31. [JaeRan] Menjenguk Baby Carol

203 3 1
                                    

Jaehyun memotong wortel dengan serius, Deran yang disampingnya hanya menatap Jaehyun penuh kagum.

"Sepertinya aku begitu tampan hingga kau tak bisa memalingkan pandanganmu sedetik pun dariku" Lihatlah pria ini begitu santai berbicara seperti itu tapi Deran malah tersenyum lebar.

"Benar. Kekasihku memang sangaaatt tampan" Ungkap Deran jujur dan membuat Jaehyun tertawa lucu.

"Aku ingin membantumu" Deran merayu Jaehyun sambil mengedip ngedipkan matanya seperti anak anjing.

"Tidak. Lihatlah jari jarimu yang terluka itu. Aku tak sanggup melihatnya bertambah" Ucap Jaehyun tegas. Ya sedari tadi mereka memasak di rumah Deran, awalnya Deran yang memasak tapi belum dua puluh menit jarinya malah tersayat pisau.

Deran bersikap biasanya saja tapi setelah kedua kalinya jarinya itu teriris membuatnya reflek berteriak dan Jaehyun yang telinganya terlampau peka itu mendengarnya dengan jelas.

Pria itu langsung menghampiri kekasihnya dan terkejut melihat darah dijari Deran. Jelas saja Deran langsung menjauhkan jarinya dari pandangan Jaehyun tapi apa daya dia sudah melihatnya.

"Aigoo Jaehyun-ah kau tak mual melihatnya?" Ten yang tadinya ingin mengambil minum pun menghentikan langkahnya melihat kelakuan adiknya yang sok manis.

Deran dan Jaehyun langsung menoleh ke arah suara berasal. Ten menghampiri mereka dan melihat apa yang dilakukan mereka.

"Yak jarimu itu kenapa?!" Sentak Ten melihat jari Deran yang terbalut plester. Deran dengan takut pun menyembunyikan tangannya dibelakang punggungnya.

"Aku tak sengaja" Cicit Deran. Ten hanya menghela napas berat dan mengambil tangan Deran dengan paksa. Ten melihatnya dari dekat dan itu membuat Deran menggigit bibirnya takut.

"Yang satu ini cukup dalam. Makanya sudah kubilang berhati hati jika memakai pisau!" Sentak Ten dan langsung pergi sambil membawa satu botol air.

Deran menundukan kepalanya sambil menatap jarinya yang terluka dan dia tersentak saat Jaehyun mencium pipinya.

"Kakakmu begitu perhatian. Maka dari itu biarkan aku yang memasak eoh" Ucap Jaehyun dan Deran hanya menatapnya dengan sayu.

"Aku juga ingin memasak" Ucap Deran pelan. Jaehyun pun meletakan pisaunya dan beralih memeluk Deran. Gadis itu menenggelamkan tubuhnya dalam rengkuhan Jaehyun.

Hingga getaran yang berasal dari saku celana Jaehyun menghentikan pelukan mereka, Jaehyun tersenyum dan mengambil ponselnya.

Jaehyun terkejut bukan main saat melihat ponselnya. Deran pun bingung melihat Jaehyun yang menatap ponselnya dengan wajah entah harus diekspresikan seperti apa.

"Dear. Adik bayi sudah lahir" Ucap Jaehyun sambil menggenggam tangan Deran.

"Benarkah? Lalu sekarang keadaan bunda gimana?" Tanya Deran antusias. Dirinya tak sabar melihat bayi mungil yang manis.

"Katanya proses melahirkannya lancar. Aku tak sabar melihat adik bayi" Ucap Jaehyun sambil tersenyum seperti anak kecil dan itu membuat Deran gemas.

"Kalau begitu ayo kita lihat adikmu" Ucap Deran sambil menarik tangan Jaehyun. Jaehyun pun menganggukan kepalanya semangat.

Mereka berdua bergegas melepas apron tapi langkah Jaehyun terhenti dan itu membuat Deran memiringkan kepalanya bingung.

"Dapurnya bagaimana?" Tanya Jaehyun. Mata Deran beralih ke dapurnya yang masih berantakan.

"Biarkan saja" Santai Deran lalu menarik tangan Jaehyun lagi. Deran melihat Ten yang sedang menonton film Thailand favoritnya.

"Abanggku yang ganteng, baik dan rajin menabung" Ten menatap Deran dengan penuh tanya.

Story Of Lee Family [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang