11. [JaeRan] Kejutan

251 4 0
                                    

Jaehyun menatap layar ponselnya sambil memangku dagunya bosan.

“Apa aku harus menghubunginya ya?” Pikir Jaehyun. Lalu dengan dengan Jaehyun mencari kontaknya.

Setelah beberapa detik menunggu akhirnya Jaehyun melihat wajah yang sangat dirindukannya.

“Hai Dear” Sapa Jaehyun yang sedang menunjukan senyum terbaiknya.

Hai Jae, kau sedang ada waktu luang?” Suara Deran membuat Jaehyun tak bisa menghentikan senyumannya.

“Hm aku merindukanmu Dear” Terlihat Deran sedikit menahan senyumnya.

Aku juga merindukanmu” Jawab Deran.

“Kapan kau pulang Dear? Ini sudah hampir tiga bulan dan kau belum pulang pulang” Lirih Jaehyun.

Sabarlah. Aku sebentar lagi juga pulang bahkan langsung bertemu denganmu” Bukannya tersenyum, Jaehyun malah semakin merenggut.

“Aku ingin bertemu denganmu sekarang” Jaehyun mulai merujuk.

Sebentar lagi eoh

“Kau sedang dimana Dear? Kenapa jalan jalan sendirian dimalam hari?” Tanya Jaehyun.

Emm aku sedang menuju suatu tempat hehe”

“Kau ingin kemana Dear?”

Menuju rumah seseorang” Jawab Deran.

“Siapa?” Tanya Jaehyun penasaran.

Emm siapa ya?” Deran berpura pura lupa.

“Ayolah Dear jangan membuatku penasaran” Keluh Jaehyun yang kini sudah merenggut kembali.

Seseorang ini sangat spesial untukku” Jawaban Deran kembali membuat Jaehyun semakin penasaran.

“Ada orang yang spesial selain diriku?” Pertanyaan Jaehyun sukses membuat Deran tersenyum lebar.

Eh sudah dulu ya Jae, aku sudah sampai” Tak sempat menjawab, Deran sudah mengakhiri video call mereka.

Jaehyun semakin cemberut sampai akhirnya tangannya mengacak rambutnya acak.

“Sebaiknya aku tidur saja” Jaehyun mulai membaringkan dirinya dan menyelimuti seluruh tubuhnya.

Tok Tok Tok

Hampir saja Jaehyun terlelap tapi ketukan pintu membuatnya tersadar lagi.

“Masuk” Ucap Jaehyun sedikit berteriak.

“Jae” Panggil Cho Ya yang kini masuk ke kamar anak sulungnya itu.

“Ada apa bun?” Tanya Jae yang kini sudah terduduk di ranjangnya.

“Ada yang ingin bertemu denganmu” Kata Cho Ya membuat Jaehyun mengerutkan keningnya.

“Siapa bun?”

“Orang yang spesial untukmu” Ucapan Cho Ya membuat Jaehyun mengingat perkataan Deran tadi.  ternyata masih ada yang menganggapnya spesial selain Deran.

“Yasudah aku ke bawah bun” Jaehyun menyibak selimutnya dan berdiri meninggalkan kasurnya.

Jaehyun menuruni tangga dengan wajah yang malas. Siapa sih yang ingin menemuinya? Padahal dirinya hampir terlelap.

Mata Jaehyun membulat melihat gadis yang baru saja dia hubungi kini tengah berdiri dihadapannya.

“Miss me?” Tanya Deran.

“Sangat” Jaehyun menghampiri gadisnya itu dan merengkuhnya kedalam pelukan hangatnya.

“Jadi seseorang yang spesial itu aku?” Tanya Jaehyun setelah melepas pelukannya. Deran menganggukan kepalanya semangat. Namun Jaehyun kembali menarik Deran ke dalam pelukannya dan itu membuat Deran kebingungan.
 
“Maaf aku sudah berprasangka buruk tadi” Ucap Jaehyun.

“Berprasangka buruk? Kenapa?” Tanya Deran.

“Aku mengira kau menemui orang spesial selain aku” Ujar Jaehyun dengan sedikit cemberut. Dan hal itu membuat Deran tergelak.

“Sebelum ke sini aku juga ke rumah orang tuaku lebih dahulu. Ayolah jangan cemburu pada appa dan Ten oppa” Jelas Deran.

“A-aku tidak cemburu, aku Cuma bilang kalau aku berprasangka buruk” Deran tahu kalau Jaehyun kini tengah mengelak.

“Benarkah? Apa aku harus percaya?” Tanya Deran dengan nada menggoda.

“Memangnya kalau cemburu bagaimana? Kan cemburu itu tanda cinta” Ucapan Jaehyun itu bagaikan boomerang untuk dirinya sendiri.

“Cie kan ketahuan cemburu” Deran tertawa geli mendengar perkataan Jaehyun.

“Ah sudahlah lupakan saja” Jaehyun melangkah menjauhi Deran dan sekarang duduk dihadapan TV. Deran menghampirinya dengan senyuman, Jaehyun tengah merajuk sekarang.

“Aku pulang begitu?” Pancing Deran.

“Yasudah pulang saja” Ucapan Jaehyun membuat Deran merenggut kecil. Sepertinya Jaehyun marah padanya.

“Kalau begitu aku pamit. Selamat malam” Ucap Deran dan melangkah pergi. Jaehyun yang melihat Deran menjauhinya pun akhirnya mengejar Deran.

“Dear” Jaehyun menahan tangan Deran membuat langkah gadis itu kini berhenti.

“Aku akan mengantarmu” Hati Deran menghangat mendengarnya.

“Tunggu. Aku mengambil dulu kunci mobil” Deran akhirnya hanya mengangguk pelan.

Selang beberapa menit akhirnya Deran melihat Jaehyun mendekatinya.

“Ayo” Jaehyun menggenggam tangan Deran dan menariknya keluar dari rumah.

“Eh udah bilang sama bunda? Aku belum pamit” Panik Deran setelah sadar kini mereka sudah berada dalam mobil.

“Bunda sudah tidur. Tenang saja, bunda juga pasti mengerti” Jaehyun menenangkan Deran.

“Baiklah” Akhirnya Jaehyun menjalankan mobilnya dengan santai.

“Kenapa tak bilang bila kau pulang?” Tanya Jaehyun sedikit datar dan Deran tentu menyadarinya.

“Maaf, tadinya aku ingin memberimu kejutan” Deran berbicara sambil menunduk tak berani menatap Jaehyun. Lagi pula lelaki itu tengah menyetir mana mungkin memperhatikannya.

Berbeda dengan pikiran Deran, ternyata Jaehyun kini tengah menatap gadisnya yang tengah tertunduk itu. Hatinya merasa bersalah karena tadi dirinya sempat bersikap cuek pada gadisnya yang sudah berniat memberinya kejutan.

“Aku juga minta maaf Dear” Lirih Jaehyun. Deran menegakan kepalanya ketika mendengar Jaehyun memanggilnya seperti biasa.

“Ayo kita kencan” Ajak Deran. Jaehyun tersenyum kecil.

“Kau ingin kemana Dear?”

“Sungai Han yeayy” Sahut Deran

“Baiklah kita kesana”







Fin.

Story Of Lee Family [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang