21. [TaeYa] Rutinitas TaeYa

214 3 0
                                    

"Bunda sini sama adek aja. Bunda istirahat ya, bunda gaboleh kecapean kan dede bayinya kasian” Donghyuk mengambil alih spons yang dipegang Cho Ya untuk mencuci piring. Memang usia kandungannya kini sudah menginjak 7 bulan dan kadang Cho Ya tak kuat untuk berdiri lama.

“Iya biar donghyuk aja bun” Jaehyun menimpali dari arah belakang. Taeyong yang disamping Jaehyun langsung menghampiri Cho Ya.

“Sini peluk dulu” Taeyong melebarkan kedua tangannya meraih Cho Ya dalam pelukannya. Beberapa bulan yang lalu hal ini menjadi rutinisan pasangan itu. Darimana pun Taeyong datang, Cho Ya ingin selalu memeluk suaminya.

“Maafkan aku pulang telat ya. Tadi kami terjebak macet” Ucap Taeyong lalu mengecup kilat kening Cho Ya lembut.

“Aduh gerah” Donghyuk tiba-tiba mengangkat lengan bajunya dan mengipas ngipas wajahnya dengan sengaja. Cho Ya langsung melepaskan pelukannya dan menghampiri Donghyuk.

“Sini biar bunda aja dek” Tangan Cho Ya terulur ingin meraih cucian yang belum dibilas namun Jaehyun mencekalnya.

“Abah sama bunda istirahat saja. Ini biar kakak dan Donghyuk yang menyelesaikannya” Taeyong diam-diam tersenyum melihat perhatian kedua anaknya itu.

“Benar. Calon anak kita butuh istirahat sayang” Taeyong menuntun Cho Ya ke arah kamar.

“Kakak dan adek setelah selesai langsung istirahat ya” Ucap Taeyong dan keduanya langsung mengangguk patuh.

Taeyong dan Cho Ya kini mendudukan dirinya diranjang. Mata Taeyong tertuju pada kedua kaki Cho Ya yang terlihat membengkak, dengan perlahan Taeyong meraih kedua kaki Cho Ya menuju pangkuannya. Cho Ya tentunya kaget karena kini kakinya sudah merasakan pijatan kecil.

“Ah tidak usah Lee” Cho Ya berniat menurunkan kakinya tapi Taeyong langsung menahannya.

“Aku tahu pasti rasanya sangat pegal. Kau membawa anak kita yang tak ringan sayang. Dulu saja saat kau mengandung Donghyuk kakimu selalu pegal. Jadi biarkan aku memijat ini sebentar saja” Ucapan Taeyong membuat hati Cho Ya menghangat. Cho Ya memperhatikan suaminya yang dengan telaten memijat kakinya.

“Tampan” Gumam Cho Ya tanpa sadar dan tentu saja Taeyong mendengarnya. Dirinya langsung terkekeh kecil.

“Aku memang tampan sayang” Cho Ya langsung merona menyadarinya. Dan dapat dirasakan kalau Taeyong sudah berhenti memijat kakinya. Taeyong menurunkan kaki Cho Ya dari pangkuannya dan kini merengkuh istrinya dengan hangat.

“Setiap hari rasanya cintaku semakin besar padamu. Aku tak pernah merasakan hal ini sebelumnya, disaat kita hanya berpisah beberapa jam tapi rasa rinduku sudah seperti setahun saja” Cho Ya tergelak mendengarnya.

“Kau berlebihan Lee” Mendengar hal itu, Taeyong perlahan melepaskan pelukannya dan menatap mata Cho Ya dalam.

“Aku tidak berlebihan, itu yang aku rasakan. Aku bersyukur memiliki kalian” Cho Ya tersenyum haru memandang suaminya. Entah kenapa hatinya sensitif mendengar hal seperti itu saja.

“Engh” Cho Ya memegang perutnya dengan wajah sedikit meringis. Taeyong pun langsung mengusap lembut perut Cho Ya.

“Uh dia menendang” Ucap Taeyong dengan mata berbinar binar dan otomatis Cho Ya tertawa lebar melihat ekspresi suaminya.

“Hahaha kau lucu Lee”

“Dan kau cantik Cho” Tawa Cho Ya terhenti setelah mendengar perkataan Taeyong, pipinya kembali merona.

“Ya ampun istriku ini sangat menggemaskan” Taeyong menangkup kedua pipi Cho Ya dan mengecup dalam bibir istrinya.

“Ayo berbaringlah” Cho Ya menurut dan mulai berbaring disamping Taeyong.

Story Of Lee Family [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang