10. Semawis dan Kamu

1.3K 151 73
                                    

Malam itu pukul delapan tepat mereka berdua masuk ke Pasar malam yang cuma buka pas Weekend aja. Makanan khas Semarang berjejer di sepanjang jalan dari gerbang utama sampai ke belakang yang dekat perumahan masyarakat sekitar. Aroma makanan menyeruak memenuhi udara di sana. Etalase dan warung tenda bertebaran memenuhi tiap petak tanah yang tersedia. Lampu warna-warni menghiasi langit Semarang yang sepi dari bintang.

Pasar Semawis boleh dibilang sebagai bentuk revitalisasi untuk menghidupkan kembali kawasan kota tua Semarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pasar Semawis boleh dibilang sebagai bentuk revitalisasi untuk menghidupkan kembali kawasan kota tua Semarang. Kawasan Pecinan merupakan cikal bakal Kota Semarang modern. Dibangun pasar berisi aneka makanan ini juga bertujuan memajukan perekonomian masyarakat kelas bawah agar bisa bertahan mandiri dalam mencari rezeki. Jadi ga sedikit-sedikit nyalahin pemerintah padahal emang orangnya aja yang males berusaha.

"Mau makan apa kamu?" tanya Fano usai keduanya berjalan cukup lama. Lelaki yang lebih muda diam berfikir. Moodnya hancur karena pertemuan dengan Balqis membuat nafsu makan hilang seketika. Ajakan Fano diambilnya agar bisa menghirup udara segar yang beberapa waktu lalu menghilang.

Iyok menatap gerobak makanan yang ada di sekelilingnya sekarang. Seafood bakar, sate babi, soto, tahu gimbal, kue serabi dan nasi ayam berderetan. "Aku gak tau, No." Suara lemah Iyok mengalihkan fokus Fano yang ikutan meneliti makanan.

"Mau rekomendasi aku aja?" tawaran Fano memancing anggukan Iyok untuk setuju.

Mereka berdua berhenti di penjual es tradisional. "Es? Malem-malem makan es?" tanya Iyok bingung. Makan es di malam hari bukan pilihan bagus meski cuaca juga tidak terlalu dingin. Iyok menatap Fano yang tersenyum ringan. Berjalan ke arah bapak tua lalu memesan dan membiarkan yang muda untuk memilih kursi.

"Kenapa es, No?" Iyok masih bertanya penasaran.

"Suasana hati kamu ga baik. Ya, ga ada salahnya didinginin pake es, kan? Aku ga tau kamu kenapa, tapi coba lebih relaks sekarang." Pandangan meneduhkan dari manik gelap itu membuat Iyok hanyut dalam kesesatan yang ditawarkan secara tidak sengaja oleh si pemilik sepasang bola mata kembar.

" Pandangan meneduhkan dari manik gelap itu membuat Iyok hanyut dalam kesesatan yang ditawarkan secara tidak sengaja oleh si pemilik sepasang bola mata kembar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu tusuk es dari sumpit bambu Iyok terima. "Jangan di gigit, gigimu sensitif kan?" perkataan Fano menyadarkan Iyok dari aksi mengigit es miliknya.

Stupid F | FaYok vers ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang