Kesalahan Yang Sama

331 27 35
                                    

Gadis itu mendorong pintu dengan keras hingga suaranya membangunkan sebagian orang disana. Matanya menelusuri pemandangan dihadapannya, beberapa orang menatapnya bingung, beberapa orang lagi yang mengenalinya cepat-cepat menundukan wajahnya.

"Kang Daniel!"

Seorang pemuda mengerjapkan matanya dan melihat sekelilingnya dengan ling-lung. Sebagian temannya masih terlelap di karpet ruang tamu apartemennya, sebagian lagi menatapnya dengan ngeri. Daniel tidak mengerti kenapa mereka menatapnya seperti itu, apa ada yang salah dengan wajahnya?

Beberapa langkah dari sofa yang digunakannya untuk tidur, seorang gadis menatapnya dengan wajah marah dan mata merah.

"Jinnie?"

"Kau baru sadar aku ada disini?"

"Kenapa tidak bilang kalau mau datang?"

"Sepertinya kau tidur sangat nyenyak dipelukan gadis itu sampai tak mendengar dering handphonemu meski aku menelepon puluhan kali"

Kepalanya yang masih terasa berat mencoba mencerna ucapan gadis itu, gerakan kecil di perutnya tiba-tiba menyadarkannya, ada sepasang tangan yang sejak tadi memeluknya dari belakang.

Dengan panik pemuda itu menyingkir dari sofa tempatnya berbaring, hingga gadis yang sejak tadi berbaring dibelakangnya membuka mata, terkejut karena gerakannya yang tiba-tiba.

"Ada apa, Niel?"

"Apa yang kau lakukan?"

"Apa?" gadis itu malah balik bertanya sambil tersenyum manja.

"Minhyun Oppa" suara Woojin kembali menarik perhatian Daniel.

"Jaehwan oenie mencarimu sejak semalam, lebih baik kau hubungi dia sebelum aku mengadu padanya"

Gadis itu melangkah menjauh setelah menegur salah satu teman Daniel disana, pemuda itu dengan panik berlari menyusul si gadis.

"Jinnie, aku bisa jelaskan"

Dia menahan lengan itu tepat sebelum si gadis menutup pintu.

"Jelaskan apa? Kau mau bilang tumpukan botol disana ulah teman-temanmu? Lalu bagaimana dengan gadis itu? Sepertinya dia bahagia sekali tidur sambil memelukmu"

"Tidak! Aku tidak - kami hanya minum bersama untuk merayakan Seongwoo hyung diterima kerja. Aku bahkan tidur lebih cepat, aku tidak -"

"Kau tidak ingat? Siapa yang menjamin apa yang telah kalian lakukan selagi kau mabuk?"

"Jinnie.. kumohon.. percaya padaku"

Gadis itu tidak menjawab, tapi Daniel bisa melihat segaris cairan bening mengalir dipipinya. Saat tangannya melepaskan lengan gadis itu dan terulur untuk menyentuh wajahnya, Woojin berbalik dan membanting pintu itu didepan hidungnya.

Si pemuda berbahu lebar berjalan lesu ke pantry untuk meneguk segelas air putih, sebelum membanting gelasnya dan membangunkan sisa orang disana.

"Niel.."

"Bagaimana kau bisa tidur disana?" Daniel menatap gadis itu dengan wajah marah.

"Aku tidak begitu ingat, aku hanya ingat kau menyuruhku tidur, dan kau tidak menolak saat aku tidur disana"

Daniel mengusap wajahnya kasar sebelum berkata, "Kalian semua pulanglah! Aku ingin sendiri"

Dia berjalan ke kamar dan membanting pintunya, tidak peduli tindakannya akan menyinggung teman-temannya disana.

Isi kepalanya penuh dengan bayangan wajah menangis kekasihnya.

Bagaimana bisa dia melakukan hal bodoh seperti ini?!


Park Woojin - One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang