membongkar isinya sebelum memasukan sebagian ke lemari pendingin. Mereka tadi mampir untuk membeli stock bahan makanan selama dua hari ini.

Park Woojin - One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang