2. Ragu

2.9K 256 79
                                    

LGBT PRANK!!! (Pt.1)

"Kali ini makin ngaco aja idemu loh, No." Kevin yang baru selesai mengedit video langsung jatuh tertidur di kasur Iyok.

"Lagi ngetrend tau prank begitu di luar negeri." ucap Fano lalu mengecek hasil kerja Kevin.

"Tapi di Indonesiakan enggak." bantahnya. Fano menghiraukan protes bernada tinggi dari Kevin, dia menganggap bahwa si bule sedang lelah saja.

Iyok masuk ke kamar membawa tiga gelas jus Mangga, memberikannya pada masing-masing penghuni kamar. "Kenapa kalian?" tanyanya usai membaca situasi kala melihat Fano dan Kevin yang bersikap canggung.

"Tanya aja tuh sama tim kreatif Kiflyf." tunjuk Kevin pada Fano dengan bibirnya.

"Kenapa kamu, No?" tanya Iyok lagi sambil menepuk punggung lelaki dihadapannya.

"Aku kasih ide buat konten selanjutnya. Malah dibatah sama Kevin." akunya. Meminum jus Mangga tanpa gula kesukaan Fano yang masih diingat Iyok. Mengetahui fakta itu membuat Fano tersenyum tipis.

Iyok menyedot minumannya, menatap kedua teman yang tidak saling pandang dengan raut bingung, "Ide apa?"

"Prank." jawabannya singkat.

"Prank doang toh, Vin. Pusingmu kayak Fano mau buat konten misahin Jawa Barat sama Jawa Tengah aja." Iyok menatap Kevin yang sedang menyedot jusnya.

Dibalas tatap setengah sewot oleh Kevin membuat Iyok takut juga. Kevin kembali berbaring sesudah meletakkan gelasnya di meja belajar si pemilik kamar, "Tanya dong prank apa gitu sama dia."

Iyok memutar bola mata, jengah.

"Prank apaan? Mbok yo yang jelas gitu ngejelasinnya biar aku ngerti." Iyok meletakkan gelas jusnya di meja komputer. Berdiri disebalah kursi yang diduduki Fano. Menatap video yang sudah diedit Kevin.

"Prank pura-pura homo, Yok." Ucap Fano enteng. Iyok yang mendengarnya hanya mengelus dada. Sudah dipastikan dengan sangat amat yakin kalau apa yang Fano ucapkan pasti hal gila, ternyata bukan hanya gila, tapi super tidak waras dan melampauinya.

"Ga benerkan otak punya Fano nih, Yok. Mesti kita geledah isinya terus kita cuci biar bersih." celetuk Kevin. Si bule blasteran itu memandang Fano dengan tatapan tak habis pikir bahwa ide tersebut akan tercetus.

Fano membalikkan badan dan hanya senyum tanpa dosa.

Fano berdiri lalu merangkul pundak Iyok seraya menatap Kevin masih dengan senyumnya yang menjengkelkan, "Itu lagi trend loh di luar negeri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Fano berdiri lalu merangkul pundak Iyok seraya menatap Kevin masih dengan senyumnya yang menjengkelkan, "Itu lagi trend loh di luar negeri. Masa kita ga mau coba. Kayaknya ada beberapa youtuber yang udah buat konten itu deh." ucapnya membuat dua orang lain di kamar itu menghela nafas.

"Bukan masalah itu, No. Di Indonesia hal berbau LGBT masih tabu. Aku pribadi rapopo mau buat konten apa aja, tapi prank beginian kan mesti pake orang lain buat jadi korban. Aku cuma ga mau kita digebukin massa sebelum ngaku kalau ada kamera tersembunyi, gitu loh sableng." Iyok melepas rangkulannya dan meninju main-main lengan atas Fano.

Kevin mengangguk, "Iya, belom jujur udah dihajar." keluhnya masih sambil berbaring.

Fano maklum dengan pikiran teman-temannya itu. Dia bahkan sudah memikirkan hal ini.
"Coba dengerin ide buat eksekusinya dulu, nanti protes kalau ga oke." Tahu kan Fano tipe orang yang enggan dibantah atau dicueki?

Lagi-lagi Iyok dan Kevin menghela nafas. menganggukkan kepala sebagai respon.

"Kita berdua, aku sama kamu," Fano menunjuk Iyok, "— atau yang lain lah bakal jalan di mall, terus ngomelin orang yang lewat bersebrangan jalan sama kita. Marah-marah kecil aja kalau orang itu ngeliatin pasangan kita. Ya cuma gertakan aja kayak 'kamu ngapain liat pacar saya? dijaga ya punya mata' nah orang itu pasti minta maaf kan, terus jalan beberapa langkah kita colek lagi terus tunjukin kalau ada kamera. Beres." jelas Fano.

Kevin tampak mempertimbangkan sementara Iyok tidak. "Ada ide lain aja ga?"

Fano berjalan mendekati Iyok yang duduk di pinggiran jendela. "Ga bakal digebukin orang, Yok. Percaya sama aku. Gimana, Vin?" dan anggukan dari Kevin meyakinkan Iyok bahwa virus gila dari Fano mulai menyebar.

*

Hari eksekusi dimulai. Lagi-lagi di pusat perbelanjaan daerah Semarang, meski berbeda mall tetapi ramainya sama saja.

Fano yang sudah memarkirkan mobil Iyok masih berkutat dengan lensanya, sedangkan Iyok duduk gusar dan Kevin membalas pesan dari seorang temannya untuk kolaborasi buat konten kali ini.

"Eka udah di dalem." lapornya dan mereka bertiga menuju tempat Eka menunggu.

Setelah bro hug dilanjut penjelasan lebih rinci dari Fano —sebenarnya Kevin sudah menjelaskan rencana prank ini pada Eka— mereka berempat mulai menjalankan misi LGBT Prank yang masih ditolak oleh Iyok secara terselubung.

"Aku tau kamu masih cari alesan buat batalin eksekusinya, Yok." bisik Fano dan dihadiahi delikan sebal.

Pasalnya dari pagi Iyok sudah beralasan kalau tidak enak badan, kepala pusing dan perutnya mual. Ketika Fano mengatakan bahwa itu gejala kehamilan, dengan semangat '45 Iyok bergegas  mengetuk meja dan berkata "amit-amit" sebanyak yang ia bisa.

Melemparkam kunci mobil dan ditangkap tepat oleh Fano membuat Iyok setengah berteriak "Ayo eksekusi. Aku sehat." ucapnya dan membuat Fano terkekeh geli.

"Udah tau aku ga setuju tapi masih aja dilakuin." gerutu Iyok yang masih bisa didengar Fano. Yang lebih tinggi merangkul pemuda bertubuh gembul.

"Percaya sama aku, semua pikiran jelek di otakmu tentang prank kali ini ga ada yang bener. Toh selama kita buat konten kamu selalu kontra, tapi apa? ketakutan kamu ga terbukti, Yok. Jadi kali ini masih sama, percaya sama aku." ujar Fano masih berbisik dan rangkulan itu berubah menjadi tarikan dari Fano agar Iyok jalan sambil bersender pada dadanya.

Dilafazkan berkali-kali dalam hati Iyok untuk percaya sama Fano, entah untuk konten kali ini atau apapun. Jika lelaki jangkung itu sudah berkata A maka semua harus A dan berakhir menjadi A. Iyok hanya tinggal mengikuti alur permainan tanpa perlu berfikir berlebihan. Ya, percaya lalu ikuti alur.

"Oke ya, Yok?" senyum jenaka itu menghiasi pemuda yang masih merangkulnya.

"Iya, tapi ga udah cekik aku juga, No, susah nafas aku loh, dasar cah gendeng." ucap Iyok setengah kesal dan tawa puas Fano menutup perjalanan mereka menuju tempat eksekusi

TBC

[A/N]
Selamat hari Senin, hihihi
Aku tadinya ga mau up karena materi ini buat malem minggu Minggu, tapi karena aku mau ngerjain skripsi jadi anggap aja selingan buat berbagi kehaluan yang haqiqi bersama kalian dari aku, hehehe...

Terima kasih buat kalian yang udah vote dan komen di chapter sebelumnya, 890geminigirl Baixiyu incfinity hansquii tyujuhsembylan FeatherLee48 loluff_ wiiidini kim_visuall

Stupid F | FaYok vers ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang