Unfaithful

324 21 8
                                    

Ada adegan nyerempet 🔞

❗❗❗🔞🔞🔞❗❗❗

Yang masih bocil menyingkir..!!!

⛔⛔⛔




"Morning"

Sebuah kecupan mendarat di pipi sang istri, yang dibalas dengan kecupan singkat dibibir yang lebih tinggi.

"Morning.. Eh? Kau sudah memakai jasmu Direktur Lai?"

"Aku ada meeting pagi ini"

Pria bernama lengkap Lai Guanlin itu memeluk erat pinggang istrinya yang masih sibuk menata piring diatas meja makan.

"Sarapan dulu.. Mau makan roti? Padahal aku memasak nasi goreng, kubawakan untuk bekal saja, bagaimana? Kau bisa memakannya setelah meeting nanti"

"Baiklah, kasihan istriku sudah capek memasak pagi-pagi"

Senyum manis istrinya membuat pria itu tersenyum gemas, lalu memeluk tubuh mungil itu lebih erat.

"Aku pasti sudah menyelamatkan negara dikehidupan sebelumnya. Bagaimana bisa aku mendapatkan istri sepertimu? Saranghae Park Woojin - ah ani - Saranghae Lai Woojin"

"Jangan menggombal pagi-pagi, Lin lin.."












"Aku akan meminta Paman Lee mengantarmu nanti"

"Tidak perlu, aku punya SIM, bisa menyetir sendiri"

"Baiklah.. Jangan membeli yang tidak perlu. Koleksi figur Iron man mu sudah cukup untuk stock anak-anak kita sampai dewasa nanti"

"Aku kan hanya membeli yang limited edition, sayang dilewatkan tau.."

Dicubitnya pipi chubby sang istri dengan gemas, "Sesekali belilah baju yang seksi, biar suamimu ini senang"

Rona merah muncul dipipi Woojin, membuat senyum lebar mengembang diwajah pria tampan itu.

"Aku berangkat"

"Um, hati-hati.."

Cup

Kali ini sebuah kecupan mendarat di kening sang istri, rutinitas sebelum sang suami memulai hari sibuknya.







































"Astaga..! Aku tidak bawa payung.. Huhft!"

Bibirnya mengerucut lucu saat menatap rintik hujan yang kini mengguyur jalanan didepannya. Woojin memarkirkan mobilnya cukup jauh karena ingin berkeliling lebih leluasa di kawasan pertokoan itu, sekarang dia menyesalinya karena harus menunggu hujan reda entah sampai kapan.

"Jinnie?"

Woojin menoleh saat suara yang tidak asing menyapa telinganya.

"Youngmin oppa?"

"Lama tidak bertemu. Bagaimana kabarmu?"

Lengan panjang itu terulur dihadapannya, mau tidak mau Woojin menerimanya. Getaran aneh yang sudah lama tidak dirasakannya tiba-tiba muncul saat pria itu tersenyum sembari menjabat tangannya.

Woojin menggelengkah kepalanya, mencoba mengusir gelenyar aneh itu.

"Kau tidak membawa payung? Aku bawa, tapi hanya satu"

Senyum manisnya masih sama.

"Tidak perlu, aku akan menunggu hujannya reda"

Kedua orang itu terdiam setelahnya.

Park Woojin - One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang