[Aku tahu kamu luar-dalam]
*
Hari ini Erza sudah siap di rumah Fano, penyebabnya adalah lelaki yang tingginya 178cm itu memaksa untuk datang pagi-pagi dan memulai vlog dari rumah Fano tanpa Iyok.
"No." teriak Erza di luar pagar. Si pemilik rumah meletakkan hp di meja kopi lalu membuka gerbang agar sang tamu dapat masuk.
"Pagi bener. Ra iso siangan toh ndes?" raut kesal Erza menjadi pandangan pertama yang dilihat oleh Fano.
Mereka berdua duduk berhadapan. Atensi Erza menatap botol aneh di sudut teras rumah Fano. Botol yang tidak asing baginya namun sangat aneh jika menemukan benda itu di pagi hari apalagi di rumah Fano yang notabenenya banyak orang.
Memahami sorot tanya di mata Erza, Fano menempelkan punggung pada senderan kursi, "dekati Orang Tua." ucapnya santai.
"Sableng. Iku maksute opo? Orang Tua iki tuak bodoh." Erza menjitak kepala si pemilik rumah tanpa dosa. Fano meraih botol alkohol merk lokal itu dan menaruhnya di meja.
"Aku ada rencana." celetuk Fano menarik atensi Erza yang menatap cairan dalam botol itu penuh minat.
"Opo? Ojo aneh-aneh yo. Aku ra sudi ikut ide gilamu koyok Kevin atau Iyok. Pengenne cuma pegang kamera tok." Erza bingung kenapa ia mau berteman dengan orang setidak waras Fano? Oke jika alasannya karena mereka sering terlibat project bareng dan sekarang ia menjadi salah satu kru di Kiflyf. Namun, semakin berjalannya waktu ia merasa bahwa sekarang ia seperti sedang menumbalkan nyawa pada sosok iblis bernama Fano dengan embel-embel 'kerjasama'.
"Ora. Pikiranmu jelek mulu ke aku toh, Za." Fano membuka segel botol tanpa membuka tutup dan melakukan tindak lainnya.
"Opo?" Erza pasrah jika kali ini tidak hanya nyawa tetapi seluruh takdir hidup ia tumbalkan.
"Aku mau prank Iyok. Kesel aku dia kerjain aku pura-pura pake narkoba. Jadi mau tak bales." Erza menatap Fano penuh minat.
"Terus hubungannya sama tuak ki opo?" pertanyaan itu seolah yang ditunggu Fano.
"Aku mau prank pura-pura mabok." keterkejutan tidak ada di dalam kamus Erza bagi ide yang dilontarkan Fano. Ia cukup mengiyakan jika setuju dan mengikuti tanpa bantahan jika tidak setuju. Banyak protes tidak akan membuat si dominan dalam Kiflyf itu mundur, jadi percuma saja adu argumen seperti yang Iyok lalukan.
"Siang begini? Sableng tenan koe. Kita ada kolab sama Hagz, No." ingat Erza lalu dibalas kibasan tangan tak peduli dari Fano.
"Serahin ke aku. Kamu tinggal ikutin aja. Lumayan buat tabungan konten nanti." dan Erza hanya bisa mengangguk.
*
"Halo semua, welcome to Kiflyf TV. Hari ini kita mau seru-seruan bareng sama anak dari channel Hagz, tapi sebelum itu aku mau buat prank ke Iyok. Dia kan kemaren prank aku yang pura-pura pake narkoba. Nah sekarang aku mau bales ke dia. Aku mau pura-pura mabok. Tapi sebelum itu aku harus jemput Iyok dulu dan hmm hmm." tiba-tiba senyum culas khas Fano membuat Erza mempause kamera.
"Mukamu serem, No." protes si kameramen.
"Alah banyak omong. Buru record. kita harus jemput Iyok abis ini." titah Fano langsung dilakukan Erza.
"Sebelum aku jemput Iyok aku mau buang ini dulu, biar kayak udah diminum gitu loh." Fano menunjukkan botol miras ke arah kamera lalu membuang isinya sampai setengah di pohon Palem milik sang mama.
"Nah cukup. Harusnya kan hari ini produktif tapi aku mau pura-pura pusing sama pengen muntah, terus nanti kita liat gimana ekspresi Iyok hahaha.." Fano berjalan ke arah mobil diikuti Erza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid F | FaYok vers ✔
Fanfiction2019 Berawal dari buat konten homo-homoan malah berakhir jadi homo beneran. ___________________ Story: Kejukopi Inspiration: Kiflyf tv Art on cover is't me