8. Belajar

407 32 0
                                    

Coba sebutkan apa yang lebih indah dari sebuah rasa yang terbalaskan? Yaitu doa yang dikabulkan.

***

Larasati Angel

Man

Mani!!!

Woii

Bales sesekali napa?

Gue mau curhat

Gpp gue aja yg nganggap lo sahabat gue lo cukup anggap keadaan gue ada, cukup

Paansih?

Baperan

Iya lo tau Riga kan? Anak Ips 5 yang terkenal kebangetan itu, gue di notice masak

Ba

Hah?

Cot

Anjir nyesek cerita sama lo, pr jangan lupa, bye sahabat ngeselin.

//read//

Lara yang tahu ponsel Mani tinggal di pos satpam Gio mengechat gadis itu lewat instagram dan kebetulan Mani sedang aktif.

Mani meminjam ponsel Gio untuk membuka instagram, katanya ada hal penting padahal ia gabut karena monoton mengajar Gio.

Bukannya Mani tak merasa kehadiran Lara, ia hanya menghindar dari Lara agar hanya ia yang menanggung kesongongannya sendiri, ia tak mau karena Lara berteman dengannya Lara akan ikut dibenci masyarakat Gradisa, walaupun semua cewek tampaknya takut dengan Mani tak menutup kemungkinan mereka juga membenci Mani, bahkan Mani kenal betul siapa yang kelihatan sangat benci kepadanya.

Jika ingin mengatakan, Mani merasa beruntung memiliki teman yang mengakui dirinya sahabat seperti Lara, dialah gadis yang ada disaat susah maupun senang Mani, tak peduli Mani keras kepala atau berkata kasar kepadanya. Dan jangan lupakan Mani yang serba tahu tentang Riga yang mengaku mendekati Lara, bahkan cowok itu sering memperhatikan Lara dari jauh.

"Woi lo ngelamun aja habis chatan, ini gue mau diajarin atau mau lihatin lo bengong?"

Mani yang tersadar menggaruk kepalanya yang tak gatal, beralaskan meja seadanya mereka memulai pelajaran.

"Nah ini nih, yang x dikaliin dulu sama yang x yang ini, terus yang variabelnya ini juga dikaliin sama variabelnya ini, yang konstanta juga."

"Hah?"

Iya, Mani cukup sabar mengajarkan Gio hingga cowok itu mengerti, tampaknya Gio juga semangat membuat Mani yakin cowok itu bisa.

"Sekarang gue kasih lima soal dan lo selesain."

Gio yang menguap akhirnya mengangguk, meski sangsi dengan otaknya ia tetap mengerjakan soal dari Mani sedangkan gadis itu telah hilang dari hadapannya.

Tak lama Mani datang dengan dua gelas susu coklat, "ini susu milo, menurut gue sih enak, entah menurut lo." Meskipun mengatakan itu, Mani tetap meletakkan di sebelah Gio.

Toping Your Heart (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang