Aku mematut diriku disebuah cermin besar yang menampilkan diriku yang dibalut tuxedo berwarna putih gading. Aku tersenyum senang melihat betapa tampannya aku saat ini.
"Sudah cukup bercerminnya. Nanti bisa bisa retak itu cerminnya" Suara gadis menyambut telingaku. Senyumku pun pudar melihat adikku yang manis sekaligus menyebalkan itu datang ke ruanganku dengan santainya.
"Bagaimana? Aku tampan kan?" Tanyaku padanya. Dia pun mendengus sebal dan itu membuatku tertawa.
"Jangan harap aku akan berkata abang tampan. Dari segi manapun Jaehyun tetap menang" Ucap adikku yang dengan bangganya memuji kekasihnya sendiri.
"Tidak bisakah kau menyenangkan aku hari ini saja? Dasar adik kurang ajar" Aku melihatnya tertawa renyah, adikku sungguh tak waras sepertinya.
Tadi pagi aku dibuat kagum olehnya, ternyata dia didandani sedikit menjadi lebih cantik. Biasanya hanya beralaskan bedak bayi dan lipbalm, dan hari ini dia berdandan dengan baik.
"Adek didandani siapa hm?" Tanyaku penasaran. Deran terlihat ikut bercermin disampingku, dia memegang wajahnya dengan merenggut.
"Aku didandani ibu, wajahku terlihat jelek yah?" Aku tergelak melihat raut wajahnya yang murung. Dengan lembut aku mengelus rambutnya yang terurai.
"Hari ini adek terlihat cantik" Kulihat pipinya memerah setelah aku bicara. Astaga sangat menggemaskan.
"Apakah Jaehyun akan memujiku nanti?" Tanya adikku dengan wajah penuh harap. Aku mendesah kecil karena lagi lagi yang ada dalam pikiran adiknya itu hanya kekasihnya.
"Jaehyun lagi" Keluhku berpura pura merajuk. Rasanya aneh jika tak menjahili adikku yang menggemaskan ini.
"Salahkan saja pikiranku yang penuh dengan Jaehyun" Ucapnya sambil bercermin bersamaku.
"Abang kita selca?" Tanyanya dengan raut wajah bersemangat.
"Ayo" Tentu saja aku takkan menolaknya. Kapan lagi adikku ini mengajak photo bersama, jadi takkan ku sia siakan momen ini.
Deran mengambil ponselnya yang ada dimeja dan mulai mengutak ngatiknya. Aku pun diam menunggu adikku itu.
"Abang siap dong jangan gitu" Aku tertawa kecil karena adikku itu mulai menyentak kesal. Salahkah aku diam tanpa bergaya?
"Peace abang ih" Oke sekarang aku akan menurutinya. Gawat kalau dia nanti marah, bisa bisa pernikahanku akan batal.
Untung saja kekasihku itu menyetujui untuk menikah tanpa harus tunangan dulu, ah mengingat gadisku itu kini suasana hatinya semakin baik.
Aku sudah membayangkan dia memakai balutan gaun indah yang memukai. Jangan lupakan wajah bahagianya yang memandangku dengan tulus. Astaga aku benar benar mencintainya.
"Wah bagus bagus" Ucap Deran sambil melihat lihat photo yang diambilnya.
"Nanti kirimkan ke abang" Ucapku karena aku mungkin nanti akan mencetak beberapa photo bersamanya.
"Ten ayo bersiap. Mempelai wanita sudah siap bersama ayahnya" Aku tersentak ketika temanku Johnny datang.
"Ayo dek" Ucapku pada Deran yang masih terdiam. Adikku itu pun mengikutiku dibelakang.
Oh Tuhan tolong tenangkan jantungku ini dan jangan biarkan aku mimisan saat melihat calon istriku nanti.
🌱Story Of Lee Family🌱
Aku berdiri tegap menunggu pintu gerbang itu terbuka menampilkan calon istriku. Aku menatap sisi yang penuh dengan orang orang yang ku kasihi.
Didepan ujung ada ayah dan ibu tersenyum lembut menatapku, ah aku merasa tenang melihat mereka tersenyum seperti itu.
Dan disamping mereka kini ada gadis kecilku yang tengah mengapit lengan seorang lelaki. Siapa lagi selain Jaehyun? Deran menunjukan tangannya yang terkepal erat. Oke dia menyemangatiku.
"Mempelai wanita masuk!" Sahut salah seorang. Aku pun terdiam mendengarnya, gugup melandaku saat pintu gerbang itu terbuka.
Haneul menatapku dengan senyuman terindahnya. Ditangannya terdapat buket bunga daisy yang tersusun dengan indah.
Aku tak bisa memalingkan pandanganku sedikitpun darinya. Ayahnya menuntun calon istriku dengan penuh wibawa.
"Ten aku serahkan anakku. Jaga dia baik baik dan semoga kalian selalu bahagia" Tuan Yoon memberikan tangan putrinya pada genggamanku.
Aku menganggukan kepalaku mantap dan menggenggam tangan calon istriku dengan erat. Aku menatapnya dengan dalam dan itu sukses membuatnya tersenyum malu.
Kami mengucapkan janji setia dihadapan seluruh orang. Setiap janji yang kukeluarkan adalah hal yang harus ku penuhi nanti, aku berjanji. Aku takkan membiarkan hal apapun memisahkan kami dan aku berjanji kami akan selalu bahagia.
"Mempelai pria silahkan mencium mempelai wanita" Ucapan yang ku dengar itu sukses membuat istriku itu bersemu.
Aku terkekeh melihatnya yang masih malu malu, dengan perlahan aku mendekatkan wajahku padanya.
"Aku mencintaimu Kim Haneul" Setelah berucap itu aku menciumnya tulus. Dapat aku rasakan Haneul menangis dalam ciuman kami.
"Sayang kau baik baik saja?" Aku menjauhkan wajahku dan memegang kedua pipinya.
"Aku bahagia oppa" Ucapannya membuatku tersenyum lebar. Aku pun dengan cepat memeluknya hingga suara riuh orang orang menyadarkanku.
Oh aku sempat melupakan mereka semua hehe.
Setelah mengucapkan janji akhirnya kami melanjutkan acara selanjutnya yang paling ditunggu tunggu semua orang. Lempar bunga.
"Yak Kim Deran majulah" Ucapku lantang membuat pipi adikku itu memerah sempurna. Haha rasakan malunya itu.
Kulihat dia melangkah maju yang dituntun Jaehyun. Aku tersenyum ke arah Jaehyun yang dengan berani menuntun Deran yang bersembunyi di punggungnya.
"Ish aku malu. Lagipula kita tidak harus menangkapnya kan" Ucap Deran pada Jaehyun.
Aku pun melihat mereka berdua kembali duduk seperti semula. Aku memiringkan kepalaku bingung.
Lalu aku melihat Jaehyun menggelengkan kepalanya. Ah aku tahu pasti adikku itu terlalu malu untuk maju ke depan. Haha dasar.
Aku pun menggenggam tangan Haneul yang memegang buket cantik itu. Haneul menatapku dengan tersenyum.
"Oppa ini harus ku lempar kemana ya?" Tanyanya lucu. Ah sungguh menggemaskan sekali istriku ini.
"Lemparkanlah kemana saja sayang" Ucapku yang membuat istriku itu mengangguk paham. Kami pun berdiri memunggungi para tamu bersiap untuk melemparkan buket bunga itu.
"Dalam hitungan ketiga kita lempar bunga ini" Ucapku pada Haneul.
"Satu
Dua
Tiga"
Kami melayangkan bunga itu dengan asal. Suara riuh tepuk tangan para tamu membuat kami berbalik.
Aku tergelak melihat bunga itu berada dimana.
Deran terdiam melihat bunga itu ada dalam pangkuan Jaehyun. Deran melihat Jaehyun dengan horror.
"Kau akan menikah?" Tanya Deran.
"Denganmu" Jawab Jaehyun.
Suara siulan salah satu tamu yang mendengar percakapan mereka pun membuat suasana semakin riuh.
Haha sudahlah. Mereka memang ditakdirkan berjodoh.
Fin
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Lee Family [End]
Hayran KurguStory by Chocodear_ with Thank_YouL Sekumpulan cerita manis dari kehidupan keluarga kecil Taeyong Lee Taeyong tuh kepala keluarganya Lee Cho Ya sang istri tercinta Tiway Lee Jaehyun anak pertama yang kalemnya sangad Lee Donghyuk anak kedua hm petaki...