15. [JaeRan] Balikan Lagi

222 2 0
                                    

Sudah seminggu Jaehyun terlihat menjadi pendiam. Taeyong saja yang biasanya melucu dan Jaehyun akan menanggapinya, tapi sekarang dia terlihat banyak pikiran.

"Kakak anter adek ke sekolah yuk" Ajak Donghyuk yang sebenarnya dia tak ada kegiatan sama sekali di sekolah. Tapi dirinya berusaha membujuk Jaehyun agar mau keluar dari rumah.

"Ayo" Lirih Jaehyun pelan yang membuat Donghyuk bertepuk tangan bangga karena dirinya bisa membuat kakaknya mengiyakan ajakannya.

"Sekalian deh ajak Derder sana Jae" Kini Cho Ya yang menimpali perkataan Donghyuk. Tapi Jaehyun terlihat langsung terdiam setelah mendengar kata Deran.

"Gajadi dek, kakak mau tidur. Cape" Akhirnya semuanya tahu alasan Jaehyun menjadi pendiam seperti ini. Ada hubungannya dengan Deran.

Jaehyun mengerang frustasi di kamarnya, dan meremas rambutnya kesal.

"Bodoh, kenapa aku membentak Deran"

"DASAR JAEHYUN BAJINGAN, KENAPA MEMBENTAK PEREMPUAN SEPERTI ITU" Erang Jaehyun kesal pada dirinya sendiri.

Sejak pulang dari rumah Deran, Jaehyun hanya diam di kamarnya dan enggan keluar. Dirinya hanya keluar jika benar benar sudah jenuh di kamar dan entah kenapa selama seminggu itu dirinya sangat betah dikamar.

Tok tok tok

Jaehyun mengangkat kepalanya dan beranjak ke pintu kamarnya. Jaehyun menatap bundanya dengan sendu.

Cho Ya hanya tersenyum

"Apa bunda boleh masuk sayang?"

Cho Ya mengelus rambut Jaehyun, Jaehyun hanya mengangguk.

Lalu mereka duduk di kasur king size milik Jaehyun

"Ada yang mau kakak ceritain ke bunda?"

Cho Ya menatap anaknya lembut. Jaehyun terdiam, namun matanya memerah.

Cho Ya mengelus kepala anak sulung nya itu yang terus menunduk, bahunya bergetar.

"Bun, kakak buat Deran nangis" Cicit Jaehyun pelan.

Jaehyun masih menunduk. Cho Ya hanya diam Menunggu Jaehyun melanjutkan ceritanya.

"Aku membentaknya. Maafkan aku bunda, karena aku sudah melanggar janji untuk tidak membuat perempuan menangis"

"Aku ini laki-laki brengsek. Aku membuat perempuan yang sangat aku cintai menangis dan dengan bodohnya aku mengiyakan untuk berakhir. Aku tahu kalau Deran tak benar benar ingin mengakhirinya tapi aku malah ..."

Bahu Jaehyun semakin bergetar. Cho Ya mengangkat wajah Jaehyun.

"Bunda kecewa dengan sikap mu itu sayang, tapi kamu jangan seperti ini. Coba jelaskan sama bunda kenapa kalian bisa bertengkar"

Cho Ya menatap anaknya kemudian Jaehyun menceritakan semuanya ke Cho Ya.

"Tentu saja Deran marah sayang"

Cho Ya tersenyum mencoba merangkai kata kata yang tepat untuk disampaikan pada Jaehyun.

"Kamu membuatnya khawatir karena tidak menghubungi nya" Lanjut Cho Ya.

"Tapi aku sibuk mempersiapkan acara kampus, Bun" Jaehyun mencoba membela diri.

"Itu hanya alasan. Jika kamu memang mengerti Deran, pasti sesibuk apapun kamu sempatkan untuk memberinya kabar. Walaupun hanya menanyakan hal hal sepele seperti menanyakan sedang apa? Sudah makan atau apa"

Jaehyun menatap bundanya dengan mata yang memerah karena air mata yang sempat meluncur dipipinya.

"Bunda juga akan marah kalau Abah seperti itu"

Story Of Lee Family [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang