Siapkah Kau 'tuk Jatuh Cinta Lagi

415 36 4
                                    

Aroma manis menyerang indra penciumannya begitu gadis itu membuka pintu, matanya menelusuri bangku-bangku yang sebagian besar diduduki pasangan, mencari seseorang yang memaksanya datang sepulang jam kuliahnya.

Dilihatnya gadis berwajah mungil melambaikan tangan ke arahnya dari bangku di ujung ruangan sambil menyerukan namanya, "Jinnie!"

Beberapa pasang mata kini memperhatikan mereka. Dasar! Temannya itu memang tidak tau malu. Gadis itu berjalan sambil sedikit menundukan wajahnya karena tidak nyaman manjadi pusat perhatian.

Tapi tunggu dulu, ada orang lain disana, seorang laki-laki yang duduk membelakangi dirinya.

"Kenapa lama sekali?" keluh gadis berwajah mungil.

"Aku naik bus, dan salahmu memilih tempat yang jauh dari kampusku!"

Pemuda yang duduk di depan temannya kini melihat kearahnya, tersenyum lebar hingga menunjukan gusinya. Tapi Woojin hanya tersenyum tipis sebagai balasan, lalu mendudukan dirinya disamping temannya.

"Temanmu?" tanya si pemuda tadi.

"Ya, Jinnie ini sahabatku sejak kecil" gadis itu menjawab sambil tersenyum manis, lalu menyenggol lengan temannya sebelum berkata, "Jinnie, senyum sedikit, temanku bisa kabur jika kau terus memasang wajah seperti itu"

"Hahaha tidak apa-apa, dia diam seperti itu saja sudah terlihat menggemaskan" ucap si pemuda.

Woojin kini melihat ke arahnya, menatapnya cukup tajam sambil mengamati wajah pemuda itu. Wajahnya tampan, kulitnya pucat dan dia kelihatan sangat tinggi karena tubuh kurusnya. Yang seperti ini memang type-nya Bae Jinyoung.

"Namaku Lai Guanlin, salam kenal" pemuda itu kini mengulurkan tangannya, yang mau tidak mau diterimanya, "Park Woojin, salam kenal juga" jawabnya.

"Jinnie, kau mau pesan apa? Cheese cake disini enak sekali" tanya Bae sambil menunjukan buku menu ke sahabatnya.

"Samakan denganmu saja"

"Bagaimana kalau yang ini? Aku ingin mencicipinya, kita bisa berbagi ka-"

"Um, aku ke kamar mandi sebentar" Si pemuda tiba-tiba menyela kedua gadis itu.

"Ah, Ok!"







Begitu pemuda tadi tidak terlihat lagi, Woojin menyentil dahi sahabatnya gemas.

"Au! Sakit.. Ada apa denganmu?"

"Harusnya aku yang tanya, ada apa denganmu? Kau sekarang dekat dengannya?"

"Hehe Begitulah.. Bagaimana menurutmu? Dia tampan kan?"

"Ya, dia tampan. Tapi bagaimana hubunganmu dengan Minhyun Oppa? Jangan bermain api Bae Jinyoung"

"Sudahlah jangan bahas dia lagi! Ngomong-ngomong, dia setahun lebih muda dariku, tapi dari penampilannya tidak terlihat kan?"

"Kau sudah tinggi, kenapa suka sekali dengan yang tinggi menjulang seperti itu?"

"Jinnie, kau lupa? Mantanmu si Daniel Daniel itu bahkan bukan hanya tinggi, tapi juga besar"

"Bisakah kau tidak menyebut namanya?" protes Woojin.

"Ah, Sorry Jinnie sorry.. " kali ini gadis itu mengatakannya sambil memeluk sahabatnya berlebihan.

Woojin sudah akan mendebatnya lagi, tapi si pemuda tinggi itu sudah kembali, jadi dia akan menyimpannya untuk nanti.






























Park Woojin - One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang