11. Ulah Pepero

1.3K 144 79
                                    

Pocky Challenge!

Sabtu siang terjadi kericuhan di kosan Alvin. Fano dan Iyok merusuh di sana layaknya pemilik tempat saja. Berinisiatif untuk mengundang Faros , Rio dan Anjas lalu merundingkan kegiatan seru bersama sembari menghabiskan akhir pekan tanpa pacar.

Satu jam kemudian, ketiga lelaki yang diundang akhirnya datang. Duduk santai memenuhi ruang tamu kosan Alvin dengan stoples besar Monde Cookies dan seteko sirup jeruk ABC dingin. Saling melempar candaan sampai celetuk Fano menarik atensi kelima lelaki lainnya.

Sebuah rencana iblis dari Fano menjadikan kegilaan jiwa muda laki-laki berusia pertengahan dua puluh tahun di sana menggelora. Membakar semangat dari rasa penasaran yang menggebu paksa sehingga memancing adrenalin.

Kelima lelaki yang mendengarkan ide Fano kompak mengangguk. Mengabaikan rasa melilit dalam perut akibat gelanyar aneh. Semua terabaikan demi menjalankan permainan yang baru akan mereka lakukan. Secara dadakan dan semua terekam apik dalam lensa kamera. Tersimpan di laman youtube Kiflyf jika tidak terbanned atau dihapus nantinya.

Games yang terkenal di pertengahan dua ribu delapan belas dan populer di Indonesia awal tahun dua ribu sembilan belas. "Pepero game kiss challenge? Games apaan tuh?" Faros menggaruk tengkuk yang tidak gatal. Sedikit bingung dengan permainan anak jaman sekarang.

Fano menghela nafas lelah menghadapi teman-temannya yang menampilkan muka clueless. "Jadi gini, tau poki-poki, kan?" Fano menatap wajah temannya satu persatu.

"Pocky, No." Koreksi Iyok dan cengengesan Fano menjadi balasan akibat ucapannya yang salah.

"Ohhh.." koor yang lain lalu mengangguk setelah mengetahui poki-poki dari perkataan Fano.

"Nah kita kan ada enam orang, buat dua kelompok isinya tiga. Pokoknya saling bagi poki-pokinya pake bibir. Ngerti ndak?"

"Penjelasanmu ribet, No." Ucap Iyok.

Alvin mengangkat tangan. "Maksudmu kita gigit ujung Pockynya pakai bibir terus kasih ke temen yang lain, gitu?"

Fano menjentikkan jari di depan wajah Alvin dengan senyum puas sedangkan sisanya berwajah pias. "Yang paling pendek sisa pokinya dia yang menang." Sambung Fano.

"Ndasmu. Kalau kecium piye?" Iyok menyela. (Kepalamu. Kalau kecium gimana?)

"Bonus itu." Tawa bahagia Rio tidak menular pada Iyok, Anjas dan Alvin.

"Pacar kalau tau bisa marah. Jangan sampe putus cuma gara-gara ketauan main game ginian, loh." Takut Faros.

Fano melambaikan tangan dengan muka meremehkan. "Enggak lah. Masa gini doang bisa putus sih."

"Direkam loh, Cuk." Ingat Iyok sebelum melempar satu keping biskuit beraroma mentega itu ke kepala Fano.

"Buat konten, Yok. Lumayan." Fano menghiraukan remah biskuit yang mengotori rambutnya.

Iyok menghela nafas lelah. "Jadi?" pertanyaan bernada ragu-ragu itu dibalas semangat oleh Fano yang langsung mengambil kamera dan Pocky strawberry dari dalam tas. Sekali lagi mengabaikan helaan nafas lelah dari teman-temannya.

 Sekali lagi mengabaikan helaan nafas lelah dari teman-temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Stupid F | FaYok vers ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang