28. [JaeRan] Ha?

188 3 2
                                    

Suasana sepi menyelimuti ruang keluarga kediaman Keluarga Lee. Kini hanya ada dua insan yang tengah bersantai disofa. Sepasang kekasih itu begitu tenang dengan memainkan ponselnya masing masing.

"Jae, nanti aku tidur dimana?" Tanya Deran pada Jaehyun yang kini tengah berbaring dipangkuannya.

"Ah benar! Aku lupa. Emm kau tidur di kamarku saja-"

"Yak! Masa kita tidur sekamar" Sentak Deran tiba tiba sambil mencubit kecil lengan Jaehyun.

"Akh Dear. Aku belum selesai bicara. Kau tidur di kamarku dan aku tidur dikamar Donghyuk" Jelas Jaehyun. Deran tanpa sadar menghela napas lega.

"Kau belum siap yaa sekamar denganku~" Goda Jaehyun. Pipi Deran memerah seketika mendengarnya.

"Jae sepertinya tanganku gatal ingin menampar bibirmu" Kesal Deran dengan pipi yang masih memerah.

"Kenapa tidak bibirmu saja yang gatal Dear?" Jaehyun tertawa lepas melihat betapa merahnya pipi gadisnya itu. Jaehyun bangkit dari tidurannya dan langsung mengecup cepat pipi Deran.

Deran terdiam langsung karena terkejut. Matanya membulat menatap Jaehyun yang tersenyum manis dihadapannya.

"Menggemaskan sekali Deran Lee" Jaehyun pun yang tidak tahan melihat Deran terdiam akhirnya mencubit lembut pipi gadis itu.

Deran akhirnya tersadar dari diamnya. Dirinya langsung mengambil bantal disampingnya dan memukulkannya pada Jaehyun.

"Berhenti menggodaku atau aku akan pulang" Ancam Deran kesal. Jaehyun yang merasakan aura kemarahan Deran pun akhirnya menyerah.

"Ampun Dear. Oke aku berhenti" Deran berhenti melayangkan bantal itu dan menatap Jaehyun garang.

Bukannya takut, Jaehyun malah berusaha menahan tawanya. Deran kini begitu menggemaskan dengan ekspresi itu. Bibir yang mengerucut dan kening yang berkerut. Sungguh Jaehyun ingin memeluk gadis itu sekarang.

"Kenapa dengan wajahmu?" Tanya Deran heran, masih dengan wajah seperti tadi.

"Kau sangat menggemaskan Dear" Jujur Jaehyun. Deran langsung menyilangkan tangannya di depan dada dengan kepala miring.

"Menggemaskan? Kau ingin lihat yang lebih menggemaskan?" Jaehyun dengan semangat langsung menganggukkan kepalanya.

"Call!" Deran bangkit dan beranjak menuju tasnya yang berada disebrang sofa itu. Jaehyun melihat Deran mengeluarkan sebuah pouch besar.

"Cahhh ayo kita buat Jaehyun Lee yang menggemaskan" Deran mengeluarkan bando kelinci yang selalu dipakainya untuk cuci muka.

Jaehyun menatap pouch dan bando itu dengan horror. Sedangkan Deran menatapnya dengan senyuman yang membuat Jaehyun tak tega untuk menolak.

"Dear, apa aku harus memakai itu? Akan lebih menggemaskan kalau kau yang memakainya" Jaehyun mencoba untuk membujuk Deran. Namun gadis itu hanya menggelengkan kepalanya.

"Aku ingin melihat kau memakainya" Ucap Deran. Jaehyun hanya mengangguk pasrah. Deran langsung mendekat ke arah Jaehyun memakaikannya dan dirinya langsung membuka pouchnya.

"Itu apa?" Jaehyun menunjuk kuas yang dipegang Deran.

"Ini brush" Jawab Deran sekenanya.

"Aku tau, tapi untuk apa?" Kini Jaehyun sedikit ngeri menatap brush itu sudah berwarna.

"Pipimu terlalu pucat jadi aku akan sedikit mewarnainya" Jawab Deran polos dengan senyumnya yang tak pudar.

"Tidak Dear. Cukup pakai bando saja yaa. Tidak usah mewarnai pipiku. Akan aneh bukan kalau laki laki memakai itu?" Tolak Jaehyun. Deran akhirnya terdiam dan akhirnya menyimpan brush itu. Deran tersenyum kecil.

Story Of Lee Family [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang