BGM; Musim hujan- hivi
Berjalan perlahan ke arah jendela kamar menyibak gorden yang menutupi jendela. Air hujan menciprati kaca. Pagi disambut hujan rintik-rintik yang mengotori jendela kamar Iyok. Suasana dengan kesejukan dan senyum ringan membawa perasaan baik pada suasana hati yang damai. Semalam terjadi badai pada hubungannya tidak menjadikan kesedihan berlarut hingga pagi. Meski kekosongan itu nyata adanya, namun melihat sang sahabat yang masih terlelap tidur di kasur membuat tawa riang berderai pelan bersahutan dengan bunyi hujan.
Usai pertengkaran dengan Balqis, Iyok menyetujui ajakan Fano untuk makan bersama. Di cafe saat membahas renggangnya hubungan mereka, Iyok tidak sempat makan karena tenggorokan terasa tercekik setiap lontaran pertanyaan dari Balqis keluar. Permasalahan itu belum selesai dan sepertinya berakhir buntu. Tidak ada satupun pesan dari Balqis yang memenuhi pemberitahuan dari aplikasi WhatsApp seperti biasa. Mereka benar-benar memberi jeda tanpa batas waktu.
Fano masih terlelap. Sepertinya kekenyangan setelah mengikuti kemauan Iyok untuk menjajal wisata kuliner di salah satu pasar malam -pasar Semawis. Membeli banyak kue, minuman manis dan porsi besar nasi goreng gila dua anak adam ini habiskan. Tidak membahas tentang pekerjaan, kisah cinta atau hubungan keluarga, mereka benar-benar melupakan itu, seolah memang pertemuan yang terjadi semalam adalah pelarian singkat dari rangkaian takdir dalam cerita hidup yang terjadi.
Pukul setengah tujuh pagi, Iyok masih betah duduk di depan jendela. Air putih di atas meja sudah tandas sejak ia bangun. Tidak ada kicauan burung, tidak ada bising kendaraan lalu-lalang, tidak ada penjual gorengan pagi keliling dan tidak ada panggilan dari Balqis. Iyok menatap air hujan yang jatuh dengan pandangan nanar.
Kembali nyanyian hujan mengisi ruangan ini. Kilas balik hubungannya dengan gadis muda itu terulang, seolah hujan memang selalu begitu -membawa kenangan tanpa diundang. Sekelebat bayangan wajah bahagia Balqis saat pernyataan cintanya diterima oleh Iyok, acungan dua jempol dam senyum bangga Fano diberikan sebagai tanda selamat, dan sorak sorai orang sekitar serta tepuk tangan memeriahkan sore dua tahun lalu. Iyok tidak menyesal dengan pilihannya saat itu, tidak pula merasakan bahagia yang luar biasa -hanya hatinya mencoba ikut bahagia bersama yang lain.
Musim hujan akhirnya datang
Aku telah merindukannya
Musim hujan selalu terkenang
Aku mengingat indahnyaIyok rindu hujan. Meski hanya Fano yang sangat menyukai rintik langit itu, namun Iyok sangat bersyukur datangnya rinai air yang jatuh. Semarang saat empat bulan terakhir sangat amat panas. Berdiri di luar rumah dua menit saja Iyok bisa merasakan kulitnya seolah tercubit panas matahari. Pagi ini, semua tidak lagi sama. Hujan jatuh tepat saat yang dibutuhkan bumi, seolah tahu bahwa bumi memang butuh penyejuk. Hujan seolah mengerti jika bumi haus, dan hujan seolah tahu bahwa Iyok butuh pendingin bagi matanya yang mulai memanas.
Hujan selalu menghadirkan kenangan yang tidak seharusnya terkuak kembali. Selalu, hujan membawa memori penuh luka kala mengingat kepingan kisah dari masa lalu dan berakhir menghantarkan kekosongan pada jiwa yang rapuh. Iyok berdiri seraya memeluk dirinya sendiri.
Rumah sangat sunyi. Orang rumah dipastikan belum bangun mengingat sekarang Minggu -kalau kata Fano adalah hari tidur sampai lupa dunia. Belum ada suara dari bawah, panggilan Mama untuk Iyok bangun segera sarapan. Belum ada suara berisik kakak-kakak perempuannya. Sepi, sunyi, seolah hanya dirinya yang terjaga di pagi yang dingin ini - meski kenyataannya seperti itu.
Dan hujan datang kemari
Temani diriku yang sepi
Deru derasnya mengiringi
Setiap kata yang berbisik di hatiRintik hujan menemani sepi pagi Iyok. Dinginnya udara membekukan kaki hingga malas melangkah. Kembali tidur bukan pilihan yang baik karena manik sebening madu itu enggan terpejam lagi. Uap air yang menempel pada jendela meninggalkan bayang buram. Menghalau Iyok untuk memandang jalan lebih leluasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid F | FaYok vers ✔
Fanfiction2019 Berawal dari buat konten homo-homoan malah berakhir jadi homo beneran. ___________________ Story: Kejukopi Inspiration: Kiflyf tv Art on cover is't me