17. [TaeYa] Honey Sweetie Honey

221 4 1
                                    

"Hey gadis"

Cho Ya terkikik geli mendengar Taeyong yang terus memanggilnya, ini sudah ketiga kalinya Taeyong memanggil namun tetap saja Cho Ya tidak menghiraukannya.

"Aaahh" Taeyong menghela napas panjang sambil menggeliat di atas kasur membuat Cho Ya meliriknya dari kaca rias didepannya.

"Hey, gadis" Panggil Taeyong lagi, Cho Ya membereskan peralatan make up yang tadi dia pakai, sebenarnya dia hanya memakai serum malam.

"Aku bukan gadis. Kau tidak ingat? Anak kita sudah dua" Ujar Cho Ya yang akhirnya menjawab panggilan suaminya sambil berjalan mendekat kearah Taeyong. Taeyong tersenyum menanggapinya.

"Tapi bagiku, kau tetap gadis manisku" Ujar Taeyong lalu menidurkan kepalanya dipaha Cho Ya saat Cho Ya mendudukan dirinya dikasur, Cho Ya berdecih.

Lalu mereka hanya terdiam, Taeyong memejamkan matanya saat elusan lembut Cho Ya mendarat dikepalanya.

"Terima kasih" Ujar Taeyong sambil menengadah menatap Cho Ya, membuat Cho Ya mengernyitkan keningnya bingung.

"Untuk?"

"Untuk segala hal" Kening Cho Ya makin mengerut tak mengerti ucapan laki laki ini. Taeyong tersenyum lalu menggeser posisi berbaring ditempatnya tadi.

"Kemarilah" Lanjut Taeyong sambil menyuruh Cho Ya untuk ikut tidur disampingnya.

Cho Ya menurutinya dan berbaring disamping suaminya, Taeyong langsung merengkuh tubuh ramping Cho Ya ke dalam dekapannya.

"Lee?" Panggil Cho Ya yang masih kebingungan dalam dekapan Taeyong.

"Iya sayang?" Jawab Taeyong dengan mata tertutup.

"Kenapa? Hari ini tingkahmu aneh sekali?" Tanya Cho Ya akhirnya mengutarakan rasa kebingungannya.

"Benarkah? Kurasa tidak" Taeyong terkekeh sambil mengeratkan pelukannya. Cho Ya pun semakin merasa ada yang tidak beres dengan Taeyong.

"Lee"

"Iya sayang, kenapa?" Lagi lagi Taeyong mengeratkan pelukannya.

"Kau pasti punya masalahkan?" Terka Cho Ya.

"Tidak, aku tidak punya masalah apapun. Masalahku hanya selalu merindukanmu saja" Ujar Taeyong membuat semburat pink tercipta di kedua pipi Cho Ya.

"Kau berbohong Lee" Lirih Cho Ya.

Taeyong tidak langsung menjawab, dia hanya terdiam, pikirannya masih bingung. Taeyong menghela napas sebelum menjawab Cho Ya.

"Cho" Setelah keheningan menyelimuti mereka akhirnya Taeyong bersuara.

"Hmm"

"Sebenarnya Jum'at besok aku harus terbang ke Amerika" Taeyong memelankan suaranya takut membuat Cho Ya tidak nyaman karena dia masih memeluk istrinya.

"Sungguh?" Tanya Cho Ya sambil mendongak menatap wajah tampan Taeyong.

"Hmm dan aku harus menetap di sana selama satu Minggu, untuk debut dan promosi album baru..." Taeyong menjeda kalimatnya sementara Cho Ya hanya terdiam menunggu Taeyong melanjutkan kalimatnya.

"Maaf aku baru memberi tahu" Ujar Taeyong sambil menyelusup kepalanya di leher Cho Ya.

Cho Ya terdiam cukup lama hingga merasakan Taeyong menggenggam tangannya lembut.

"Maafkan aku" Lirih Taeyong.

"Tidak apa-apa Lee. Aku mengerti, lagi pula bukan kan aku sering ditinggal-tinggal tour oleh kalian?" Cho Ya mengelus surai hitam Taeyong lembut. Membuat Taeyong menatap Cho Ya yang sedang tersenyum lembut.

Hati Taeyong berdesir rasa bersalah menyelimuti hatinya. Dia membiarkan istrinya kesepian selama ini.

"Maaf" Ujar Taeyong lirih.

"Ck" Cho Ya mendecih lalu mengeratkan pelukannya.

"Tidak apa-apa sayang. Lagi pula kau pergi untuk bekerja"

"Hari Sabtu pun Jaehyun sudah pulang dari tour dan Donghyuck katanya mau pulang dia bosan di dorm jadi aku tak sendiri" Ujar Cho Ya mencoba menenangkan Taeyong yang sudah mulai berkaca-kaca.

"Terima kasih" Ujar Taeyong tulus.

"Kenapa sih hari ini kau sering sekali mengucapkan kata maaf dan terimakasih, memangnya kau punya salah apa? Dan aku, aku sudah melakukan apa buatmu sampai kau harus terus berterima kasih kepada ku?"

Taeyong terkekeh melihat tingkah mengemaskan Cho Ya yang sekarang sedang menggembungkan kedua pipinya.

"Tapi ingat saja kalau kau sampai jelalatan, aku pastikan kau tak akan bisa pulang ke Korea lagi" Ancam Cho Ya membuat Taeyong langsung bungkam.

"Ck kau terdiam berarti kau memang berniat seperti itu" Cho Ya langsung melepaskan pelukannya langsung menjauh.

Taeyong panik sementara Cho Ya terkekeh sambil membelakangi Taeyong. Taeyong beringsut mendekat kearah Cho Ya.

Memeluk Cho Ya dari belakang namun Cho Ya langsung menepisnya.

"Cho bukan seperti itu" Taeyong menaruh dagunya di pundak Cho Ya yang masih membelakanginya.

"Ck menjauh sana. Jangan dekat dekat"

Taeyong malah menarik Cho Ya lalu memeluknya erat.

"Lepaskan"

"Tidak mau"

"Ck, kau mau membunuhku?" Sentak Cho Ya yang merasakan betapa eratnya Taeyong memeluknya.

Taeyong sedikit melonggarkan pelukannya yang memang tadi sangat erat.

"Aku tidak akan tergoda oleh perempuan lain, wanitaku ini saja sudah sangat cantik. Untuk apa aku mencari yang lain?" uUar Taeyong sambil mengelus pipi Cho Ya lembut.

"Gombal terus"

Taeyong malah tertawa mendengar jawaban Cho Ya.

"Mari habiskan malam berdua dengan penuh gairah" Bisik Taeyong membuat Cho Ya membulatkan matanya.

"Yak! kau gila aku tidak mau" Ujar Cho Ya sambil berusaha melepaskan dekapan Taeyong.

Namun bukan Taeyong namanya jika langsung melepaskan Cho Ya, dia semakin mengusel membuat Cho Ya berteriak tak karuan.

"Yakkk, Lee Taeyong lepaskan aku tidak mau"

"Tapi aku mau sayang"

"Tidak!!! Cepat lepaskan" Cho Ya masih berusaha melepaskan diri sedangkan Taeyong malah tertawa melihat tingkah Cho Ya yang menurutnya menggemaskan.

"Pasti seminggu ke depan aku akan sangat merindukanmu" Ujar Taeyong membuat Cho Ya berhenti berontak.

"Tidurlah besok aku harus antar aku berlanja bulanan dulu sebelum kau pergi" Ujar Choya tanpa berniat membalas kalimat Taeyong tadi.

"Aku akan tidur, setelah kau mewujudkan keinginanku" Ujar Taeyong dengan smirk nya.

"TIDAK MAU!!"











FIN

Story Of Lee Family [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang