Dulu waktu kecil kita dilarang bohong karena bohong itu nggak baik, sekarang kita tahu apapun bentuk bohong akan menyakiti diri kita sendiri
***
"Clau? Lo kenapa?"
Clau menggeleng lalu menghirup minumannya, gadis itu sepertinya benar-benar sedang kesal, Lara yang tidak salah apa-apapun jadi didiamkan.
Lara melirik Mani yang menatap keduanya datar. Mani juga meras bersalah namun ia juga bingung dengan perasaannya yang selalu bahagia jika berada di sebelah Gio.
Gio datang dengan Lion dan Fatur, menghampiri meja yang ditempati Mani, Lara, dan Clau. Seperti biasa Lion dan Fatur terlibat cek-cok namun bedanya saat di meja Mani dkk Lion diam, cowok itu duduk dan tidak mengacuhkan Fatur yang telah bicara panjang lebar, lain lagi dengan Gio yang malah kelihatan sibuk teleponan dengan tamu undangannya-mungkin. Lion ikut diam, apakah Lion dan Clau marah kepadanya?
"Yon, pulang dari sini kemana?" Suara bariton yang berasal dari cowok yang dipanggil Dara dengan sebutan comel tadi.
Kesimpulan Mani, cowok yang dipanggil Dara dengan sebutan comel tadi adalah cowok yang cukup dekat dengan teman-teman Gio, satu lagi, sepertinya cowok ini juga merupakan keluarga besar Gio karena ia menggunakan kemeja yang sama dengan kemeja yang dikenakan Gio, dan mereka sepertinya menggunakan baju seragam karena Dara juga mengenakan baju yang sewarna.
"Mungkin ke bar." Jawab Lion santai.
Mani dan Clau serentak melotot, anehnya, Clau berdiri dan pergi dari hadapan mereka, Mani sangat bingung dengan apa yang terjadi karena setelahnya Lion juga berdiri, melihat ke arah mana Clau pergi.
"Bangsat, salah lagi gue." Setelag itu Lion pergi dari meja mereka ke arah yang sama dengan Clau.
Mani bingung, apa yang telah terjadi, gadis itu melirik Gio yang sepertinya sama bingung dengannya. "Dia kenapa?"
Lara yang ditanya menggeleng, "nggak tahu."
"Gue ke toilet bentar." Ujar Mani lalu pergi dari hadapan Lara , Gio dan Fatur.
Mani mengikuti Lion hati-hati, ia berhenti lima langkah dari Lion saat Lion juga berhenti lalu terduduk di lantai, cowok itu mengusap air mata yang mengalir di wajah Clau, Clau menangis terisak disana sambil duduk di lantai, tepatnya jauh dari keramaian.
"Maaf."
Itu suara yang terdengar oleh Maninyang diucapkan Lion, cowok itu kembali menghapus air mata Clau lalu menarik Clau ke hadapannya, Clau tambah terisak di dada Lion, Lion menutup matanya seperti orang yang merasa bersalah.
"Maafin, Clau. Kita udahin aja permainan yang bikin kita sengsara ini."
Clau menarik dirinya dari dekapan Lion, ia menatap mata Lion. "Ini bukan masalah permainan ini Yon, tapi kamu sadar nggak hal yang kamu lakuin itu bener-bener fatal, aku nggak mau rencana yang kita bikin cuma bikin mereka berpisah."
Lion menggeleng, "maaf, aku juga nggak kepikiran sampai sana, Clau. Gio nggak mungkin sakitin Mani, Clau percaya sama aku."l"O
O
Mani jadi semakin tidak mengerti, ia ingin menyudahi saja acara mengupingnya ini."Maksud lo berdua apa?!"
Baru saja Mani berbalik, suara Gio langsung terdengar, Ternyata Gio berada di belakang Mani yang otomatis membuat Mani berhadapan dalam keadan dekat dengan Gio.
Mani melihat ke wajah Gio sambil mendongak, rahangnya mengeras, tangannya mengepal dan wajahnya memerah.
Lion dan Clau yang baru sadar ada Mani dan Gio langsung saling pandang, Clau tambah menangis sedangkan Lion menekuk kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Toping Your Heart (end)
Teen FictionManila Putri Joshua, gadis yang ditakuti di SMA Gradisa, gadis bermulut pedas dan tidak pernah bersikap manis, memiliki teman kebanyakan laki-laki untuk bermain game Giovanos Robert, cowok yang menjadi vocalis di musik terkenal Gradisa, yang bisa di...