24. [TaeYa] Ngidam

215 4 1
                                    

Taeyong mengelus lembut perut Cho Ya yang sudah membesar. Sedangkan sang istri tidak terganggu sama sekali, ini masih pukul lima pagi jadi orang orang masih betah dimimpinya masing masing kecuali Taeyong.

Tangannya sudah sibuk menyentuh perut istrinya dengan senyum yang tak pernah luntur dari wajahnya.

"Aegiya tumbuh dengan baik eoh. Jadilah putriku yang cantik dan baik" Hal ini membuat Taeyong semakin bahagia. Setelah mengetahui calon anaknya itu berjenis kelamin perempuan, dirinya menjadi lebih semangat bekerja demi anak anaknya.

"Eungh" Cho Ya melenguh dalam tidurnya dan matanya mengarah ke arah perutnya.

"Lee" Panggil Cho Ya

"Kau sudah bangun sayang?" Cho Ya mengangguk lucu. Dirinya berusaha duduk dan Taeyong langsung membantunya.

"Lee, sepertinya aku mengidam lagi" Keluh Cho Ya. Mata Taeyong langsung membulat mendengarnya.

"Sepagi ini?" Tanya Taeyong dan Cho Ya hanya bisa mengangguk.

"Baiklahh uri aegi ingin apa eoh?" Cho Ya terkekeh kecil melihat Taeyong malah berbicara dihadapan perutnya.

Dengan posisi Cho Ya terduduk dan Taeyong yang membaringkan kepalanya di paha Cho Ya. Itu membuat Cho Ya kembali mengingat masa masa kencannya dulu:)

"Emm aku ingin bubur abalon" Ucap Cho Ya.

"Bagus, sekarang mengidamnya yang sehat tidak seperti kemarin" Taeyong ngeri sekali kemarin karena ngidamnya Cho Ya diluar dugaannya.

Dia pagi pagi sekali sudah ingin samyang dengan coca cola, Taeyong sempat menolak keras tapi tetap saja jurus puppy eyes Cho Ya mengalahkannya. Akhirnya dia menurutinya dengan syarat hanya makan 2 suapan saja dan seteguk coca colanya.

Dan dirinya harus menderita bulak balik kamar mandi karena sakit perut menghabiskan samyang sisa istrinya.

"Baiklah aku akan bersiap siap" Taeyong bangkit tapi tangannya ditahan Cho Ya.

"Tapi aku ingin abalonnya dari sokcho" Cicit Cho Ya. Taeyong termenung sesaat.

"Kau yakin? Butuh waktu 4 jam kesana" Ucap Taeyong. Cho Ya tiba tiba menundukkan kepalanya.

"Hiks aku hanya ingin itu" Taeyong terkejut luar biasa mendengar Cho Ya terisak. Dia langsung merengkuh istrinya dalam pelukannya.

"Sst sayang jangan menangis. Baiklah aku akan kesana dan membeli abalon yang banyak eoh" Tangis Cho Ya pun mereda dan kini malah memeluk Taeyong dengan erat.

"Aku ingin ikut" Sekali lagi Taeyong menghela napas pelan.

"Sayang, kandunganmu sudah membesar. Aku takut jika terkena guncangan dan aku takut kau kecapean saat perjalanan" Taeyong berusaha memberikan pengertian pada istrinya. Bukan apa apa, namun Taeyong khawatir dengan keadaan Cho Ya sekarang yang tengah hamil tua.

"Tapi kita bisa beristirahat di rest area kan? Aku juga ingin menghirup udara pantai sokcho" Mendengar hal itu membuat Taeyong berpikir keras.

"Baiklah. Tapi kau harus mendapat ijin dari anak anak dulu. Terutama dari Jaehyun" Cho Ya langsung menciut mendengarnya. Apalagi Jaehyun sangat sensitif menyangkut kehamilannya kali ini, dia begitu bersemangat saat tahu akan punya adik perempuan.

"Tapi-"

"Kalau Jaehyun tidak mengijinkan maka hanya aku yang pergi" Ucap Taeyong tidak bisa diganggu gugat.














🌱Story Of Lee Family🌱












"Aku ga ngijinin bunda pergi" Cho Ya langsung merenggut mendengar perkataan anaknya.

Story Of Lee Family [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang