27. [TaeYa] How Much I Miss You?

204 3 3
                                    

Cho Ya menatap hamparan pasir dan gelombang ombak yang membuatnya tenang. Senyumnya mengembang melihat anak anak begitu gembira disana. Dan dirinya terkekeh kecil ketika mengingat hal kekanakan yang dilakukannya demi melihat pemandangan ini.

Kini mereka berhasil tiba di Sokcho. Setelah menghabiskan waktu satu jam akhirnya mereka bisa beristirahat, dirinya bahkan terkejut ketika Taeyong membawanya kesini. Lelaki itu ternyata sudah menyewa villa ini yang tepat berhadapan langsung dengan pantainya. Sungguh menenangkan.

Sebenarnya menginginkan bubur abalone hanya alasan saja. Dan mengapa dirinya juga bersikukuh untuk mengajak Deran agar Jaehyun dan Donghyuk juga ikut. Karena dirinya tahu, jika yang bersangkutan dengan gadis itu maka kedua anak lelakinya itu akan bersemangat.

Yah, Cho Ya hanya ingin menghabiskan waktu dengan keluarga kecilnya ditengah kesibukan sang suami. Sudah lama mereka tak liburan dan jadwal Taeyong sangatlah padat. Untunglah lelaki itu masih menyempatkan untuk tidur dirumah. Cho Ya tahu kalau teman Taeyong bahkan sampai menginap di dorm dan Cho Ya sangat menghargai suaminya yang tetap menemaninya setiap malam.

Tangannya terulur mengelus perutnya yang sudah sangat besar. Mungkin sekitar dua minggu lagi bayinya akan lahir dan menambah keramaian dirumahnya. Setidaknya ada bayi mungil yang menemaninya dikala anak dan suaminya tidak ada dirumah.

"Aegi-ya, bunda bersyukur kau hadir sayang. Nanti temani bunda dirumah ya, jadilah anak yang menggemaskan"  Ucap Cho Ya sambil tersenyum lebar. Taeyong yang baru saja mandi akhirnya keluar namun Cho Ya tak menyadarinya.

"Tidak sia sia aku menyewa villa disini. Pemandangannya sangat indah. Aku harus memberi tip lebih pada pemiliknya" Kini lelaki itu merengkuh Cho Ya dari belakang.

Cho Ya terkejut merasakan pundaknya basah. Dia melihat ke samping dan kini wajah Taeyong sudah berada di pundaknya.

Tangannya yang setengah basah mengelus perut Cho Ya lembut. Cho Ya sedikit merinding ketika Taeyong mengecup lama lehernya.

"Lee" Lirih Cho Ya. Bukannya berhenti lelaki itu malah menggigit leher Cho Ya.

"Yak! Sakit" Keluh Cho Ya. Taeyong hanya tertawa kecil mendengarnya, akhirnya dirinya kembali meletakkan dagunya di pundak Cho Ya kembali.

"Bajuku basah Lee. Kau keramas?" Cho Ya berbalik dan terkejut melihat Taeyong belum mengenakan baju. Hanya selembar handuk menutupi bagian bawahnya. Seketika pipi Cho Ya memerah.

"Kau bisa masuk angin" Entah kenapa Cho Ya merasa malu melihatnya dan dirinya memutuskan beranjak dari hadapan Taeyong dan mulai mencari pakaian untuk suaminya.

"Cho" Panggil Taeyong.

"Hmm" Cho Ya hanya berdehem menjawab panggilan Taeyong. Dirinya sibuk memilih baju dan berusaha mendinginkan wajahnya yang masih saja terasa panas.

"Aku ingin kaos lengan pendek saja. Disini gerah sayang, aku tidak kuat jika harus memakai itu. Harus berapa kali aku mandi" Cho Ya akhirnya meletakan lagi kaos lengan panjang yang dipilihnya lalu mengambil kaos lengan pendek yang diinginkan Taeyong. Dan satu lagi celana pendek yang ada dihadapannya.

"Ish rambutmu masih basah Lee" Cho Ya dengan kesal membawa handuk kering dinakas yang berada didekatnya.

"Kemari, duduklah" Titah Cho Ya. Taeyong menurut dan duduk dikasur sesuai perintah Cho Ya.

Tangan Cho Ya mulai mengeringkan rambut Taeyong. Sedangkan Taeyong kini hanya bisa senyum senyum tak jelas sambil menatap Cho Ya.

"Apa lihat lihat?" Tanya Cho Ya yang sadar diperhatikan oleh suaminya.

"Kau cantik" Ucapan Taeyong sukses membuat pipinya kembali bersemu. Cho Ya melempar handuk yang dipegangnya ke wajah Taeyong.

"Keringkan sendiri!" Taeyong tergelak melihat Cho Ya yang salah tingkah. Dan dengan cepat dirinya berganti baju agar bisa menyusul istrinya yang menggemaskan.








🌱Story Of Lee Family🌱








Taeyong mondar mandir mencari Cho Ya. Di dapur tidak ada, di kamar mandi tidak ada, dan di lantai dua tidak ada.

"Ah pasti di ruang tamu" Taeyong langsung melangkah menuju ruang tamu. Dan benar saja istrinya berada disana. Baru saja dirinya akan memanggil Cho Ya namun wanita itu mengisyaratkan dirinya untuk tetap diam.

Taeyong yang bingung pun akhirnya mendekat dan akhirnya ia tahu kenapa Cho Ya melarangnya untuk berisik.

Disofa panjang itu Jaehyun, Donghyuk dan Deran tengah tertidur. Mereka pasti kecapean karena tadi langsung bermain di pantai.

"Sepertinya mereka begitu kelelahan setelah bermain di pantai. Lihatlah wajah mereka begitu damai sampai aku tidak tega membangunkannya" Bisik Cho Ya yang kini mendudukan diri di sebrang mereka bertiga. Taeyong akhirnya ikut duduk dan mengambil ponselnya.

"Sudah, tidak usah dibangunkan. Biarkan mereka tetap seperti itu. Aku akan memotret mereka hehe" Jiwa jail Taeyong akhirnya berontak. Cho Ya hanya berdecak melihat kelakuan suaminya.

"Lihatlah posisi mereka lucu" Cho Ya melihat hasil jepretan Taeyong dan senyumnya pun mengembang.

Jaehyun merangkul Deran yang bersandar padanya dan Donghyuk yang membaringkan diri dengan kepala dipangkuan Jaehyun.

"Bahkan dalam tidur pun anak kita sama protektif" Gumam Taeyong sambil menzoom Jaehyun yang merangkul Deran.

"Adek dimana pun tidur gabisa normal" Kini Cho Ya menzoom bagian kaki Donghyuk yang terangkat ke sisi sofa.

"Kita harus mencetaknya. Ini benar benar lucu. Mereka pasti terkejut melihatnya khkh" Ucap Cho Ya dan Taeyong menganggukan kepalanya.

"Melihat mereka tidur, aku juga jadi mengantuk" Keluh Cho Ya.

"Kau ingin seperti posisi Deran atau Donghyuk?" Tanya Taeyong yang langsung dihadiahi cubitan kecil dari sang istri.

"Kita tidur dikamar saja. Aku ingin berbaring" Taeyong hanya terkekeh kecil dan akhirnya bangkit menggendong Cho Ya dalam sekali tarikan.

Cho Ya membungkam mulutnya sendiri yang hampir berteriak. Dirinya begitu kaget saat tubuhnya melayang tiba tiba.

"Kau ini ingin membuatku terkena serangan jantung?" Kesal Cho Ya sambil memukul pelan dada Taeyong.

"Mana tega aku begitu. Ini cara ampuh agar kau tidak kecapean sayang"

"Tapi kau kan bisa bilang dulu padaku. Aku tidak akan terkejut"

"Kalau aku bilang dulu pasti kau akan menolak"

"Tidak"

"Amasa"

"Bodo"

Taeyong berhenti menimpali Cho Ya karena dirinya harus menurunkan istrinya ini dikasur.

Cho Ya merenggut ketika dirinya sudah terbaring manis dikasur empuk itu. Dia melihat Taeyong menutup gorden jendela lebar itu.

"Supaya tidur kita nyenyak" Ucap Taeyong lalu membaringkan diri di samping Cho Ya. Tangannya terangkat mengelus perut Cho Ya.

"Tidurlah" Cho Ya merasakan kantuk yang tidak bisa dilawan. Mungkin karena suasana yang tenang dan kini Taeyong mengelus perutnya dengan lembut membuat Cho Ya tak bisa menahan kantuknya.

Taeyong melihat Cho Ya sudah memejamkan matanya dan bibirnya tersenyum kecil.

"Aku sangat menikmati suasana ini. Aku sangat merindukan kebersamaan kita, terima kasih sudah menunggu. Sungguh aku merindukan setiap saat bersamamu"

"Selamat tidur istri dan anakku" Ucap Taeyong sambil mengecup kening Cho Ya dan mulai memejamkan matanya.














Fin

Story Of Lee Family [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang